3.5 Pengujian Hipotesis
Menurut Sudjana 2002, hal: 219 hipotesis adalah asumsi atau dugaan mengenai sesuatu hal itu yang dibuat untuk menjelaskan hal yang sering dituntut untuk
melakukan pengecekannya. Dalam melakukan pengujian hipotesis, ada dua macam kekeliruan yang dapat terjadi, yaitu:
1. Kekeliruan tipe I: ialah menolak hipotesis nol yang seharusnya diterima.
2. Kekeliruan tipe II: ialah menerima hipotesis nol yang seharusnya ditolak.
Untuk mengingat hubungan antara hipotesis, kesimpulan dan tipe Kekeliruan, dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut.
Tabel 3.2 Tipe Kekeliruan dalam Pengujian Hipotesis
Kesimpulan Keadaan Sebenarnya
Hipotesis Benar Hipotesis Salah
Terima Hipotesis Benar
Kekeliruan Tipe II Tolak Hipotesis
Kekeliruan Tipe I Benar
Peluang membuat kekeliruan tipe I biasa dinyatakan dengan α dan peluang
membuat kekeliruan tipe II dinyatakan dengan β .
Universitas Sumatera Utara
BAB 4
PEMBAHASAN
4.1 Variabel Penelitian
Dalam penelitan ini adalah satu variabel bebas dan satu variabel terikat. Adapaun yang menjadi variabel bebas X dalam penelitian ini adalah motivasi belajar
sedangkan yang menjadi variabel terikat Y adalah prestasi belajar.
4.2 Deskripsi Data Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini, data yang dideskripsikan adalah data motivasi belajar dan prestasi belajar siswa SMP
Muhammadiyah 1 Medan. Prestasi belajar siswa terdiri dari prestasi belajar berdasarkan nilai rata-rata rapor bulanan prestasi belajar I dan nilai rata-rata rapor
semester prestasi belajar II.
Universitas Sumatera Utara
4.2.1 Data Motivasi Belajar
Berdasarkan hasil pengumpulan angket kuesioner tentang motivasi belajar yang dilakukan terhadap 89 siswa, diperoleh bahwa skor terendah adalah 62 dan skor
tertinggi adalah 89, nilai rata-rata mean sebesar 76,90. Sedangkan standar deviasi adalah 5,63. Data dapat dilihat pada Lampiran F. Selanjutnya distribusi frekuensi
secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut.
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar
NO Kelas Interval
Frekuensi 1
60 - 63 3
2 64 - 67
3 68 - 71
9 4
72 - 75 22
5 76 - 79
28 6
80 - 83 12
7 84 - 87
11 8
88 - 91 2
Jumlah 87
Berdasarkan Tabel 4.1 dapat digambarkan histogram motivasi belajar siswa SMP Muhammadiyah 1 Medan pada Gambar 4.1 berikut.
Universitas Sumatera Utara
60-63 64-67 68-71
72-75 76-79 80-83
84-87 88-91 5
10 15
20 25
30
Gambar 4.1 Histogram Motivasi Belajar
4.2.2 Data Prestasi Belajar I
Berdasarkan nilai rata-rata nilai rapor bulanan responden, diperoleh bahwa nilai terendah adalah 65,16 dan nilai tertinggi adalah 92,18, nilai rata-rata mean sebesar
80,62. Sedangkan standar deviasi adalah 5,09. Data dapat dilihat pada Lampiran F. Selanjutnya dilakukan pembulatan terhadap nilai rata-rata rapor bulanan sehingga
distribusi frekuensi dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar I
NO Kelas Interval
Frekuensi 1
62 - 65 1
2 66 - 69
2 3
70 - 73 5
4 74 - 77
12 5
78 - 81 26
6 82 - 85
27 7
86 - 89 11
8 90 - 93
3 Jumlah
87
Berdasarkan Tabel 4.2 dapat digambarkan histogram prestasi belajar siswa SMP Muhammadiyah 1 Medan pada Gambar 4.2 berikut.
62-65 66-69 70-73 74-77 78-81 82-85 86-89 90-93 5
10 15
20 25
30
Gambar 4.2 Histogram Prestasi Belajar I
Universitas Sumatera Utara
4.2.3 Data Prestasi Belajar II
Berdasarkan nilai rata-rata nilai rapor semester responden, diperoleh bahwa nilai terendah adalah 69,42 dan nilai tertinggi adalah 90,18, nilai rata-rata mean sebesar
80,09. Sedangkan standar deviasi adalah 4,1. Data dapat dilihat pada Lampiran F. Selanjutnya dilakukan pembulatan terhadap nilai rata-rata rapor semester sehingga
distribusi frekuensi dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut.
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar II
NO Kelas Interval
Frekuensi 1
69 - 71 2
2 72 - 74
7 3
75 - 77 13
4 78 - 80
23 5
81 - 83 25
6 84 - 86
14 7
87 - 89 2
8 90 - 92
1 Jumlah
87
Berdasarkan Tabel 4.3 dapat digambarkan histogram prestasi belajar siswa SMP Muhammadiyah 1 Medan pada Gambar 4.3 berikut.
Universitas Sumatera Utara
69-71 72-74 75-77 78-80 81-83 84-86 87-89 90-92 5
10 15
20 25
30
Gambar 4.3 Histogram Prestasi Belajar II
4.3 Analisis Korelasi Sederhana
Analisis korelasi sederhana digunakan untuk mengetahui koefisien korelasi antara variabel bebas X, yaitu motivasi belajar dengan variabel terikat Y, yaitu prestasi
belajar. Berikut ini adalah hasil perhitungan koefisien korelasi antara motivasi belajar dengan prestasi belajar I.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.4 Hasil Analisis Korelasi Sederhana Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar I
Motivasi Belajar
Prestasi Belajar
Motivasi Belajar Pearson Correlation Sig 2-tailed
N 1
87 -0,078
0,470 87
Prestasi Belajar Pearson Correlation Sig 2-tailed
N -0,078
0,470 87
1
87
Berdasarkan Tabel 4.4 diperoleh koefisien korelasi antara motivasi belajar dengan prestasi belajar I sebesar -0,078.
Tabel 4.5 Hasil Analisis Korelasi Sederhana Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar II
Motivasi Belajar
Prestasi Belajar
Motivasi Belajar Pearson Correlation Sig 2-tailed
N 1
87 -0,102
0,348 87
Prestasi Belajar Pearson Correlation Sig 2-tailed
N -0,102
0,348 87
1
87
Berdasarkan Tabel 4.5 diperoleh koefisien korelasi antara motivasi belajar dengan prestasi belajar nilai rata-rata rapor semester sebesar -0,102.
Universitas Sumatera Utara
4.4 Uji Chi Kuadrat