4.1.1. Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Labuhanbatu
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi merupakan salah satu sasaran yang akan dicapai dalam pelaksanaan pembangunan di suatu daerah. Hal ini dapat diukur
berdasarkan kenaikan Produk Domestik Regional Bruto PDRB dari tahun ke tahun. Dengan kata lain PDRB merupakan tolok ukur perkembangan ekonomi secara
regional, yang dapat digunakan sebagai dasar perencanaan pembangunan nasional. Pertumbuhan ekonomi regional yang dicerminkan oleh Produk Domestik Regional
Bruto PDRB sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang turut memberi andil dalam pertumbuhan produksi dari masing-masing sektor. Perkembangan PDRB baik
berdasarkan atas dasar harga konstan maupun atas dasar harga berlaku dari tahun ke tahun dapat mencerminkan laju pertumbuhan ekonomi di suatu daerah perkembangan
ini tentunya akan dapat menggambarkan kemajuan pembangunan ekonomi di daerah tersebut selama kurun waktu tertentu.
Perkembangan PDRB di suatu daerah dapat dilihat dari dua sisi pendekatan yaitu dari sisi sektoral dan sisi penggunaan. PDRB dari sisi sektoral merupakan
penjumlahan seluruh komponen nilai tambah yang mampu diciptakan oleh sektor- sektor ekonomi atas berbagai aktivitas produksinya, sedangkan dari sisi penggunaan
menjelaskan tentang penggunaan dari nilai tambah tersebut. PDRB adalah jumlah nilai tambah seluruh sektor kegiatan ekonomi yang
terjadimuncul disuatu daerah pada periode tertentu. Secara umum data PDRB disajikan atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan. Perkembangan PDRB
Perkapita Kabupaten Labuhanbatu dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.1. PDRB Perkapita Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2001-2008 Atas Harga Berlaku
PDRB Perkapita No.
Tahun Nilai Rp.
Pertumbuhan
1. 2001
7.622.168,77 12,00
2. 2002
8.614.507,82 13,02
3. 2003
9.144.375,84 6,15
4. 2004
9.998.874,93 9,34
5. 2005
11.403.675,01 14,05
6 2006
12.757.621,32 11,87
7 2007
14.256.877,30 11,75
8 2008
16.173.891,42 13,45
Sumber: BPS Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2000-2009 Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa selama periode tahun 2001 - 2008 PDRB
Perkapita kabupaten Labuhanbatu mengalami pertumbuhan rata-rata sekitar 11, 05 . PDRB perkapita merupakan gambaran dari rata-rata yang diterima oleh setiap
penduduk selama setaun di suatu wilayah atau daerah. Statistik ini sebagai indikator kemakmuran. PDRB perkapita Labuhanbatu selalu mengalami peningkatan. Laju
pertumbuhan PDRB perkapita Labuhanbatu tahun 2007 sebesar 11,75, menurun dibanding tahun 200611,87, namun secara secara hitungan rupiah mengalami
peningkatan dari Rp. 12.757.621,32 pada tahun 2006 menjadi Rp. 14.256.887,30 pada tahun 2007. pada tahun 2008 PDRB perkapita Labuhanbatu mengalami peningkatan
sebesar 13,45. Struktur ekonomi suatu daerah sangat tergantung dari seberapa besar
kemampuan sektor-sektor dalam memproduksi barang dan jasa. Semakin besar nilai
Universitas Sumatera Utara
tambah yang dihasilkan oleh suatu sektor ekonomi, maka semakin besar pula tingkat ketergantungan suatu daerah terhadap sektor ekonomi tersebut.
Tabel 4.2. Peranan Sektor Ekonomi Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2000–2008
No Lapangan Usaha
2001 2002
2003 2004
2005 2006
2007 2008
1. a.
b. 2.
a. b.
c. 3.
a. b.
c. d.
Primer
Pertanian Pertambangan dan
penggalian
Sekunder
Industri pengelolahan Listrik , gas dan air
minum Bangunan
Tersier
Perdagangan , Hotel dan Restoran
Pengangkutan dan Komunikasi
Keuangan , Persewaan dan Jasa
Perusahaan Jasa-Jasa
28,17 27,16
1,01 46,84
44,01 0,27
2,56 24,99
15,54 2,53
1,06 5,86
28,00 26,88
1,12 46,72
43,87 0,34
2,51 25,28
15,35 2,89
1,15 5,89
26,41 25,40
1,01 47,58
44,78 0,40
2,40 25,03
15,60 2,79
1,20 6,40
26,05 24,74
1,31 47,62
44,81 0,40
2,41 26,31
15,42 3,26
1,25 6,38
25,40 24,04
1,36 47,82
45,09 0,40
2,33 26,78
15,89 3,46
1,21 6,22
24,63 23,47
1,33 48,08
45,35 0,36
2,24 27,28
16,44 3,53
1,17 6,11
26,14 24,84
1,30 47,30
44,73 0,36
2,21 26,55
16,23 3,34
1,15 5,83
26,80 25,52
1,28 47,01
44,48 0,34
2,19 26,19
16,28 3,18
1,15 5,58
Labuhanbatu 100.00 100.00 100.00
100.00 100.00
100.00 100.00
100.00
Sumber : BPS Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2000-2009 Pada Tabel 4.2 di atas menunjukkan peranan kelompok sektoral terbesar
di Kabupaten Simalungun selama kurun waktu 2001–2008 adalah sektor primer
Universitas Sumatera Utara
pertanian dan pertambangan. Sedangkan sektor sekunder dan tersier untuk kurun waktu yang sama tidak jauh berbeda dalam memberikan peranannya. Namun, untuk
sektor sekunder industri, listrik, gas, dan air minum, serta bangunan memperlihatkan peranannya yang terus meningkat dari tahun 2001–2008. Sedangkan sektor tersier
perdagangan, transportasi dan komunikasi, bank dan lembaga keuangan, serta jasa- jasa untuk kurun waktu yang sama menunjukkan trend sama dari tahun ke tahun.
Dengan demikian, untuk perencanaan pembangunan kedepan, sektor sekunder khususnya sektor industri pengolahan dapat menjadi sektor unggulan di kabupaten
Labuhanbatu seiring dengan semakin menurunnya sektor pertanian di masa yang akan datang.
Pertumbuhan ekonomi di suatu daerah yang diukur berdasarkan PDRB harga konstan menggambarkan kemampuan suatu daerah untuk menciptakan output nilai
tambah pada suatu waktu tertentu. Perkembangan PDRB di suatu daerah dapat dilihat dari dua sisi pendekatan yaitu dari sisi sektoral dan sisi penggunaan. PDRB dari sisi
sektoral merupakan penjumlahan seluruh komponen nilai tambah yang mampu diciptakan oleh sektor-sektor ekonomi atas berbagai aktivitas produksinya, sedangkan
dari sisi penggunaan menjelaskan tentang penggunaan dari nilai tambah tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.3. Pertumbuhan PDRB Kabupaten Labuhanbatu Atas Dasar Harga Konstan 2000 tahun 2004-2008 jutaan Rupiah
No Lapangan Usaha
2004 2005
2006 2007
2008
1 Pertanian
486.042,33 488.754,00
483.740,83 519.899,87
554.084,12 2
Pertambangan dan penggalian
37.565,70 40.714,62
43.159,08 46.239,48
48.901,15 3
Industri pengolahan 1,042,922.77
1.101.581,93 1.163.141,90
1.243.026,06 1.314.378,28
4 Listrik, gas dan air
bersih 10.494,30
11.265,80 12.120,04
12.388,82 12.761,56
5 Bangunan
71.623,39 75.663,60
79.214,81 84.012,99
88.583,22 6
Perdagangan, hotel dan restoran
387.070,94 409.111,05
450,265.24 478.303,53
505.940,01 7
Pengangkutan dan komunikasi
98.514,05 105.194,92
115.421,56 119.722,50
123.658,93 8
Keuangan, persewaan dan jasa perusahaan
36.320,31 37.517,54
39.649,47 42.235,33
45.006,31 9
Jasa –jasa 208.838,89
216.359,84 232.072,79
246.331,77 259.707,61
Pertumbuhan 4,56
4,49 5,33
6,62 5,76
Sumber: Labuhanbatu dalam angka BPS
Dari Tabel 4.3 di atas dapat dilihat sumbangan masing-masing sektor atau subsektor terhadap PDRB Kabupaten Labuhanbatu pada khususnya dan terhadap
perekonomian Kabupaten Labuhanbatu pada umumnya, yang masing-masing dapat dijelaskan satu per satu sebagai berikut:
1. Sektor Pertanian Komoditas-komoditas pertanian yang dihitung yaitu terdiri dari
subsektor tanaman bahan makanan, tanaman perkebunan, peternakan, kehutanan, dan perikanan. Kemudian tampak bahwa kontribusi sektor pertanian pada tahun
2004 hingga 2008 selalu meningkat dari tahun ke tahun yaitu dari Rp. 486.042,33 juta sampai mencapai Rp 554,084.12 juta. Kontribusi ini merupakan kontribusi
terbesar ke dua dibanding dengan sektor-sektor yang lainnya.
2. Sektor Pertambangan dan Penggalian Kontribusi sektor pertambangan yang
dimaksud adalah berasal dari penggalian yang dimaksud adalah komoditas galian
Universitas Sumatera Utara
C yaitu terdiri dari batu, pasir, kapur dan tanah liat. Sektor Pertambangan dan Penggalian di Kabupaten Labuhanbatu tahun 2004-2008 tidak selalu menunjukkan
peningkatan, tahun 2004 memberikan kontribusi sebesar Rp. 37,565.70 juta dan tahun berikutnya kontribusinya mengalami pasang surut hingga tahun 2008
peningkatan terjadi yaitu menjadi Rp. 48,901.15 juta. 3.
Sektor Industri Sektor industri terdiri atas industri besarsedang dan industri kecilkerajinan rumah tangga, dan
yang membedakan keduanya adalah dilihat dari jumlah tenaga kerja yang dipekerjakan. Menurut BPS, suatu usaha industri disebut sebagai industri
besarsedang apabila mempekerjakan paling sedikit 20 tenaga kerja. Sumbangan sektor industri juga mengalami peningkatan dari tahun 2004 hingga 2008 yaitu
sebesar Rp. 1,042,922.77 juta pada tahun 2004 dan sampai tahun 2008 mencapai Rp.1,314,378.28 juta merupakan sektor yang paling besar di banding sektor lain
4. Sektor Energi Listrik, gas dan air bersih
merupakan tiga subsektor dari sektor energi. Subsektor listrik mencakup kegiatan produksi dan distribusi listrik baik yang diusahakan oleh PLN, sedangkan
subsektor air bersih adalah kegiatan produksi air bersih yang diusahakan oleh PDAM. Sumbangan sektor ini memberikan Rp. 10,494.30 juta pada tahun 2004
dan terus meningkat sampai 2008 yaitu Rp. 12,761.56 juta, dan kontribusi tersebut merupakan jumlah yang terkecil dibanding dengan kontribusi sektor-sektor
lainnya.
Universitas Sumatera Utara
5. Sektor Bangunan
Sektor bangunankontruksi meliputi kegiatan-kegiatan pemeliharaan dan pembangunan kontruksi yang menyatu dengan lahan tempat kedudukannya, baik
digunakan sebagai tempat tinggal atau bukan tempat tinggal. Sama halnya dengan sektor energi, sumbangan sektor bangunan ini pada tahun 2004-2008 terus
mengalami peningkatan yaitu dari tahun 2004 kontribusinya sebesar Rp. 71.623.39 juta dan sampai 2008 mencapai jumlah Rp. 88,583.22 juta.
6. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran
Cakupan dari sektor perdagangan adalah semua keuntunganbalas jasa yang timbul dari transaksi di wilayah domestik yaitu subsektor perdagangan, subsektor jasa
akomodasi dan subsektor restoran. Subsektor perdagangan mencakup kegiatan distribusi barang dan jual beli barang baik barang baru maupun bekas tanpa
melihat asal barang. Sedangkan subsektor jasa akomodasi mencakup kegiatan penyediaan jasa akomodasi berupa jasa hotel dan jasa akomodasi lain, kemudian
untuk subsektor restoran mencakup usaha penyediaan makananminuman baik di restoran, warung makan, kedai, kantin maupun tidak menetap seperti pedagang mie
bakso dengan gerobakkeliling. Kontribusi sektor ini cukup besar dan selalu meningkat selama tahun 2004-2008 yaitu sebesar Rp. 387,070.94 juta hingga
mencapai Rp. 505,583.22 juta. 7.
Sektor Angkutan dan Komunikasi Sektor angkutan dan komunikasi terdiri atas dua subsektor yaitu subsektor
angkutan dan subsektor komunikasi. Subsektor angkutan terdiri dari angkutan rel
Universitas Sumatera Utara
oleh PT Persero KAI; angkutan darat baik bermotor maupun tak bermotor dan kemudian jasa penunjang angkutan seperti stasiun, terminal dan tempat parkir.
Subsektor komunikasi mencakup kegiatan jasa pos oleh PT Pos Indonesia; jasa telekomunikasi oleh PT Telkom dan jasa penunjang komunikasi seperti warpostel,
wartel dan kiospon. Masih pada tabel yang sama sumbangan sektor ini meningkat setiap tahun meski cukup kecil kontribusinya, yaitu tahun 2004 sebesar Rp.
98,514.05 juta dan sampai pada tahun 2008 sumbangannya menjadi Rp. 123,658.93 juta
8. Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Penunjang
Keuangan Sektor ini mencakup lima subsektor yaitu subsektor lembaga keuangan bank, subsektor lembaga keuangan bukan bank, subsektor jasa penunjang
keuangan, subsektor persewaan bangunan dan subsektor jasa perusahaan. Kontribusi oleh sektor ini juga cukup besar yaitu Rp. 36,320.31 juta pada tahun
2004 kemudian tahun berikutnya jumlahnya naik hingga tahun 2008 jumlahnya menjadi Rp. 45,006.31 juta
9. Sektor Jasa-jasa Kegiatan yang dicakup dalam sektor jasa-jasa meliputi subsektor
jasa pemerintahan umumhankam dan subsektor jasa swasta. Cakupan subsektor jasa swasta adalah seluruh kegiatan ekonomi jasa-jasa yang dikelola oleh swasta
sedangkan yang dikelola oleh pemerintah merupakan output subsektor jasa pemerintahan. Subsektor ini terdiri atas kelompok kegiatan jasa sosial, kelompok
kegiatan jasa hiburan, kelompok kegiatan jasa perorangan. Kontribusi pada sektor yang terakhir ini menunjukkan jumlah Rp. 208,838.89 juta pada tahun 2004
Universitas Sumatera Utara
kemudian diiringi dengan peningkatan tahun 2005, 2006, dan 2007 hingga menjadi Rp. 259,707.61 juta pada tahun 2008.
Bila dilihat secara sektoral, ada 3 tiga sektor yang cukup dominan dalam pembentukan PDRB Kabupaten Labuhanbatu yaitu: Sektor Industri Pengolahan
dengan sumbangan sebesar 46,05, Sektor Pertanian 19,44 dan Sektor Perdagangan, Hotel Restoran 16,60.
Laju Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Labuhanbatu atas harga berlaku pada tahun 2008 sebesar 13,56 . Hal ini menunjukkan adanya kenaikan bila dibandingkan
pertumbuhan dengan tahun sebelumnya yaitu 12,67. Penurunan ini di sebabkan karena pelemahan kinerja ekonomi setiap sektor ekonomi akibat kenaikan harga BBM.
Laju pertumbuhan yang mulai meningkat kembali dipengaruhi oleh keadaan perekonomian yang mulai stabil akibat krisis ekonomi. Nilai tukar Rupiah terhadap
Dollar semakin menguat dan situasi pilitik negara yang mulai mereda dapat mendorong kinerja perekonomian.
Pertumbuhan ekonomi Labuhanbatu dari tahun 1988-2008 dalam penelitian ini diproxy dengan Produk Domestik Regional Bruto PDRB atas dasar harga berlaku.
PDRB Labuhanbatu dari tahun 1988-2008 dideskripsikan pada tabel beriku.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.4. Pertumbuhan PDRB Labuhanbatu Atas Dasar Harga Konstan 2000 Dalam Juta Tahun 1988-2008
Tahun PDRB
Pertumbuhan
1988 2863302,75
- 1989
2969896,33 3,59
1990 3264527,86
9,02 1991
3464948,12 5,78
1992 3829105,37
9,51 1993
3918408,32 2,28
1994 4145551,88
5,48 1995
4284092,32 3,23
1996 4530648,02
5,44 1997
4952857,70 8,52
1998 5058288,87
2,08 1999
5337057,25 5,22
2000 5476432,18
7,63 2001
5936474,95 7,75
2002 6195833,10
4,18 2003
6485545,82 4,46
2004 6731696,49
3,65 2005
7010749,57 3,98
2006 7384241,85
5,05 2007
7879419,09 6,20
2008 8339346,30
5,51 Sumber: BPS Kabupaten Labuhanbatu Tahun 1988-2009
Berdasarkan Tabel 4.4 diketahui perkembangan PDRB Kabupaten
Labuhanbatu Tahun 1988-2008. PDRB yang paling besar terjadi pada tahun 2008 yaitu sebanyak Rp 8339346 juta. Sedangkan PDRB yang paling rendah terjadi pada
tahun 1988 sebesar Rp 2863303 juta. Secara keseluruhan perkembangan PDRB selalu menunjukkan kenaikkan dari tahun ke tahun. Besarnya PDRB yang terjadi pada tahun
2008 tersebut disebabkan adanya kenaikkan indeks rata-rata harga barang dan nilai
Universitas Sumatera Utara
produksi dari barang. Secara visual perkembangan PDRB Labuhanbatu atas dasar harga konstan dapat dideskripsikan oleh gambar:
PERTUMBUHAN PDRB KABUPATEN LABUHANBATU ATAS HARGA KONSTAN 2000 PERIODE 1988-2008
1000000 2000000
3000000 4000000
5000000 6000000
7000000 8000000
9000000
1988 1990
1992 1994
1996 1998
2000 2002
2004 2006
2008
TAHUN
JU M
L A
H R
P J
U T
A
Gambar 4.1 Pertumbuhan PDRB Labuhanbatu Atas Dasar Harga Konstan
Seperti yang terlihat pada Gambar 4.1 maka terlihatalah bahwa PDRB Labuhanbatu terus mengalami peningkatan dimana puncaknya adalah pada tahun
2008.
4.1.2. Pertumbuhan Tenaga Kerja