Desain Penelitian Populasi Penelitian Sampel penelitian

Adapun besarnya sampel menurut rumus yang dikutip dari Nursalam 2009 adalah sebagai berikut: n = � 1 + � � 2 Keterangan: n = jumlah sampel N = jumlah populasi d = tingkat ketepatan absolut yang diinginkan dengan d= 0.05 Dari populasi terdapat 253 perawat pelaksana yang bekerja di ruang rawat inap, maka besar sampel sesuai dengan rumus diatas adalah: n = � 1 + � � 2 n = 253 1 + 253 0,05 2 n= 155 responden Dari 155 responden tersebut akan diambil secara proporsional tiap ruang dari 20 ruangan dengan memakai rumus sebagai berikut: � � = � � � . � Keterangan : ni = Jumlah sampel tiap ruang n = Jumlah sampel seluruhnya Ni = Jumlah populasi tiap ruang N = Jumlah populasi seluruhnya Maka besar sampel tiap ruangan dapat dilihat dalam tabel 3.2 sebagai berikut: Tabel 3.2. Besar sampel tiap ruang rawat inap RSU Dr. Pirngadi Medan dengan N=253, n=155 Ruangan Populasi tiap ruangan Ni Besar sampel tiap ruangan ni Kelas 1. VIP I Anggrek 1 2. VIP II Anggrek 2 3. PLUS A Mawar 1 4. PLUS B Mawar 2 5. E. Terpadu 6. R. XV Dahlia 1 7. R. XVII Dahlia 2 8. Lantai V Tulip 1 9. Lantai VI Tulip 2 10. Lantai VII Tulip 3 Ruangan 11. R. Neurologi Melati 2 12. R. VIIVIII Melati 3 13. R. IX Kenanga 1 14. R. XIV Asoka 1 15. R. XVIII Flamboyan 16. R. Matahari dan THT Khusus 17. ICU 18. ICCU 19. HDU 20. Unit stroke Total 15 11 10 10 10 14 10 11 15 21 8 12 11 13 12 14 22 13 11 10 253 8 7 6 6 6 9 6 7 9 13 6 7 6 8 7 9 14 8 7 7 155

4.4. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di RSU Dr. Pirngadi Medan. Rumah sakit Umum Dr. Pirngadi Medan merupakan rumah sakit berstatus milik pemerintah yang setiap tahunnya mengalami peningkatan dalam manajemen pelayanan keperawatan. Penelitian ini dilakukan mulai Juli sampai November 2012.

4.5. Pertimbangan etik

Penelitian ini dilakukan setelah mendapat izin penelitian dari Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan izin penelitian dari RSU Dr. Pirngadi Medan. Dalam melaksanakan penelitian ini, ada beberapa pertimbangan etik yang harus diperhatikan, yaitu hak kebebasan dan kerahasiaan menjadi responden, serta bebas rasa sakit baik secara fisik maupun tekanan psikologis. Peneliti memberi kebebasan kepada responden untuk menentukan apakah bersedia atau tidak untuk mengikuti kegiatan penelitian self detemination. Lembar persetujuan diberikan kepada responden. Peneliti menjelaskan maksud, tujuan dan prosedur penelitian yang dilakukan. Selanjutnya peneliti menanyakan kesediaan menjadi responden. Jika perawat pelaksana bersedia menjadi responden, maka perawat pelaksana di minta untuk menandatangani lembar persetujuan informed consent. Peneliti tidak mencantumkan nama responden pada lembar pengumpulan data untuk menjaga kerahasiaan responden tetapi dengan memberi kode pada masing-masing lembar tersebut anonymity. Kerahasiaan informasi perawat dijamin oleh peneliti, dan hanya kelompok data tertentu saja yang akan dilaporkan sebagai hasil penelitian confidentially Nursalam, 2009.

4.6. Instrumen

Alat ukur pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner ini disusun oleh peneliti berdasarkan teori dari tinjauan pustaka. Kuesioner terdiri dari dua bagian yaitu kuesioner data demografi dan kuesioner fungsi-fungsi manajemen keperawatan. 4.6.1. Kuesioner data demografi Kuesioner data demografi terdiri dari: usia, jenis kelamin, pendidikan terakhir, usia, lama kerja, status pekerjaan, dan unit bekerja . 4.6.2. Kuesioner fungsi manajemen keperawatan Kuesioner fungsi manajemen bertujuan untuk menganalisis peran kepala ruangan dalam melaksanakan fungsi manajemen keperawatan yang dipersepsikan perawat pelaksana di ruang rawat inap. Kuesioner fungsi manajemen keperawatan terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, ketenagaan, pengarahan, dan pengendalian. Kuesioner ini disusun dengan menggunakan bentuk pernyataan, kemudian responden diminta untuk memilih salah satu dari dua alternatif sesuai dengan apa yang dirasakan oleh perawat pelaksana. Skala untuk fungsi manajemen keperawatan memakai skala guttman. Kuesioner ini terdiri dari 50 pernyataan yang mewakili setiap peran kepala ruangan dalam melaksanakan fungsi manajemen keperawatan. Masing- masing fungsi manajemen terdiri dari 10 pernyataan. Kuesioner fungsi perencanaatan terdiri dari partisipasi 1, perencanaan pelatihan 2, perencanaan pertemuan 6, perencanaan pengendalian mutu 4, 7, perencanaan sumber daya 3, 5, 8, 9, perencanaan kegiatan 10. Kuesioner

Dokumen yang terkait

Hubungan Gaya Kepemimpinan Kepala Ruangan dengan Burnout Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan

21 206 87

Kinerja Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Kabanjahe

7 97 94

Kinerja Perawat Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Kabanjahe

12 147 94

Hubungan Gaya Kepemimpinan Kepala Ruangan dengan Burnout Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan

0 0 25

Hubungan Gaya Kepemimpinan Kepala Ruangan dengan Burnout Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan

0 0 15

Analisis Peran Kepala Ruangan dalam Pelaksanaan Fungsi Manajemen Keperawatan; Persepsi Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan

0 1 18

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Manajemen Keperawatan 2.1.1 Defenisi - Analisis Peran Kepala Ruangan dalam Pelaksanaan Fungsi Manajemen Keperawatan; Persepsi Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan

0 0 21

Analisis Peran Kepala Ruangan dalam Pelaksanaan Fungsi Manajemen Keperawatan; Persepsi Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan

0 5 10

Analisis Peran Kepala Ruangan dalam Pelaksanaan Fungsi Manajemen Keperawatan; Persepsi Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan

0 0 18

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Manajemen Keperawatan 2.1.1 Defenisi - Analisis Peran Kepala Ruangan dalam Pelaksanaan Fungsi Manajemen Keperawatan; Persepsi Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan

0 1 21