Tenaga Kerja Interpretasi Hasil

Berdasarkan Tabel 4.12 di atas dapat dilihat nilai koefisien regresi, nilai T- statistik, nilai F-statistik, nilai R-squared dan nilai Durbin-Watson test yang dapat digunakan untuk menganalisis overall test dan partial test. Kemudian dari model persamaan tersebut dapat dijelaskan pengaruh variabel independen variabel bebas, yaitu tenaga kerja TK, tabungan TAB, indeks pendidikan IP terhadap pertumbuhan ekonomi di kabupaten Labuhanbatu. Berikut ini akan dilakukan analisis dan interpretasi dari model persamaan di atas, baik secara overall test maupun partial test.

4.3. Interpretasi Hasil

Berdasarkan hasil regresi linear berganda dengan menggunakan program eviews 4.1 diperoleh estimasi sebgai berikut: LPDRBHK = -2.897875 + 0.591337 LTK + 0.289809 LTAB + 1.626760 LIP Hasil estimasi di atas dapat menjelaskan pengaruh variabel independen yaitu tenaga kerja, tabungan dan indeks pendidikan masyarakat Labuhanbatu sebagai berikut:

4.3.1. Tenaga Kerja

Tenaga kerja mempunyai pengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi Labuhanbatu dan besarnya koefisien adalah 0.591337, artinya jika tenaga kerja meningkat sebesar 10 persen 43885jiwa maka akan menaikkan pertumbuhan ekonomi Labuhanbatu sebesar 5,91337 persen, ceteris paribus. Hasil estimasi menunjukkan bahwa jumlah tenaga kerja yang bekerja berpengaruh positif dan Universitas Sumatera Utara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Labuhanbatu. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil temuan Zuhri 1999 di Jawa Tengah, bahwa tenaga kerja berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah pada jangka panjang. Pengaruh signifikan dari tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi terutama disebabkan posisi tenaga kerja sebagai salah satu faktor produksi yang menggerakkan perekonomian di daerah. Selain sebagai faktor produksi, tenaga kerja produktif juga merupakan sumber penerimaan daerah dan sektor pajak dan merupakan konsumen. Hasil analisis yang dilakukan oleh Tambunan menunjukkan bahwa elastisitas kesempatan kerja tidak pernah lebih dari 0,50, ini berarti penambahan PDB hanya mampu menambah kesempatan kerja 0,50 unit. Menurut Makmun dan Yasin 2003, pertumbuhan ekonomi yang negatif selama tahun 1998 dan 1999, sangat mempengaruhi penciptaan lapangan kerja.Hal ini sesuai dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh Adearman Purba yang berjudul Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Di Kabupaten Simalungun, dimana dalam penelitiannya dapat disimpulkan bahwa tenaga kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dan memberikan pengaruh berarti secara statistik terhadap pertumbuhan ekonomi di kabupaten simalungun selama periode penelitian, yakni dari tahun 1988 - 2008. Berdasarkan hasil analisis di atas, bahwa variabel jumlah tenaga kerja di kabupaten Labuhanbatu untuk kurun waktu penelitian ternyata mampu memberikan pengaruh yang signifikan dalam menggerakkan pertumbuhan ekonomi di daerah kabupaten Labuhanbatu. Hal ini dapat dilihat dari besarnya nilai koefisien regresi dari Universitas Sumatera Utara variabel tenaga kerja. Dengan demikian, perkembangan jumlah tenaga kerja di kabupaten Labuhanbatu untuk periode 1988–2008 ternyata masih mampu diserap oleh lapangan pekerjaan yang tersedia, sehingga peningkatan jumlah tenaga kerja selama kurun waktu tersebut, mampu memberikan peranan yang positif dalam mendorong pembangunan ekonomi di kabupaten Labuhanbatu.

4.3.2. Tabungan Masyarakat