2 dan curah hujan pertahun 2.674 mm. Suhu harian yang bisa dicapai antara 21
-28 C,
sehingga kawasan tersebut merupakan salah satu kawasan hutan yang potensial untuk habitat dari berbagai jenis-jenis lumut.
Lumut daun merupakan salah satu kelompok tumbuhan rendah dan bagian dari keanekaragaman hayati yang belum banyak mendapat perhatian. Jenis-jenis lumut
daun di wilayah Sumatera belum banyak terungkap khususnya kawasan hutan TNGL. Hal ini didasarkan hasil koleksi spesimen di Herbarium MEDANENSE yang belum
pernah ditemukan spesimen maupun laporan tentang lumut daun di Kawasan hutan TNGL Desa Telagah Kabupaten Langkat Sumatera Utara. Berdasarkan hal tersebut
perlu dilakukan penelitian tentang jenis-jenis lumut daun.
1.2 Permasalahan
Lumut daun memiliki sebaran yang luas di Asia, namun demikian sejauh ini belum diketahui data tentang kekayaan jenis-jenis Lumut daun apa sajakah yang terdapat di
Kawasan hutan TNGL.
1.3 Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk inventarisasi dan mendeterminasi lumut daun yang tumbuh di kawasan hutan TNGL Desa Telagah Kabupaten Langkat Sumatera Utara.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi berupa data tentang lumut daun di Kawasan hutan TNGL Desa Telagah Kabupaten langkat Sumatera Utara serta
sebagai masukan bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian tentang lumut daun.
Universitas Sumatera Utara
3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Bryophyte
Lumut merupakan tumbuhan tingkat rendah yang termasuk ke dalam divisi Bryophyte. Pada umumnya tumbuhan lumut menyukai tempat-tempat yang basah dan lembab di
dataran rendah sampai dataran tinggi. Tumbuhan ini sering disebut sebagi tumbuhan piooner atau tumbuhan perintis, karena lumut dapat tumbuh dengan berbagai kondisi
pertumbuhan dimana tumbuhan pertama yang tumbuh ketika awal suksesi pada lahan yang rusak, atau daerah dengan hara yang miskin. Setelah area ditumbuhi lumut, area
tersebut akan menjadi media yang cocok untuk perkecambahan pertumbuhan tumbuhan lainnya Damayanati, 2006.
Bryophyte dibagi kedalam tiga kelompok besar, yaitu lumut tanduk Anthocerotae, lumut hati Hepaticeae, lumut daun Musci Gradstein, Churchill
Salazar, 2009. Anthocerotae merupakan kelompok terkecil pada Bryophyte Damayanti, 2006. Diperkirakan kurang dari 100 jenis dengan delapan sampai
sembilan marga yang tersebar di seluruh dunia Gradstein, Churchill Salazar 2009. Gametofit lumut tanduk pipih dengan thalus symmetris billateral Goffinet
Vanderpoorten, 2009. Sporofit umumnya tumbuh tegak terdiri dari kaki dan kapsul, tanpa tangkai Hasan Ariyanti, 2004. Hepaticeae dikenal sebagai lumut hati
memiliki anggota sekitar 5000 jenis. Gametofit lumut hati sangat bervariasi. Berdasarkan hal tersebut lumut hati dibedakan menjadi dua kelompok yaitu lumut hati
bertalus dan lumut hati berdaun. Sporofit lumut hati tidak seperti lumut daun, perkembangan sporofit secara penuh terselubung tanpa kaliptra sampai spora masak
Gradstein, Churchill Salazar 2009. Lumut daun memiliki gametofit yang telah terdifferensiasi sehingga dapat dibedakan bentuk-bentuk seperti b atang, cabang dan
daun. Sporofit Musci berumur panjang , berwarna kecoklatan terdiri atas kaki, kapsul yang disangga oleh suatu tangkai disebut seta Hasan Ariyanti, 2004.
Universitas Sumatera Utara
4
2.2 Karakteristik Lumut daun Identifikasi lumut daun menggunakan karakteristik dari kedua generasi yaitu
gametofit dan sporofit Hallingbäck Nick, 2000. Ada beberapa ciri-ciri yang digunakan untuk proses identifikasi lumut daun, seperti habit, daun, dan sel-sel daun.
a. Habit