Hasil .1 Pengaruh Mikoriza, Bakteri dan Kombinasinya terhadap parameter

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil 4.1.1 Pengaruh Mikoriza, Bakteri dan Kombinasinya terhadap parameter pertumbuhan semai jabon Hasil analisis sidik ragam terhadap parameter pertumbuhan semai jabon pada Tabel 1, menunjukkan bahwa interaksi antara mikoriza dan bakteri memberikan pengaruh nyata terhadap parameter pertumbuhan semai jabon. Hasil analisis sidik ragam dapat dilihat secara lengkap pada Tabel 1. Tabel 1 Hasil analisis sidik ragam pengaruh inokulasi mikoriza, bakteri dan interaksinya terhadap parameter pertumbuhan semai jabon Parameter F Hitung FMA P Bakteri P Interaksi P Tinggi 0,26 tn 0,93 tn 5,79 Diameter 14,19 2,40 tn 20,39 Biomassa akar 6,54 7,60 1,46 tn Biomassa pucuk 38,91 14,96 7,33 NPA 38,68 6,14 5,36 IMB 2,73 tn 0,10 tn 3,44 infeksi 224,75 3,75 3,75 tn : tidak nyata; : nyata p0,05

4.1.1.1 Tinggi semai

Hasil uji lanjut Duncan interaksi mikoriza dan bakteri terhadap parameter pertambahan tinggi semai jabon 2 bulan setelah tanam disajikan pada Tabel 2. Tabel 2 Uji lanjut Duncan interaksi mikoriza dan bakteri terhadap parameter pertambahan tinggi semai jabon 2 bulan setelah tanam Perlakuan Rata-rata cm Peningkatan terhadap kontrol M0B0 2,30 b 0,00 M0B1 3,22 a 40,00 M0B2 3,06 a 33,04 M1B0 3,18 a 38,26 M1B1 2,74 ab 19,13 M1B2 2,92 ab 26,96 Huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh berbeda nyata dalam uji lanjut Duncan pada selang kepercayaan 95 Berdasarkan hasil uji lanjut Duncan pemberian bakteri B. subtilis M0B1 tanpa mikoriza memberikan nilai rata-rata pertambahan tinggi tertinggi sebesar 3,22 cm, sedangkan kontrol M0B0 memberikan nilai rata-rata pertambahan tinggi terendah yaitu 2,3 cm setelah 2 bulan tanam.

4.1.1.2 Diameter Semai

Berdasarkan hasil uji lanjut Duncan didapatkan hasil bahwa pemberian bakteri B. subtilis M0B1 tanpa mikoriza memberikan nilai rata-rata pertambahan diameter terbesar yaitu 0,28 cm, sedangkan interaksi antara spora Gigaspora sp. dengan bakteri B. subtilis M1B1 memberikan nila rata-rata pertambahan diameter terendah yaitu 0,074 cm setelah 2 bulan tanam. Hasil selengkapnya disajikan pada Tabel 3. Tabel 3 Uji lanjut Duncan interaksi mikoriza dan bakteri terhadap parameter pertambahan diameter semai jabon 2 bulan setelah tanam Perlakuan Rata-rata cm Peningkatan terhadap kontrol M0B0 0,086 d 0,00 M0B1 0,280 a 225,58 M0B2 0,244 ab 183,72 M1B0 0,184 bc 113,95 M1B1 0,074 d -13,95 M1B2 0,126 cd 46,61 Huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh berbeda nyata dalam uji lanjut Duncan pada selang kepercayaan 95

4.1.1.3 Biomassa akar

Analisis sidik ragam pada Tabel 1 menunjukkan biomassa akar dipengaruhi oleh perlakuan tunggal FMA dan perlakuan tunggal bakteri. Berdasarkan hasil uji lanjut Duncan Pemberian spora Gigaspora sp. M1 memiliki rata-rata biomassa akar sebesar 83,959. Pemberian bakteri B. subtilis B1 memiliki rata-rata biomassa akar sebesar 83,100 sedangkan pemberian bakteri E. hormaechei B2 memiliki rata-rata biomassa akar sebesar 85,024. Hasil uji lanjut Duncan disajikan pada Tabel 4 dan Tabel 5. Tabel 4 Uji lanjut Duncan inokulasi FMA terhadap parameter biomassa akar semai jabon 2 bulan setelah tanam Perlakuan Rata-rata Peningkatan terhadap kontrol M0 79,605 b 0,00 M1 83,959 a 5,47 Huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh berbeda nyata dalam uji lanjut Duncan pada selang kepercayaan 95 Tabel 5 Uji lanjut Duncan isolat bakteri terhadap parameter biomassa akar semai jabon 2 bulan setelah tanam Perlakuan Rata-rata Peningkatan terhadap kontrol B0 77,222 b 0,00 B1 83,100 a 7,61 B2 85,024 a 10,10 Huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh berbeda nyata dalam uji lanjut Duncan pada selang kepercayaan 95

4.1.1.4 Biomassa pucuk

Berdasarkan berdasarkan hasil uji lanjut Duncan pemberian bakteri B. subtilis M0B1 tanpa mikoriza memiliki rata-rata biomassa pucuk terbesar yaitu 85,342, sedangkan kontrol M0B0 memberikan nilai rata-rata biomassa pucuk terendah yaitu 74,144 setelah 2 bulan tanam. Hasil uji lanjut Duncan disajikan pada Tabel 6. Tabel 6 Uji lanjut Duncan interaksi mikoriza dan bakteri terhadap parameter biomassa pucuk semai jabon 2 bulan setelah tanam Perlakuan Rata-rata Peningkatan terhadap kontrol M0B0 74,144 c 0,00 M0B1 85,342 a 15,10 M0B2 84,752 ab 14,31 M1B0 83,654 ab 12,83 M1B1 81,890 b 10,45 M1B2 82,444 ab 11,19 Huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh berbeda nyata dalam uji lanjut Duncan pada selang kepercayaan 95

4.1.1.5 Nisbah Pucuk Akar NPA

Berdasarkan berdasarkan hasil uji lanjut Duncan interaksi spora Gigaspora sp. dengan bakteri B. subtilis M1B1 dan interaksi spora Gigaspora sp. dengan bakteri E. Hormaechei M1B2 memiliki nilai rata-rata NPA terbesar yaitu 3,1140 dan 2,7240 setelah 2 bulan tanam. Hasil uji lanjut Duncan disajikan pada Tabel 7. Tabel 7 Uji lanjut Duncan interaksi mikoriza dan bakteri terhadap parameter NPA semai jabon 2 bulan setelah tanam Perlakuan Rata-rata Peningkatan terhadap kontrol M0B0 1,5120 b 0,00 M0B1 1,5560 b 2,91 M0B2 2,0500 b 35,58 M1B0 2,0520 b 35,71 M1B1 3,1140 a 105,95 M1B2 2,7240 a 80,16 Huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh berbeda nyata dalam uji lanjut Duncan pada selang kepercayaan 95

4.1.1.6 Indeks Mutu Bibit IMB

Berdasarkan berdasarkan hasil uji lanjut Duncan pemberian bakteri E. hormaechei M0B2 tanpa mikoriza memiliki rata-rata nilai Indeks Mutu Bibit terbesar yaitu 0,4060 sedangkan kontrol M0B0 memiliki rata-rata nilai Indeks Mutu Bibit terendah yaitu 0,1180 setelah 2 bulan tanam. Hasil uji lanjut Duncan disajikan pada Tabel 8. Tabel 8 Uji lanjut Duncan interaksi mikoriza dan bakteri terhadap parameter Indeks Mutu Bibit semai jabon 2 bulan setelah tanam Perlakuan Rata-rata Peningkatan terhadap kontrol M0B0 0,1180 b 0,00 M0B1 0,3440 ab 191,53 M0B2 0,4060 a 244,07 M1B0 0,3100 ab 162,71 M1B1 0,1300 ab 10,17 M1B2 0,1640 ab 38,98 Huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh berbeda nyata dalam uji lanjut Duncan pada selang kepercayaan 95

4.1.1.7 Infeksi akar

Berdasarkan hasil uji lanjut Duncan interaksi spora Gigaspora sp. dengan bakteri B. subtilis M1B1 memberikan penurunan persentase infeksi mikoriza terhadap perlakuan tanpa bakteri M1B0 yaitu sebesar 20,25, sedangkan pemberian bakteri E. hormaechei M1B2 memberikan penurunan persentase infeksi akar terbesar yaitu 36,21. Hasil uji lanjut Duncan disajikan pada Tabel 9. Tabel 9 Uji lanjut Duncan interaksi mikoriza dan bakteri terhadap parameter infeksi akar semai jabon 2 bulan setelah tanam Perlakuan Rata-rata Peningkatan terhadap kontrol M1B0 20,597 a 0,00 M1B1 16,427 b -20,25 M1B2 13,137 b -36,21 Huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh berbeda nyata dalam uji lanjut Duncan pada selang kepercayaan 95

4.2 Pembahasan