Fungsi Pengendalian Peran kepala ruangan dalam manajemen keperawatan

yang dilaksanakan kepala ruang meliputi: Audit dokumentasi proses keperawatan tiap dua bulan sekali, survei kepuasan klien setiap kali pulang, survei kepuasan perawat tiap enam bulan, survei kepuasan tenaga kesehatan lain, dan perhitungan lama hari rawat klien, serta melakukan langkah-langkah perbaikan mutu dengan memperhitungkan standar yang ditetapkan Swanburg, 2000. Tambahan peran manajer dalam pengendalian adalah menentukan seberapa baik staf melakukan tugas yang diberikan. Hal ini dilakukan dengan penilaian kinerja. Proses penilaian kinerja staf dapat digunakan secara efektif dalam mengarahkan perilaku pegawai untuk menghasilkan kualitas pelayanan yang tinggi Nursalam, 2012. Marquis dan Huston 2010 menyatakan bahwa penilaian kinerja membuat staf mengetahui tingkat kinerja mereka. Dalam melaksanakan penilaian kinerja, manajer perlu menetapkan orang yang bertanggung jawab mengevaluasi setiap staf. Idealnya supervisor mengevaluasi rekan terdekatnya, dimana satu orang mengevaluasi kerja rekannya secara akurat Nursalam, 2012. Staf harus dilibatkan dalam proses penilaian kinerja dan memandang penilaian ini sebagai hal yang akurat dan adil Marquis dan Huston, 2010. Peran Manajer dapat mempengaruhi faktor motivasi dan lingkungan. Tetapi faktor lain yang mungkin mempengaruhi tergantungnya tugas, khususnya bagaimana manajer bekerja dalam suatu organisasi. Secara umum peran manajer dapat dinilai dari kemampuannya dalam memotivasi dan meningkatkan kepuasan staf. Kepuasan kerja staf dapat dilihat dari terpenuhinya kebutuhan fisik, psikis, dimana kebutuhan psikis tersebut dapat terpenuhi melalui peran manajer dalam memperlakukan stafnya. Hal ini dapat ditanamkan kepada manajer agar diciptakan suasana keterbukaan dan memberikan kesempatan kepada staf untuk melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya Marquis dan Huston, 2010.

BAB III KERANGKA PENELITIAN

3.1. Kerangka konsep

Kerangka konsep penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran kepala ruangan dalam pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen keperawatan yang dipersepsikan oleh perawat pelaksana di RSU Dr. Pirngadi Medan. Perencanaan adalah koordinasi dan integrasi sumber daya keperawatan dengan menerapkan proses manajemen untuk mencapai asuhan keperawatan dan tujuan layanan keperawatan. Pengorganisasian adalah memobilisasi sumber daya manusia dan material untuk mencapai tujuan. Ketenagaan adalah kegiatan manajer untuk memimpin, memberikan orientasi, dan meningkatkan perkembangan indvidu untuk mencapai tujuan organisasi. Pengarahan adalah fungsi manajemen yang memantau dan menyesuaikan perencanaan, proses, dan sumber daya yang efektif dan efisien untuk mencapai tujuan. Pengendalian adalah pemantauan atau penyesuaian rencana, proses, dan sumber daya yang secara efektif mencapai tujuan yang telaah ditetapkan. Peran kepala ruangan dalam melaksanakan fungsi manajemen keperawatan:

1. Perencanaan

2. Pengorganisasian

3. Ketenagaan

4. Pengarahan

5. Pengendalian

Skema 1: Gambaran peran kepala ruangan dalam melaksanakan fungsi manajemen keperawatan Dilakukan Tidak dilakukan

3.2. Defenisi operasioanal

Tabel 3.1. Defenisi operasional No. Defenisi operasional Alat Ukur Skala Hasil ukur 1. Peran kepala ruangan dalam pelaksanaan fungsi manajemen adalah tanggung jawab kepala ruangan dalam pengelolaan pelayanana di ruang rawat inap yaitu perencanaan, pengorganisasian, ketenagaan, pengarahan, pengendalian yang dipersepsikan oleh perawat pelaksana di ruang rawat inap di RSU Dr. Pirngadi Medan. a. Peran fungsi perencanaan adalah tanggung jawab kepala ruangan dalam merencanakan standar keperawatan, pertemuan, pengendalian mutu, sumber daya yang ada yang dipersepsikan oleh perawat pelaksana di ruang rawat inap di RSU Dr. Pirngadi Medan. b. Peran fungsi pengorganisasian adalah tanggung jawab kepala ruangan dalam menetapkan struktur organisasi, pengelompokan kegiatan, mengkoordinasi kegiatan, penjadwalan yang dipersepsikan oleh perawat pelaksana di ruang rawat inap di RSU Dr. Pirngadi Medan. c. Peran fungsi ketenagaan adalah tanggung jawab kepala ruangan dalam mengatur sistem kepegawaian, kebutuhan Kuesioner Kuesioner Kuesioner Kuesioner Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal 80 0-39 = tidak dilakukan 80 40-50 = dilakukan 80 0-7 = tidak dilakukan 80 8-10 = dilakukan 80 0-7 = tidak dilakukan 80 8-10 = dilakukan 80 0-7 = tidak dilakukan 80 8-10 = dilakukan

Dokumen yang terkait

Hubungan Gaya Kepemimpinan Kepala Ruangan dengan Burnout Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan

21 206 87

Kinerja Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Kabanjahe

7 97 94

Kinerja Perawat Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Kabanjahe

12 147 94

Hubungan Gaya Kepemimpinan Kepala Ruangan dengan Burnout Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan

0 0 25

Hubungan Gaya Kepemimpinan Kepala Ruangan dengan Burnout Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan

0 0 15

Analisis Peran Kepala Ruangan dalam Pelaksanaan Fungsi Manajemen Keperawatan; Persepsi Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan

0 1 18

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Manajemen Keperawatan 2.1.1 Defenisi - Analisis Peran Kepala Ruangan dalam Pelaksanaan Fungsi Manajemen Keperawatan; Persepsi Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan

0 0 21

Analisis Peran Kepala Ruangan dalam Pelaksanaan Fungsi Manajemen Keperawatan; Persepsi Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan

0 5 10

Analisis Peran Kepala Ruangan dalam Pelaksanaan Fungsi Manajemen Keperawatan; Persepsi Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan

0 0 18

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Manajemen Keperawatan 2.1.1 Defenisi - Analisis Peran Kepala Ruangan dalam Pelaksanaan Fungsi Manajemen Keperawatan; Persepsi Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan

0 1 21