perbedaan modal. Pertama, perbedaan modal yang dibutuhkan adalah terlalu besar. Tidak ada bukti mengenai perbedaan pada stok modal. Kenyataan bahwa rasio modal-
output adalah konstan terhadap waktu. Kedua, adalah perbedaan dalam output untuk modal yang berbeda tanpa perbedaan tenaga kerja efektif akan berimplikasi pada
keragaman yang sangat besar pada tingkat pengembalian terhadap modal. Jika pasar bersifat kompetitif, tingkat pengembalian terhadap modal adalah sama dengan produk
marginal, fk dikurangi depresiasi.
2.1.4. Teori Pertumbuhan Ekonomi Endogenous
Teori Pertumbuhan endogen merupakan suatu teori pertumbuhan yang menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan suatu proses yang bersumber
dari dalam suatu sistem Romer, 2007. Teori pertumbuhan endogen muncul sebagai kritik terhadap teori pertumbuhan Neoklasik mengenai diminishing marginal
producitivity of capital dan konvergenitas pendapatan di berbagai negara. Berdasarkan studi empiris yang telah dilakukan menunjukkan bahwa tidak adanya konvergenitas
pendapatan di berbagai negara Hal ini karena pada negara - negara yang sudah maju, telah mengembangkan teknologi yang dapat meningkatkan kapasitas produksinya.
Kemajuan teknologi tersebut salah satunya didukung oleh adanya sumber daya manusia yang berkualitas, sehingga mereka dapat melakukan inovasi teknologi yang
dapat memberikan manfaat besar terhadap pembangunan. Sehingga walaupun negara berkembang mampu meningkatkan akumulasi modal fisiknya, akan tetapi
perkembangan tersebut belum dapat mengejar ketertinggalan dengan negara maju. Dalam hal ini teori pertumbuhan endogen menjelaskan mengapa akumulasi modal
Universitas Sumatera Utara
tidak mengalami diminishing return, tetapi justru. mengalami increasing return dengan adanya spesialisasi dan investasi di bidang sumber daya manusia Meier,
2000. Teori pertumbuhan endogen memiliki tiga elemen didasari, yakni Rivera Butiz
dan Romer. 2007., pertama, perubahan tehnologi yang bersifat endogen melalui proses akumulasi pengetahuan; kedua, adanya penciptaan ide baru oleh perusahaan
sebagai akibat adanya mekanisme spillover dan learning by doing dan ketiga, produksi barang barang konsumsi yang dihasilkan oleh fungsi produksi pengetahuan yang
tumbuh tanpa batas. Teori pertumbuhan endogen yang dipelopori oleh Romer 2007 dan Lucas
1988 merupakan awal kebangkitan dari pemahaman baru mengenai faktor faktor yang menentukan pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang Pack, 1994. Hal ini
seiring dengan perkembangan dunia yang ditandai oleh perkembangan teknologi modern yang digunakan dalam proses produksi. Sehingga permasalahan dalam
pertumbuhan ekonomi tidak bisa dijelaskan secara baik oleh teori Neoklasik, seperti penjelasan mengenai decreasing return to capital, persaingan sempurna dan
eksogenitas teknologi dalam model pertumbuhan ekonomi Grossman dan Helpman, 1994.
Munculnya teori pertumbuhan endogen dapat dinyatakan dalam suatu persamaan: Y = AK, dimana Y merupakan tingkat output, A menunjukkan faktor-
faktor yang mempengaruhi teknologi, sedangkan K merupakan stok modal fisik dan sumber daya manusia. Dalam model pertumbuhan tersebut tidak terjadi penurunan
Universitas Sumatera Utara
hasil yang menurun dari modal diminishing marginal of capital seperti pada teori neoklasik. Hal ini disebabkan karena adanya berbagai eksternalitas sumber daya
manusia, kemajuan teknologi yang dapat mengimbangi berbagai kecenderungan terjadinya penurunan hasil Pack, 2004 Romer dan Martin, 2007. Dalam hal ini
Romer menekankan pentingnya eksternalitas yang berhubungan dengan pembentukan modal manusia dan pengeluaran untuk kegiatan penelitian. Dengan model
pertumbuhan Y=AK
α
dimana α=l, maka model pertumbuhan endogen menunjukkan
bahwa akumulasi modal, pengetahuan dan pengalaman learnig by doing tidak akan mengalami pertambahan hasil yang menurun. Sehingga terdapatnya peningkatan
dalam rasio KL, maka akan dapat meningkatkan YL secara proporsional. Kemudian rasio KY atau Capital Output Ratio COR akan tetap meskipun terjadi penurunan
hasil yang semakin menurun. Teori pertumbuhan endogen atau teori pertumbuhan baru new growth theory,
teori ini memberikan kerangka teoritis untuk menganalisis pertumbuhan endogen, yaitu pertumbuhan GNP yang persistem, yang ditentukan oleh sistem yang mengatur
proses produksi dan bukan oleh kekuatan-kekuatan di luar sistem. Teori pertumbuhan endogen berupaya menjelaskan skala hasil yang semakin meningkat dan pola
pertumbuhan jangka panjang yang berbeda-beda antar negara. Aspek yang paling menarik dari model ini adalah, membantu menjelaskan
keanehan aliran modal internasional yang memperparah ketimpangan negara maju dangan negara berkembang dikarenakan rendahnya tingkat investasi komplementer
dalam sumber daya manusia pendidikan, infrastruktur, atau riset dan pengembangan.
Universitas Sumatera Utara
Untuk menggambarkan pendekatan pertumbuhan endogen, akan dibahas model pertumbuhan endogen Romer, yang mengasumsikan bahwa proses pertumbuhan
berasal dari tingkat perusahaan atau industri:
α ………………………………………………………...…9
Kesimetrisan antar industri maka setiap industri akan menggunakan modal dan tenaga kerja pada tingkat yang sama, kemudian fungsi produksi:
Model pertumbuhan endogen mengasumsikan bahwa A bersifat konstan dan bukan meningkat sepanjang waktu, sehingga pada saat ini tidak ada kemajuan teknologi. Dengan
memperlihatkan bahwa hasil pertumbuhan pendapatan per kapita di dalam perekonomian akan menjadi:
g-n = β [1- α + β] …………………………………………………...11
Di mana g adalah tingkat pertumbuhan output dan n adalah tingkat pertumbuhan populasi. Seperti dalam model Solow dengan skala hasil konstan,
β= 0, maka pertumbuhan per kapita akan menjadi nol tanpa kemajuan teknologi namun
Romer mengasumsikan bahwa dengan mengumpulkan ketiga sector terdapat eksternalitas modal;
β0sehingga g-n0 dan YL tumbuh. Dalam model Romer bahwa imbasan investasi atau Teknologi, model tersebut menghindari hasil yang semakin
menurun dari investasi modal. Pertumbuhan ekonomi endogen mengasumsikan menghilangkan hasil yang semakin menurun.
Yt = AK L
1- α
Ќ
β i
i
Y = AK
α+β
L
1- α
……………………………………………………..….…10
Universitas Sumatera Utara
2.1.5. Teori Pertumbuhan Ekonomi Modern