22 hyaline, sering dinding sel nya tipis, supra alar sel ukurannya lebih kecil. Tipe
brotheroid merupakan bagian basal dengan ukuran yang tidak sama besar, lebih inflated, berwarna, hyaline, dinding sel tipis, bagaimanapun ada 2-3 pada supra-sel
alar bahwa equally inflated dan dinding sel tipis, walaupun ukuran lebih kecil dan ramping. ada tahap morfologi yang berubah sedikit demi sedikit dari supra alar sel
yang membumbung menuju ke bagian basal. Tipe heterophylloid tetap pada grup yang berwarna atau hyaline, quadrat-rektangular, dinding sel tebal tersusun 2-4 tingkatan.
perubahan dari sel alar ke sel lamina regular agak kasar.
4.4 Deskripsi Umum Lumut daun
Tanaman berukuran 0,5-12 cm, tumbuh tegak Acrocarpus, mengelompok atau merayap Pleurocarpus, bentuk pertumbuhan berumput pendek short turft,
berumput tinggi long turft, keset mats, anyaman wefts, bantalan chusions, dan pohon dendroid, warna koloni hijau-kekuningan, hijau-keputihan dan merah.
Batang: tinggi 44-11 cm, tegak, bercabang, tinggi cabang ± 2 cm, percabangan menyirip, teratur-tidak teratur, terdapat involucrum simple-forked, hijau-kekuningan,
merah. Daun: panjang 16-360 mm, lebar 6-100 mm, tersusun spiral, tegak, tersebar, falcate-secund, squarrose, distichous, julaceus, complanate, imbricate, menggulung-
keriting saat kering, bangun lanset, bulat telur, bulat telur terbalik, linear, oblong, segitiga, tepi rata, bergerigi, bergerigi kecil, bergigi, bergigi ganda, berduri, orange,
putih, berpembatas, menggulung, ujung runcing, meruncing, aristate, terdapat rambut piliform, membulat, tumpul, pangkal cuneatus, truncatus, deccurrent. Costa: tipe
percurrent double costa dan single costa, excurrent, ecostate, bergigi, bercabang, sel elongate, hijau, kecokelatan, orange, merah. Sel-sel lamina: bentuk isodiametrik,
bulat, quadrat, rektangular, rhomboidal, linear, vermiculose, prorate, pitted, papilla, mamilla. Sel cancellina 13-12 daun, bentuk quadrat-rektangular. Sel alar; tipe
acroporoid, brotheroid, heterophylloid, bentuk quadrat, rektangular, elips, dinding sel tebal, orange. Seta: panjang 1-3 cm, orange-kecokelatan, lateral, terminal. Kapsul:
inclined, silindris, horizontal, globose, immersed. Operculum: conic, apiculate, berparuh panjang. Kaliptra: campanulate, cucullate, mitrate berambut, putih-
kecokelatan.
Universitas Sumatera Utara
23
1 Acroporium sigmatodontium C.M. Fleisch.
Acrocarpus, tinggi total ± 2,7 cm, bentuk pertumbuhan berumput pendek, mengkilap, hijau-kekuningan. Batang: tinggi 1-2 cm, tegak, bercabang tidak beraturan,
bertumpuk-tumpuk, merah. Daun: panjang 20-25 mm, lebar 7-13 mm, orientasi tegak- tersebar, tumpang tindih, keras saat kering, bangun bulat telur-lanset, tepi rata,
pangkal cuneatus, ujung meruncing, sel-sel lamina linear, di bagian ujung sel cembung pitted, terdapat sel alar, tipe acroporoid, orange. Costa: ecostate. Seta:
tinggi 1-1,5 cm, lateral, orange. Kapsul: ovoid-inclined. Operculum: berparuh panjang. Kaliptra: cucullate, putih Gambar 10.
Spesimen : WINDI 50
Distribusi : Sumatera, Jawa, Philipina, New Guinea, Tahiti.
Habitat Ekologi : Epifit di kayu lapuk di daerah terbuka pada ketinggian 772 m
dpl, dengan titik ordinat 03 18’18.4” LU 098
22’03.6” BT. Kelembaban 85 dan suhu 24 24
.
Gambar 10. Acroporium sigmatodontium
2 Acroporium sp.
Acrocarpus, tinggi total ± 0,5 cm, bentuk pertumbuhan berumput pendek, hijau- keputihan. Batang: tinggi 44-152 mm, tegak, bercabang pendek, orange-kuning.
Daun: panjang 43-65 mm, lebar 7-11 mm, orientasi tegak-tersebar, seperti jarum, bentuk lanset, cekung, tepi rata, menggulung ke dalam, pangkal cuneatus, ujung
runcing, sel-sel lamina rektangular-linear, quadrat di bagian basal, terdapat sel alar, tipe brotheroid, terdiferensiasi, orange. Costa: ecostate. Generasi sporofit tidak
ditemukan Gambar 11. Spesimen
: WINDI 05
Universitas Sumatera Utara
24 Distribusi
: Sumatera. Habitat Ekologi
: Epifit di pohon mati, di dalam hutan, pada ketinggian 1220 m dpl dengan titik kordinat 03
18’35.2” LU 098 21’37”
BT. Kelembaban 85 dan suhu 23 C.
Gambar 11. Acroporium sp.
3 Barbella comes Griff.
Pleurocarpus, bentuk pertumbuhan keset, hijau-kekuningan. Batang: bercabang, percabangan menyirip-tidak beraturan. Daun: panjan g 33 mm, lebar 16 mm, orientasi
tersebar, bangun bulat telur-lanset, pangkal cuneatus, ujung meruncing, tepi rata di bagian basal, bergerigi kecil di bagian tengah-ujung, sel-sel lamina bentuk linear,
sempit. Costa: ecostate. Seta: tinggi 3 cm, lateral, merah. Kapsul: inclined. Operculum: conic. Kaliptra: campanulate. Gambar 12.
Spesimen : LESTARI 22
Distribusi : Sumatera, Jawa, Philipina, Ceylon, Himalaya.
Habitat Ekologi : Epifit di kayu lapuk, di dalam hutan, pada ketinggian
1146 m dpl, dengan titik ordinat 03 16’90.2” LU 098
22’12.1” BT. Kelembaban 84 dan suhu 21
C.
Gambar 12. Barbella comes
Universitas Sumatera Utara
25
4 Barbula consanguinea Thw. Mitt. Jaeg.
Acrocarpus, tinggi total ± 0,5 cm, bentuk pertumbuhan berumput pendek, hijau. Batang: tinggi ± 95 mm, coklat gelap. Daun: panjang 58-65 mm, lebar18-22 mm,
orientasi tegak-tersebar, keriting saat kering, bangun oblong, pangkal cuneatus, ujung meruncing, tepi rata, bergerigi, sel-sel lamina bagian basal rektangular, kosong,
isodiametrik-quadrat di bagian tengah. Costa: percurrent-excurrent, merah. Seta: tinggi 1-1,5 cm, terminal, orange. Kapsul: inclined. Operculum: berparuh panjang,
gigi peristom menggulung melintir. Kaliptra: cucullate. Gambar 13. Spesimen
: LESTARI 11 Distribusi
: Sumatera, Jawa. Habitat Ekologi
: Tumbuh di tanah, ternaungi, didalam hutan pada
ketinggian 1017 m dpl, dengan titik ordinat 03 17’01.5”
LU 098 22’07.0” BT. Kelembaban 84 dan suhu 24
C.
Gambar 13. Barbula consanguinea
5 Barbula pseudo-ehrenbergii Fleisch.
Acrocarpus, tinggi total ± 1 cm, bentuk pertumbuhan berumput pendek, hijau. Batang: tinggi 70-150 mm, bercabang tegak, merah. Daun: panjang 60-85 mm, lebar 20-30
mm, orientasi tegak-tersebar, menggulung saat kering, bangun lanset, pangkal truncatus, ujung membulat agak runcing, tepi rata, sel-sel lamina bagian basal
rektangular, bagian tengah-ujung quadrat. Costa: percurrent, merah-kecokelatan. Generasi sporofit tidak ditemukan Gambar 14.
Spesimen : LESTARI 33
Distribusi : Sumatera, Jawa, Borneo.
Universitas Sumatera Utara
26 Habitat Ekologi : Tumbuh di tanah, ternaungi, di dalam hutan pada ketinggian
1017 m dpl, dengan titik ordinat 03
18’51.9 LU 098
21’57.3” BT. Kelembaban 84 dan suhu 26 C.
Gambar 14. Barbula pseudo-ehrenbergii
6 Barbula indica Hook.
Acrocarpus, tinggi total ± 1cm, bentuk pertumbuhan berumput pendek, hijau. Batang: tinggi 100 mm. Daun: panjang 50-74 mm, lebar 20-25 mm, orientasi tegak, keriting
saat kering, pangkal truncatus, ujung membulat agak runcing, tepi rata di bagian basal, bergerigi kecil di di bagian tengah-ujung, sel-sel lamina bagian basal
rektangular, bagian tengah-ujung quadrat-isodiametrik. Costa: percurrent, sel-sel lamina memanjang. Seta: tinggi 1-1,8 cm, terminal, orange. Kapsul: silindris.
Operculum: berparuh panjang. Kaliptra: cucullate Gambar 15. Spesimen
: LESTARI 51 Distribusi
: Sumatera, Jawa. Habitat Ekologi
: Tumbuh di batu, tempat terbuka, pada ketinggian 1024 m dpl, dengan titik ordinat 03
18’18.3” LU 098 22’03.4” BT.
Kelembaban 84 dan suhu 24 C.
Gambar 15. Barbula indica
Universitas Sumatera Utara
27
7 Bryum apiculatum Schwaegr.
Acrocarpus, tinggi total 160-310 mm, bentuk pertumbuhan berumput pendek, merah. Batang: tinggi 80-270 mm, merah kecokelatan. Daun: panjang 20-60 mm, lebar 12-32
mm, orientasi tegak-tersebar, bangun lanseolatus, pangkal truncatus, ujung meruncing diakhiri dengan costa yang keluar, tepi rata, sel-sel lamina bagian atas rhomboidal-
linear, bagian basal quadrat. Costa: excurrent, jelas, merah. Seta: tinggi 1-1.8 cm, orange, lateral. Kapsul: silindris. Operculum: gugur. Kaliptra: gugur Gambar 16.
Spesimen : LESTARI 35
Distribusi : Sumatera, Jawa, Philipina, Tonkin, Polynesia, Australia Utara.
Habitat Ekologi : Ditemukan di tanah, tempat terbukapada ketinggian 897 m
dpl,dengan titik ordinat 03 19’16.2”LU098
22’00.9” BT. Kelembaban 84 dan suhu 26
C.
Gambar 16. Bryum apiculatum
8 Bryum clavatum Schimp. C.Mull.
Acrocarpus, bentuk pertumbuhan berumput pendek, merah. Batang: tinggi 80-120 mm, tegak, merah. Daun: 65-75 mm, lebar 15-19 mm, orientasi tegak-tersebar,
bangun lanseolatus, pangkal cuneatus, ujung aristate, merah, tepi rata, agak tebal tersusun dari beberapa lapis sel, sel-sel lamina bagian tengah-ujung rhomboidal,
bagian basal quadrat-subrektangular, dinding sel tebal, merah-kecokelatan. Costa: excurrent, elongate, melengkung, merah. Generasi sporofit tidak di temukan.
Gambar 17. Spesimen
: LESTARI 32 Distribusi
: Sumatera, Kawasan Malayan.
Universitas Sumatera Utara
28 Habitat Ekologi
: Tumbuh di batu, berkoloni dengan jenis lumut lain, pada ketinggian 1017 m dpl, dengan titik ordinat 03
18’09.3” LU 098
22’09.3” BT. Kelembaban 76 dan suhu 21 C.
Gambar 17. Bryum clavatum
9 Bryum sp.
Acrocarpus, bentuk pertumbuhan berumput pendek, kuning ke orange. Batang: tinggi 112 mm, tegak, merah. Daun: panjang 86-92 mm, lebar 15 mm, orientasi tegak-
tersebar, bangun lanseolatus, pangkal cuneatus, ujung meruncing, diakhiri dengan apices, tepi rata, kuning, sel-sel lamina rhomboidal-linear, kosong tanpa klorofil.
Costa: excurrent, merah. Seta: 1-2 cm, lateral, orange kemerahan. Kapsul: silindris. Operculum: apiculate. Kaliptra: cucullate. Gambar 18.
Spesimen : LESTARI 12
Distribusi : Sumatera.
Habitat Ekologi : Tumbuh di batu dalam koloni yang kecil, di tempat terbuka
pada ketinggian 1098 m dpl, dengan titik ordinat
03 17’03.2”LU
098 22’06.0”BT. Kelembaban
76 dan suhu 24
C.
Gambar 18. Bryum sp.
Universitas Sumatera Utara
29
10 Campylopodium medium Duby Giese Frahm
Acrocarpus, bentuk pertumbuhan seperti bantalan, padat, hijau. Batang: tinggi 92-215 mm, tegak, tetutup daun yang bertumpuk-tumpuk, bercabang pendek, orange.
Daun: panjang 120 mm, lebar 20 mm, selubung base lebar, helaian setaceous kemudian membentuk costa, orientasi squarrose-spreading, berumbai pada bagian
helaian, bangun linear, pangkal cuneatus, ujung runcing, tepi daun bagian selubung basal rata, sel-sel lamina quadrat-rektangular, irregular pada bagian shoulder. Seta:
panjang 210 mm, terminal, orange. Kapsul: inclined-ovoid. Operculum: long rostrate. Kaliptra: cucullate. Gambar 19.
Spesimen : LESTARI 38
Distribusi : Sumatera. Tersebar luas di Indo-Malesia dan dilaporkan dari semua wilayah Eddy, 1990
Habitat Ekologi : Tumbuh di tanah, koloni seperti karpet, tempat terbuka.
pada ketinggian 719 m dpl, dengan titik kordinat 03
19’43.2” LU 098 21’54.6” BT. Kelembaban 63
dan suhu 27 C.
Gambar 19. Campylopodium medium
11 Campylopus serratus Lac.
Acrocarpus, tinggi total 3 cm, bentuk pertumbuhan berumput pendek, hijau tua. Batang: tinggi 1,7 cm, tegak, bercabang, ditutupi dengan tomentum, merah hati. Daun:
panjang 135- 145 mm, lebar 26- 29 mm, lebar 12 mm bagian tengah, orientasi tegak- tersebar, mengarah ke satu sisi falcate, terlepas, kaku saat kering, bangun linear,
pangkal cuneatus, ujung runcing, tepi rata di bagian basal, tepi bergigi kecil di bagian tengah sampai ke ujung daun, terdapat sel alar yang tidak sampai terbentuk aurikle,
Universitas Sumatera Utara
30 tipe heterophyilloid, sel-sel lamina di bagian basal kosong sel cancellina,
bentuk quadrat-sub rektangular, menempati 28 daun, dinding sel tebal, pitted, sel-sel lamina rhomboidal-rektangular di bagian tengah, memanjang-ovoid di bagian ujung.
Costa: single-excurrent, lebar. Generasi sporofit tidak ditemukan Gambar 20. Spesimen
: LESTARI 09 Distribusi
: Sumatera, Borneo. Habitat Ekologi
: Epifit di kayu lapuk, ternaungi dan di tempat terbuka, pada ketinggian 1225 m dpl dengan titik ordinat
03 18’38.0”LU 098
21’39.5” BT. Kelembaban 85 dan suhu 23
C.
Gambar 20. Campylopus serratus
12 Campylopus umbellatus Arn. Par.
Acrocarpus, tinggi total 3-7 cm, bentuk pertumbuhan berumput tinggi, hijau gelap. Batang: tinggi 2-6 cm, dipenuhi tomentum. Daun: panjang 100-200 mm, lebar 30 mm,
orientasi appresed, tegak-tersebar, seperti jarum, bangun oblong-lanseolatus, pangkal cuneatus, ujung runcing dengan auriculatus, tepi rata, sel-sel lamina bagian basal
rektangular, bagian atas oval-rhomboidal. Costa: excurrent, bagian basal lebar kemudian menyempit. Generasi sporofit tidak ditemukan Gambar 21.
Spesimen : LESTARI 28
Distribusi : Sumatera, Jawa, Indo-Malaya, Pasifik.
Habitat Ekologi : Tumbuh ditebing batu, ternaungi di luar hutan
pada ketinggian 1146 m dpl, dengan titik ordinat 03 16’90.2”
LU 098 22’12.1” BT. Kelembaban 91 dan suhu 21
C.
Universitas Sumatera Utara
31
Gambar 21. Campylopus umbelatus
13 Campylopus sp1.
Acrocarpus, tinggi total 1-1,5 cm, bentuk pertumbuhan berumput tinggi. Batang: tinggi 1 cm, tegak. Daun: panjang 104-200 mm, lebar 20-24 mm, orientasi tegak-
tersebar, bangun lanseolatus-linear, pangkal cuneatus, ujung runcing, bergigi, tepi rata di bagian basal-tengah, bergigi di bagian ujung, sel-sel lamina quadrat-rektangular,
sel cancellina rektangular, menempati 13 dari daun. Costa: lebar 10 mm, excurrent. Generasi sporofit tidak ditemukan Gambar 22.
Spesimen : LESTARI 53
Distribusi : Sumatera.
Habitat Ekologi : Epifit di kayu lapuk, di
tempat terbuka pada ketinggian 1020 m dpl, dengan titik ordinat 03
18’18.4” LU 098
22’03.6” BT. Kelembaban 84 dan suhu 24 C.
Gambar 22. Campylopus sp1.
Universitas Sumatera Utara
32
14 Campylopus sp2.
Acrocarpus, tinggi total 1 cm, bentuk pertumbuhan berumput pendek, kuning. Batang: tinggi 85 mm, tegak, kuning. Daun: panjang 57-73 mm, lebar 18-22 mm, orientasi
squarrose-spreading, seperti jarum, terdapat involucrum, bangun lanset, pangkal truncatus, ujung runcing, tepi rata di bagian basal, bergigi di bagian ujung, sel-sel
lamina rektangular. Costa: percurrent, lebar di bagian basal kemudian menyempit. Seta: panjang 1 cm, lateral, kuning. Kapsul: inclined-memanjang, cokelat tua.
Operculum: gugur. Kaliptra: gugur Gambar 23. Spesimen
: LESTARI 45 Distribusi
: Sumatera. Habitat Ekologi
: Tumbuh di batu, berkoloni dengan jenis lumut lain, ditemukan pada ketinggian 1020 m dpl, titik ordinat
03 18’18.4” LU 098
22’03.6” BT. Kelembaban 84 dan suhu 24
C.
Gambar 23. Campylopus sp 2.
15 Cladopanthus pilifer Dozy Molk.
Acrocarpus, tinggi total 2,5 cm, bentuk pertumbuhan bantalan, koloni padat, bertumpuk-tumpuk, hijau. Batang: tinggi 1 cm, condong, percabangan pendek, tegak,
merah kecokelatan. Daun: panjang 126 mm, lebar 20- 25 mm, tegak, orientasi appressed-imbricate, bangun memanjang, cembung kedalam di bagian ujung, pangkal
cuneatus, ujung membulat diakhiri dengan piliform rambut, panjang piliform 10 mm, orange, tepi rata, melengkung ke dalam, sel-sel lamina rektangular,
berdinding sel tebal, sel cancellina terdapat di tepi, sempit dalam 2-3 baris, quadrat,
Universitas Sumatera Utara
33 terdapat sel alar, tipe acroporoid, orange. Costa: percurrent, tipis, tidak sampai ujung.
Generasi sporofit tidak ditemukan Gambar 24. Spesimen
: LESTARI 08 Distribusi : Sumatera, Jawa, Malaysia, Borneo KTI,SAB, Papua New
Guinea, Philipina, Moluccas, . Habitat Ekologi
: Tumbuh epifit di akar, batang pohon, di dalam hutan, pada ketinggian 1225 m
dpl, dengan titik ordinat 03
18’38.0”LU 098 21’39.5” BT. Kelembaban 85 dan suhu
23 C.
Gambar 24. Cladopanthus pilifer
16 Dicranella setifera Mitt. Jaeg.
Acrocarpus, bentuk pertumbuhan seperti bantalan, berumbai, hijau kusam. Batang: tinggi 1.8 cm, tegak. Daun: panjang 140-270 mm, lebar basal sheat 20-40 mm,
panjang sheat 0.6-0.7 mm, tegak, shoulder lebar, helaian lancip-subulate, jarak antar daun jelas, orientasi squarrose spreading, bentuk oblong-ovatus, tepi rata, ujung
runcing. Sel-sel sheat elongate, tebal. Costa: excurrent, merupakan terusan helaian yang subula. Seta: panjang 1.7-2.2 cm, lateral, orange. Kapsul: ovoid-inclined, sulcate
jika kering, struma jelas. Operculum: gugur. Kaliptra: gugur Gambar 25. Spesimen
: LESTARI 30 Distribusi
: Sumatera, Jawa, Borneo, Philipina. Habitat Ekologi
: Tumbuh di batu cadas, tempat terbuka, ditemukan pada ketinggian 1017 m dpl, dengan titik ordinat 03
18’09.3” LU 098
22’09.3” BT. Kelembaban 76 dan suhu 21 C.
Universitas Sumatera Utara
34
Gambar 25. Dicranella setifera
17 Dicranoloma reflexum C. Mull. Ren.
Acrocarpus, bentuk pertumbuhan berumput tinggi, tinggi total 3-7 cm, hijau, mengkilap. Batang: tebal, bercabang, tegak, dipenuhi dengan tomentum, merah hati.
Daun: panjang 255-265 mm, lebar 24-30 mm, orientasi falcate-secund, berumbai, ramai tumpang tindih, bangun lanseolatus-linear, plicate, pangkal truncatus, ujung
runcing bergigi, tepi daun bergigi dari tengah-ujung, sel-sel lamina ujung irregular, pendek, sel-sel lamina basal rektangular-pitted, terdapat sel alar, tipe heterophylloid,
bentuk quadrat, orange. Costa: percurrent, lebar dibagian basal, menyempit dibagian atas, memanjang terus ke ujung daun, bergerigi. Generasi sporofit tidak ditemukan
Gambar 26. Spesimen
: LESTARI 25 Distribusi
: Sumatera, Jawa, Flores, Phillipina. Habitat Ekologi : Tumbuh di tanah, ternaungi dan di daerah terbuka,
pada ketinggian 1152 m dpl, dengan titik ordinat 03 16’87.8”
LU 098 22’12.9” BT. Kelembaban 91 dan suhu 21
C.
Gambar 26. Dicranoloma reflexum
Universitas Sumatera Utara
35
18 Diphyscium mucronifolium Mitt. In Dozy Molk.
Acrocarpus, bentuk pertumbuhan berumput pendek, tumbuh meroset, berumbai, hijau gelap, kehitam-hitaman saat kering. Batang: tinggi ± 1 cm, pendek, kadang bercabang.
Daun: panjang 50 mm, lebar 10 mm, orientasi tegak, tersusun rapat bertumpuk- tumpuk, bangun spatulate, pangkal cuneatus, ujung bervariasi obtusus, acutus, dan
mucronatus, tepi rata, tebal. Costa: percurrent-excurrent sehingga terbentuk seperti rambut, panjang bervariasi, terdapat daun pericahetial, berlekuk dangkal, laciniae,
Kapsul: emergent, assimetris. Operculum: gugur. Kaliptra: gugur Gambar 27. Spesimen
: LESTARI 15 Distribusi
: Sumatera, Singapore, Malesia. Habitat Ekologi
: Tumbuh di batu dan akar pohon, ternaungi pada ketinggian 1098 m dpl, dengan titik ordinat 03
17’03.2” LU 098
22’06.0” BT. Kelembaban 91 dan suhu 24 C.
Gambar 27. Diphyscium mucronifolium
19 Ectropothecium buitenzorgii Bel. Jaeg.
Pleurocarpus, bentuk pertumbuhan keset, mengkilap, hijau. Batang: pipih, bercabang, percabangan menyirip, teratur, jarak antar cabang jelas, hijau. Daun: panjang 60 mm,
lebar 15 mm, orientasi mengarah ke satu sisi-spirally, bangun bulat telur-lanseolatus, pangkal cuneatus, ujung meruncing, tepi bergerigi dibagian tengah-ujung, bergerigi
kecil serrulatus dibagian basal, sel-sel lamina linear, teratur. Costa: bicostate, pendek, kuning. Generasi sporofit tidak ditemukan Gambar 28.
Spesimen : LESTARI 44
Distribusi : Sumatera, Java, Ambon, Borneo, Philipina.
Universitas Sumatera Utara
36 Habitat
Ekologi : Epifit di pohon dan kayu lapuk, ternaungi
pada ketinggian 1220 m dpl pada titik kordinat 03 18’35.2”
LU 098 21’37” BT. Kelembaban 85 dan suhu 23
C.
Gambar 28. Ectropothecium buitenzorgii
20 Enthosthodon buseanus Dozy Molk.
Acrocarpus, tinggi total 80 mm, bentuk pertumbuhan berumput pendek, berperawakan seperti famili Bryaceae, hijau. Batang: tinggi 10 mm, tegak hijau. Daun: panjang 100
mm, lebar 23-43 mm, meroset, orientasi tegak-tersebar, mengkerut jika kering, bentuk bulat telur terbalik-lanseolatus, tepi rata, berpembatas oleh 2-3 sel yang merapat,
pangkal cuneatus, ujung melebar kemudian runcing, sel-sel lamina bagian basal rektangular, isodiametrik-quadrat di bagian tengah sampai ujung, dinding sel tebal,
klorofil pada bagian basal berada ditepi. Costa: excurrent, agak lebar di basal, kemudian menyempit sampai ujung. Generasi sporofit tidak ditemukan Gambar 29.
Spesimen : LESTARI 41
Distribusi : Sumatera. Tersebar luas dari wilayah tropis hingga ke subtropis Indo-Malaya Eddy, 1990.
Habitat Ekologi : Teresterial, tempat terbuka, berkoloni dengan jenis lain. Kosmopolit, umumnya banyak ditemukan di lahan pertanian
Eddy, 1990. Pada ketinggian 768 m dpl, dengan titik ordinat 03
18’19.6” LU 098 22’04.8” BT. Kelembaban 85 dan
suhu 24 C.
Universitas Sumatera Utara
37
Gambar 29. Enthosthodon buseanus
21 Fissiden geminiflorus Dozy Molk.
Acrocarpus, bentuk pertumbuhan berumput tinggi, tinggi total 0,9-3 cm, lebar keseluruhan 0,8-1 cm, hijau. Batang: tinggi 0,8- 2,7, hijau. Daun: panjang 75-175 mm,
lebar 25-42 mm, orientasi daun tersusun dua deret distichous atau bersebelahan, bangun lanseolatus-linear, menggulung jika kering, vaginant lamina menempati 15-
35 panjang daun, pangkal decurrent, berombak seperti sayap, ujung runcing melebar sampai obtusus, tepi daun serrulatus-crenulatus, sel-sel tepi daun tebal, berjarak
sehingga terlihat seperti pita pembatas, sel-sel lamina kecil, bulat, mamilla. Costa: excurrent, jelas. Generasi sporofit tidak ditemukan Gambar 30.
Spesimen : LESTARI 37
Distribusi : Sumatera, Jawa, Sulawesi, Philipina, Vietnam, China, Jepang.
Habitat Ekologi : Teresterial di tebing batu pinggir sungai, ternaungi. ditemukan
pada ketinggian 917 m dpl, dengan titik ordinat 03
19’47.6” LU 098 21’43.4” BT. Kelembaban 63 dan suhu
27 C.
Gambar 30. Fissiden geminiflorus
Universitas Sumatera Utara
38
22 Fissiden zippelianus Dozy Molk.
Acrocarpus, berumput pendek, tinggi total 213 mm, lebar keseluruhan 102-125 mm kuning-kecokelatan. Batang: tinggi 30-40 mm, merah. Daun: panjang 85-90 mm, lebar
12-15 mm, orientasi tersusun dua deret distichous, keriting jika kering, bangun lanseolatus, pangkal deccurent, ujung runcing, tepi crenatus, tidak berpembatas, sel-
sel lamina irregular, bulat-hexagonal, oval, berpapilla. Costa: percurrent. Generasi sporofit tidak ditemukan Gambar 31
Spesimen : LESTARI 43
Distribusi : Sumatera.
Habitat Ekologi : Epifit di batu, tempat terbuka Pada ketinggian 770 m dpl,
dengan titik ordinat 03 18’21.6” LU 098
22’08.4” BT. Kelembaban 70 dan suhu 24
C.
Gambar 31. Fissiden zippelianus
23 Fissiden sp.
Acrocarpus, tinggi total 1,5 cm, bentuk pertumbuhan berumput pendek, hijau- orange. Batang: tinggi 100- 265 mm, bercabang dibagian ujung batang. Daun: panjang 20- 85
mm, lebar 15-20 mm, panjang vaginant lamina 15 dari daun, orientasi tersusun dua deret disthicous, keriting jika kering, bangun lanseolatus, pangkal decurrent, ujung
runcing, bergerigi, tepi crenatus, sel-sel lamina bulat, bermamilla, sel di tepi uniform bentuk subrektangular. Costa: percurrent, kuning pucat. Generasi sporofit tidak
ditemukan Gambar 32. Spesimen
: LESTARI 34 Distribusi
: Sumatera.
Universitas Sumatera Utara
39 Habitat Ekologi
: Epifit di batu pinggir sungai, ternaungi, pada ketinggian 897m dpl, dengan titik ordinat 03
19’16.2” LU 098 22’00.9” BT.
Kelembaban 84 dan suhu 26 C.
Gambar 32. Fissiden sp.
24 Foreauella orthothecia Schwaegr Dixon Varden.
Pleurocarpus, bentuk pertumbuhan keset, hijau, mengkilap. Batang: menjalar, percabangan menyirip, berhadapan, menggantung, jarak antar cabang jelas, hijau
muda. Daun: panjang 47 mm, lebar 23 mm, orientasi complanate, menghadap ke satu sisi jika kering, bangun ovatus, pangkal cuneatus, ujung meruncing, pendek, tepi
bergigi kasar sampai ujung, sel-sel lamina rhomboidal-linear, subquadrat di bagian sudut basal. Costa: bicosta, pendek, ± ¼ dari daun. Seta: panjang 0,5-2,5 cm, lateral,
keriting bagian atas, orange. Kapsul: inclined-horizontal. Operculum: apiculate. Kaliptra: campanulate Gambar 33
Spesimen : LESTARI 04
Distribusi : Sumatera, Phillipina, Himalaya.
Habitat Ekologi : Epifit di kayu lapuk, dalam koloni yang banyak, ternaungi,
pada ketinggian 1220 m dpl pada titik kordinat 03 18’35.2”
LU 098 21’37” BT. Kelembaban 85 dan suhu 23
C.
Gambar 33. Foreauella orthothecia
Universitas Sumatera Utara
40 25
Hypnodendron reindwardtii Hornsch. Lindb
Acrocarpus, tinggi total 2-6 cm, berperawakan seperti pohon, hijau, mengkilap. Batang: tinggi 1-4 cm, dipenuhi tomentum, bercabang di ujung batang, percabangan
membentuk naungan seperti payung, cokelat-merah hati. Daun: panjang 60-64 mm, lebar 14 mm, roset batang, orientasi tegak-tersebar, bangun segitiga-lanseolatus,
pangkal cuneatus, ujung runcing, orange, tepi bergigi, sel-sel lamina linear, bagian tepi quadrat. Costa: percurrent, jelas, bergigi. Generasi sporofit tidak ditemukan
Gambar 34. Spesimen
: LESTARI 23 Distribusi
: Sumatera, Jawa, Philipina, Ceram, New guinea, Fiji. Habitat Ekologi
: Epifit di kayu lapuk, ternaungi, pada ketinggian 1146 m dpl, dengan titik ordinat 03
16’90.2”LU 098 22’12.1” BT.
Kelembaban 84 dan suhu 21 C.
Gambar 34. Hypnodendron reindwardtii
26 Isopterigyum minuterameum C. M. Jaeg
Pleurocarpus, bentuk pertumbuhan anyaman wefts, orange ke kuningan. Batang: menjalar, percabangan menyirip-tidak beraturan, pendek. Daun: panjang 50 mm, lebar
15 mm, orientasi complanate, bangun ovatus-lanseolatus, pangkal cuneatus, ujung meruncing-aristate, tepi rata, sel-sel lamina linear, sempit. Costa: ecostate. Seta:
panjang 1 cm, lateral dari batang primer, merah kecokelatan. Kapsul: horizontal- ovoid. Operculum: conic. Kaliptra: cucullate Gambar 35.
Spesimen : LESTARI 02
Distribusi : Sumatera, Jawa, Borneo, Singapura, Philifina, Australia.
Universitas Sumatera Utara
41 Habitat Ekologi
: Epifit di batang pohon dan kayu lapuk, pada ketinggian 1172 m dpl dengan titik kordinat 03
18’33.2” LU 098 21’44.4”
BT. Kelembaban 85 dan suhu 23
C.
Gambar 35. Isopterigyum minuterameum
27 Leucobryum sumatranum Broth. Ex Fleisch.
Acrocarpus, tinggi total 2 cm, bentuk pertumbuhan bantalan, hijau keputihan, pucat, kilat seperti sutera. Batang: sangat pendek tertutup daun. Daun: panjang 245-311 mm,
lebar 22-25 mm, melengkung, putih mengkilap saat kering, orientasi falcate-secund, bangun lanseolatus-linear, pangkal cuneatus, ujung sub-runcing, tepi rata, tidak
scabrid, sel-sel lamina rektangular, berhyaline, menyempit ke bagian tepi, dinding sel tebal. Generasi sporofit tidak ditemukan Gambar 36.
Spesimen : LESTARI 07
Distribusi : Sumatera, Borneo, Semenanjung Malaysia.
Habitat Ekologi : Tumbuh di tanah dan epifit
di pohon, pada
ketinggian 1225 m dpl, dengan titik ordinat 03 18’38.0”LU
098 21’39.5”BT. Kelembaban 85 dan suhu 23
C.
Gambar 36. Leucobryum sumatranum
Universitas Sumatera Utara
42
28 Leucoloma molle C. M. Mitt.
Acrocarpus, tinggi total ± 1-3,5 cm, bentuk pertumbuhan berumput pendek, berumbai, hijau. Batang: tinggi 355 mm, tegak dan bercabang dibagian ujung batang, merah.
Daun: panjang 135 mm, lebar 16-19 mm, orientasi daun mengarah ke satu sisi-secund, bertumpuk-tumpuk, berumbai, bangun lanseolatus-linear, ujung runcing, bergigi,
pangkal cuneatus, tepi bergigi, sel-sel lamina di tepi linear, bulat-quadrat di tengah, terdapat sel alar, tipe heterophylloid, orange. Costa: percurrent. Generasi sporofit
tidak ditemukan Gambar 37. Spesimen
: LESTARI 20 Distribusi
: Sumatera, Borneo, Philipina. Habitat Ekologi
: Epifit di kayu lapuk, ternaungi, pada ketinggian 1130 m dpl, dengan titik ordinat 03
16’94.0” LU 098 22’09.5” BT.
Kelembaban 75 dan suhu 23 C.
Gambmar 37. Leucoloma molle
29 Leucophanes glaucum Schwaegr. Mitt.
Acrocarpus, tinggi total ± 1 cm, bentuk pertumbuhan berumput pendek, putih. Batang: tinggi 23 mm, tegak, orange. Daun: panjang 4- 315 mm, lebar 10 mm, berumbai,
mudah patah, orientasi tegak-tersebar, bangun linear, pangkal cuneatus, ujung runcing, tepi rata, bergerigi di bagian ujung, sel-sel lamina quadrat-subrektangular,
hyaline, dinding sel membentuk sudut. Generasi sporofit tidak ditemukan Gambar 38.
Spesimen : LESTARI 17
Distribusi : Sumatera, Jawa, Malesia, Polynesia, Australia Utara
Universitas Sumatera Utara
43 Habitat Ekologi
: Epifit di pohon hidup, ternaungi pada ketinggian 1098 m dpl, dengan titik ordinat 03
17’03.2” LU 098 22’06.0” BT.
Kelembaban 76 dan suhu 24 C.
Gambar 38. Leucophanes glaucum
30 Octoblepharum albidum Hedw.
Acrocarpus, tinggi total ± 2cm, bentuk pertumbuhan berumput pendek, tumbuh agak tebal membentuk bantalan. Batang: tinggi 1-1,5 cm, tegak. Orange. Daun: panjang
240-470 mm, lebar 40-60 mm, tebal, orientasi erect, bangun ligulate-lanseolatus, pangkal cuneatus, ujung membulat-obtusus, tepi rata dan bergerigi kecil di bagian
ujung, sel-sel lamina quadrat, dinding sel membentuk sudut, terdapat sel cancellina Seta: panjang 3.5-50 mm, halus, terminal, orange. Kapsul: erect, silindris, kuning.
Operculum: conic. Kaliptra: cucullate Gambar 39. Spesimen
: LESTARI 48 Distribusi
: Sumatera, Borneo, Sabah, Sarawak. Habitat Ekologi
: Epifit di kayu mati, tempat terbuka, pada diketinggian 778 m dpl, pada titik ordinat 03
18’20.6” LU 098 22’05.3” BT.
Kelembaban 85 dan suhu 24 C.
Gambar 39. Octhopblepharum albidum
Universitas Sumatera Utara
44
31 Philonotis hastata Duby Wijk Margad.
Acrocarpus, tinggi total ± 1-2,3 cm, hijau pucat-kuning muda. Batang: tinggi 1,1-1,5 cm, tegak bercabang, orange. Daun: panjang 75 mm, lebar 9-11 mm, orientasi daun
falcate, bertumpuk, berumbai, bangun segitiga-linear, pangkal cuneatus, ujung runcing, tepi bergerigi, sel-sel lamina rektangular-prorate, terdapat sel alar, bentuk
rektangular. Costa: excurrent. Seta: panjang 4 cm, lateral, orange-merah. Kapsul: globose. Operculum: Conic. Kaliptra: gugur Gambar 40.
Spesimen : LESTARI 24
Distribusi : Sumatera, Jawa, Borneo, Singapura, Siam, Madagaskar, Hawaii
Habitat Ekologi : Teresterial di tebing, tempat terbuka di pinggir sungai,
pada ketinggian 917 m dpl, dengan titik ordinat 03 16’90.2”
LU 098 22’12.1” BT. Kelembaban 63 dan suhu 27
C.
Gambar 40. Philonotis hastata.
32 Pogonatum cirratum Sw. Brid.
Acrocarpus, tinggi total 8-12 cm, hijau gelap- kecokelatan. Batang: tinggi 7,5-11 cm, tegak, simple-forked, hijau, gelap. Daun: panjang 100-345 mm, lebar sheat 20-40 mm,
pendek, kecokelatan, orientasi squarrose-tersebar, berlekuk-menggulung jika kering, helaian hijau, shoulder sempit, pangkal cuneatus, ujung runcing, lebar, berduri-
bergigi, orange, tepi bergigi-bergerigi, orange, sel-sel bagian selubung bulat- subquadrat, sel-sel bagian helaian isodiametrik kecil, Costa: percurrent, lebar, bergigi
ganda, orange. Seta: panjang 3,9 cm, terminal. Kapsul: silindris-inclined. Operculum: gugur. Kaliptra: mitrate, berambut, putih Gambar 41.
Spesimen : LESTARI 31
Universitas Sumatera Utara
45 Distribusi
: Sumatera, Borneo, Philipina. Habitat Ekologi
: Tumbuh di batu cadas, tempat terbuka ditemukan pada ketinggian 1017 m dpl, dengan titik ordinat 03
18’09.3” LU 098
22’09.3” BT. Kelembaban 76 dan suhu 21 C.
Gambar 41. Pogonatum cirratum
33 Pogonatum flexicaule Mitten.
Acrocarpus, tinggi total 4- 7 cm, berperawakan rumput tinggi, hijau, tua. Batang: tinggi 4-6 cm, ada involucrum simple-forked, cokelat. Daun: panjang 2,5-9 mm,
lebar 40 mm, daun bawah kecil, tegak, daun atas berdesak-desakan, orientasi squarrose-tersebar, menggulung mendekati batang jika kering, bangun lanseolatus-
linear, pangkal cuneatus, ujung runcing diakhiri apices, orange, tepi selubung basal rata, helaian berduri-bergigi di bagian tengah-atas, orange, tepi basal rata, sel-sel
lamina bagian atas bulat-quadrat, rapat, hijau, sel-sel lamina basal rektangular, incrassate, orange. Costa: percurrent, lebar, bergigi di bagian belakang ujung daun,
orange. Generasi sporofit tidak ditemukan Gambar 42. Spesimen
: LESTARI 03 Distribusi
: Sumatera, Jawa, China. Habitat Ekologi
: Teresterial, ternaungi, ditemukan pada ketinggian 1220 m dpl pada titik kordinat 03
18’35.2” LU 098 21’37” BT.
Kelembaban 85 dan suhu 23 C.
Universitas Sumatera Utara
46
Gambar 42. Pogonatum flexicaule
34 Pogonatum teysmannianum Doz Molk.
Acrocarpus, tinggi 1,3- 1,7 cm, berperawakan pendek, hijau tua. Batang: tinggi 0,8- 1,2 cm, tegak. Daun: panjang 75-155mm, lebar 20-30 mm, orientasi tegak-tersebar,
menggulung-keriting mendekati batang jika kering, bangun lanseolatus, pangkal truncatus, ujung runcing, tepi beringgit, sel-sel lamina quadrat dibagian helaian,
rekatangular di bagian basal, kosong, sel di tepi quadrat tanpa klorofil. Costa: percurrent, merah, lebar, terlihat jelas dengan mata telanjang. Seta: panjang 1-2,5 cm,
terrminal, orange. Kapsul: inclined. Operculum: conic. Kaliptra: mitrate berambut, putih Gambar 43.
Spesimen : LESTARI 13
Distribusi : Sumatera, Jawa, Borneo, Philipina.
Habitat Ekologi : Tumbuh di tanah pasir, ditemukan pada ketinggian 1098 m
dpl, dengan titik ordinat 03 17’03.2” LU 098
22’06.0” BT. Kelembaban 90 dan suhu 24
C.
Gambar 43. Pogonatum teysmannianum
Universitas Sumatera Utara
47
35 Pogogantum sp1.
Acrocarpus, tinggi total 2-4 cm, bentuk pertumbuhan berumput tinggi. Batang: tinggi 1-3,7 cm, tegak, ada involucrum simple-forked. Daun: panjang 85-156 mm, lebar 30-
35 mm, orientasi tegak-tersebar, bangun lanset, basal truncatus, ujung runcing, tepi bagian atas bergigi, orange, bagian basal rata, sel-sel lamina bagian selubung quadrat-
subrektangular, kosong tanpa klorofil, bagian helaian quadrart, penuh klrofil, hijau gelap. Costa: percurrent, jelas, orange. Generasi sporofit tidak ditemukan Gambar
44. Spesimen
: LESTARI 52 Distribusi
: Sumatera. Habitat Ekologi
: Tumbuh di tanah, ditempat terbuka, berkoloni dengan rumput, di ketinggian 975 m dpl, tiitik ordinat 03
18’32.6” LU 098
22’19.3” BT. Kelembaban 84 dan suhu 24 C.
Gambar 44. Pogonatum sp1.
36 Pogogantum sp2.
Acrocarpus, tinggi total 1-2 cm, bentuk pertumbuhan berumput tinggi, hijau- kecokelatan. Batang: tinggi 1-1,8 cm, tegak. Daun: panjang 150-240 mm, lebar 40-57,
orientasi tegak-tersebar, keriting saat kering, bangun lanset, basal truncatus, ujung runcing, tepi rata di bagian basal, bergigi di tengah-atas, orange, sel-sel lamina bagian
selubung rektangukar, tanpa klorofil, bagian helaian quadrat, orange-kemerahan. Costa: excurrent, merah. Generasi sporofit tidak ditemukan Gambar 45.
Spesimen : LESTARI 29
Distribusi : Sumatera.
Universitas Sumatera Utara
48 Habitat Ekologi
: Tumbuh di tanah, ternaungi, pada ketinggian 1146 m dpl, dengan titik ordinat 03
16’90.2” LU 098 22’12.1” BT.
Kelembaban 87 dan suhu 21 C.
Gambar 45. Pogonatum Sp2.
37 Pyrrhobryum spiniforme Hedwig. Mitten.
Acrocarpus, tinggi total ± 4-8 cm, bentuk pertumbuhan berumput tinggi, hijau. Batang: tinggi 4-6 cm, tegak, kadang bercabang, hijau kekuningan. Daun: panjang
7 mm, lebar 0,8 mm, tersusun lepas berselang seling, kaku, keriting saat kering, bangun linear-subulate, basal truncatus, ujung meruncing, tepi bergerigi ganda, sel-sel
lamina uniform, bentuk quadrat-short rektangular. Costa: percurrent-excurrent, bergigi tapi tidak sampai ke bagian basal, sel-sel Costa bentuk rektangular. Seta:
panjang 4-6 cm, lateral dari basal batang, kuning ke oranges, ramping. Kapsul: inclined-horizontal. Operculum: long rostrate. Kaliptra: cucullate Gambar 46.
Spesimen : LESTARI 01
Distrribusi : Afrika, Australia, Brazil, karibia, Amerika Tengah, Amerika Selatan, Asia Sumatera, Jawa, Kalimantan, Lampung,
Dataran Cina, India, Jepang, Kamboja, Korea, Malaysia, Myanmar, Nepal, Papua nugini, Philipina, Singapura, Srilanka,
Taiwan, Vietnam. Habitat Ekologi
: Ditemukan epifit di batang pohon, kayu lapuk, ternaungi, pada ketinggian 1172 m dpl, dengan titik ordinat 03
18’33.2” LU 098
21’44.4” BT. Kelembaban 85 dan suhu 23 C.
Universitas Sumatera Utara
49
Gambar 46. Pyrrhobryum spiniforme
38 Rhizogonium cf lamii Reim.
Pleurocarpus, bentuk pertumbuhan keset, hijau tua. Batang: menjalar, percabangan menyirip ganda, dipenuhi rhizoid. Daun: panjang 35-40 mm, lebar 802-85 mm,
orientasi complanate, keriting saat kering, bangun bulat telur, pangkal cuneatus, ujung aristate, tepi bergigi tidak sampai ke basal, sel-sel lamina isodiametrik-quadrat,
berpapilla, dibagian basal sel lamina kosong sel cancellina. Costa: excurrent, jelas, lebar kemudian menyempit. Generasi sporofit tidak ditemukan Gambar 47.
Spesimen : LESTARI 16
Distribusi : Sumatera, Jawa, Philipina.
Habitat Ekologi : Epifit di kayu lapuk, ternaungi, pada ketinggian 1098 m dpl,
pada titik ordinat 03 17’03.2” LU 098
22’06.0” BT. kelembaban 75 dan suhu 24
C.
Gambar 47. Rhizogonium cf lamii
Universitas Sumatera Utara
50
39 Rhodobryum aubertii Schwaegr. Ther.
Pleurocarpus, bentuk pertumbuhan seperti pohon, roset batang. Batang primer; menjalar seperti stolon, Batang sekunder; tinggi 2-4 cm, tegak, dipenuhi dengan
tomentum, merah hati. Daun: panjang 70-125 mm, lebar 40-50 mm, orientasi erect- spiral, roset di ujung apikal batang, seperti mahkota bunga mawar, keriting jika
kering, bangun bulat telur-lanseolatus, pangkal truncatus, ujung meruncing, tepi bergigi di bagian tengah-ujung, rata dibagian basal, sel-sel lamina basal rekatungular,
pendek, sel-sel lamina atas rhomboidal, sel di tepi linear. Costa: excurrent, lebar pada bagian basal kemudian menyempit di bagian atas. Generasi sporofit tidak
ditemukan Gambar 39. Spesimen
: LESTARI 26 Distribusi
: Sumatera, Borneo, Japan, Philipina, Africa, Australia Utara. Habitat Ekologi
: Epifit di kayu lapuk, ternaungi, ditemukan pada ketinggian 1174 m dpl, titik ordinat 03
16’85.0” LU098 22’15.4” BT.
kelembaban 92 dan Suhu 21 C.
Gambar 48. Rhobryum aubertii
40 Sematophyllum tristiculum Mitt. Fleisch.
Pleurocarpus, bentuk pertumbuhan seperti keset, hijau, mengkilap. Batang: merayap, percabangan menyirip. Daun: 25-30 mm, lebar 70-80 mm, orientasi complanate-
spirally, bangun bulat telur-lanset, pangkal truncatus, ujung runcing, tepi rata, sel-sel lamina rhomboidal, uniform, terdapat sel alar, tipe acroporoid. Costa: percurrent,
double-Costa, pendek, orange. Generasi sporofit tidak ditemukan Gambar 49. Spesimen
: WINDI 47 Distribusi
: Sumatera, Jawa, Philipina.
Universitas Sumatera Utara
51 Habitat Ekologi
: Epifit di kayu lapuk, tempat terbuka, pada ketinggian 772 m dpl, dengan titik ordinat 03
18’21.1” LU 098 22’07.9” BT.
Kelembaban 85 suhu 24 C.
Gambar 49. Sematophyllum tristicullum
41 Syrrhopodon muelleri Dozy Molk. Lac.
Acrocarpus, tinggi total ± 90 mm, bentuk pertumbuhan berumput pendek, tumbuhan agak tebal, hijau kusam. Batang: tinggi 3 mm, pendek, tegak. Daun: panjang
keseluruhan 360 mm, lebar helaian 9 mm, lebar selubung selubung base 15 mm, mudah putus, orientasi squarrose-spreading, berumbai, bangun linear memanjang,
pangkal decurrent, ujung tumpul, tepi rata, sel-sel lamina bagian atas quadrat, di bagian tepi quadrat-rekatngular, tebal sehingga seperti batas. Sel Cancellina bentuk
quadrat, jelas, menempati seluruh selubung dan dasar daun. Costa: percurrent, sangat lebar. Generasi sporofit tidak ditemukan Gambar 50.
Spesimen : LESTARI 27
Distribusi : Sumatera, Malaysia, New Guinea, Fiji, Samoa, Tahiti, Polynesia.
Habitat Ekologi : Epifit di batang pohon, ternaungi, ditemukan dalam koloni
kecil, pada ketinggian 1199 m dpl, dengan titik ordinat 03
16’79.7” LU 098 22’17.9”BT.
Kelembaban 91 dan suhu 21 C.
Universitas Sumatera Utara
52
Gambar 50. Syrrhopodon muelleri
42 Syrrhopodon sp.
Acrocarpus, bentuk pertumbuhan berumput pendek, hijau keputih-putihan. Batang: tinggi 135-220 mm, tegak, orange. Daun: panjang 130 mm, lebar 12 mm, orientasi
squarrose-spreading, berumbai, bangun linear, pangkal cuneatus, ujung tumpul, tepi rata di bagian pangkal dan atas, berduri di bagian tengah, sel-sel lamina bagian basal
quadrat-subrektangular, di bagian tepi rektangular, sempit, sehingga seperti pembatas, sel cancellina kosong, menempati 13 daun. Costa: excurrent, lebar. Generasi sporofit
tidak ditemukan Gambar 51. Spesimen
: LESTARI 18 Distribusi
: Sumatera. Habitat Ekologi
: Epifit di batang pohon, ternaungi, pada ketinggian 1098 m dpl, dengan titik ordinat 03
17’03.2” LU 098 22’06.0” BT.
Kelembaban 76 dan suhu 24 C.
Gambar 51. Syrrhpodon sp.
Universitas Sumatera Utara
53
43 Taxiphyllum taxirameum Mitt. Fleisch
Pleurocarpus, bentuk pertumbuhan anyaman, hijau tua. Batang: menjalar, percabangan menyirip ganda, beraturan, tumpang tindih. Daun: panjang 44-51 mm,
lebar 18-20 mm, oriaentasi complanate, bangun bulat telur-lanseolatus, pangkal cuneatus, ujung runcing, tepi bergerigi, sel-sel lamina uniform, linear. Costa: bicosta,
pendek. Seta: 0,7-2 cm, merah, lateral dari cabang batang. Kapsul: silindris. Operculum: apiculate. Kaliptra: cucullate Gambar 52.
Spesimen : LESTARI 14
Distribusi : Sumatera, Jawa, Philipina, Japan, Ceylon, Assam,
formossa, Himalaya.
Habitat Ekologi : Epifit di kayu lapuk, ditemukan pada ketinggian 1098 m dpl,
dengan titik ordinat 03 17’03.2” LU 098
22’06.0” BT. Kelembaban 75 dan suhu 24
C.
Gambar 52. Taxiphyllum taxirameum
44 Thuidium plumulosum Doz. And Molk.
Pleurocarpus, bentuk pertumbuhan anyaman, berperawakan ramping, keras, koloni membentuk jaringan berbelit-belit, hijau tua. Batang: memanjang, menjalar,
percabangan menyirip ganda, menggantung, teratur, dipenuhi rhizoid, paraphylia padat. Daun: panjang 10 mm, lebar 8 mm, orientasi tumpang tindih, complanate,
bentuk daun batang bulat telur-cordatus, bentuk daun cabang triangular-ovatus, ujung runcing, tepi melengkung, bergigi, sel-sel lamina segi enam tak beraturan, berpapilla.
Costa: percurrent, pendek, berakhir sebelum ujung daun. Generasi sporofit tidak ditemukan Gambar 53.
Spesimen : LESTARI 39
Universitas Sumatera Utara
54 Distribusi
: Sumatera, Jawa, Sulawesi, Moluccas island. Habitat Ekologi
: Epifit di kayu mati dan batu, ternaungi, pada ketinggian 719 m dpl, dengan titik kordinat 03
19’43.2” LU 098
21’54.6” BT. Kelembaban 63 dan suhu 27 C.
Gambar 53. Thuidium plumulosum
45 Thuidium sp.
Pleurocarpus, bentuk pertumbuhan anyaman, berperawakan ramping dan keras, hijau kekuningan. Batang: memanjang, menjalar, percabangan menyirip ganda, teratur,
dipenuhi rhizoid dan paraphylia. Daun: panjang 7 mm, lebar 5 mm, orientasi complanate-spirally, bangun daun batang dan cabang bulat telur, pangkal cuneatus,
ujung runcing bergigi, tepi bergigi, sel-sel lamina bulat-subquadrat, tidak beraturan, berpapilla. Costa: percurrent, pendek, sel-sel memanjang. Generasi sporofit tidak
ditemukan Gambar 54. Spesimen
: WINDI 55 Distribusi
: Sumatera. Habitat Ekologi
: Epifit dipohon kopi, tempat terbuka, pada ketinggian 943 m dpl, dengan titik ordinat 03
18’39.4” LU 098 22’20.2” BT.
Kelembaban 75, suhu 24 C.
Gambar 54. Thuidium sp.
Universitas Sumatera Utara
55
46. Trismegistia lancifolia Mull.Hal
Pleurocarpus, bentuk pertumbuhan anyaman, hijau, mengkilap. Batang merayap, percabangan menyirip ganda, dipenuhi dengan rhizoid. Daun: panjang 70-74 mm,
lebar 20-25 mm, orientasi complanate, bangun lanset, concave, pangkal cuneatus, ujung runcing, tepi bagian tengah-atas berduri, tepi basal rata, sel lamina uniform,
bentuk rhomboidal-linear, terdapat sel alar, bentuk acroporoid, warna coklat ke orange. Costa: ecostate . Generasi sporofit tidak ditemukan Gambar 55.
Spesimen : LESTARI 21
Distribusi : Sumatera, Jawa, Singapura.
Habitat Ekologi : Ditemukan epifit di kayu lapuk, pada ketinggian 1142 m dpl,
dengan titik ordinat 03 16’9.16” LU 098
22’107” BT. Kelembaban 85 dan suhu 22
C.
Gambar 55. Trismegistia lancifolia
47 Vesicularia montagnei Bel. Fleisch
Pleurocarpus, bentuk pertumbuhan anyaman, hijau kekuningan. Batang: merayap, percabangan menyirip, penuh sesak, tidak beraturan. Daun: panjang 50 mm, lebar 23
mm, orientasi falcate, bangun ovatus, pangkal cuneatus, ujung runcing, tepi daun rata, sel-sel lamina uniform, rhomboidal. Costa: ecostate. Seta: panjang 1,5-2 cm, lateral,
orange. Kapsul: inclined. Operculum: conic. Kaliptra: campanulate Gambar 56. Spesimen
: LESTARI 40 Distribusi
: Sumatera, jawa, ambon, Borneo, Philipina, Singapura, Ceylon, Himalaya .
Universitas Sumatera Utara
56 Habitat Ekologi
: Tumbuh di tanah, menutup lantai hutan, ditempat terbuka pada ketinggian 768 m dpl, dengan titik ordinat 03
18’19.6” LU 098
22’04.8” BT. Kelembaban 84 dan suhu 24 C.
Gambar 56. Vesicularia montagnei
48 Spesies A
Pleurocarpus,bentuk pertumbuhan keset, hijau. Batang: bercabang, percabangan tegak-menyirip, pendek. Daun: panjang 35 mm, lebar 18 mm, orientasi complanate-
spiral, bangun bulat, pangkal cuneatus, ujung membulat, bergerigi, tepi bergerigi kecil, sel-sel lamina linear, uniform. Costa: bicosta, sangat pendek. Seta: tinggi 2-2,4
cm, lateral dari basal batang, coklat kemerahan. Kapsul: inclined. Operculum: conic. Kaliptra: campanulate Gambar 57.
Spesimen : WINDI 10
Distribusi : Sumatera.
Habitat Ekologi : ditemukan epifif di batang pohon, koloni yang kecil, pada
ketinggian 1225 m dpl pada titik ordinat 03 18’38.0”LU
098 21’39.5” BT. Kelembaban 85 dan suhu 23
C.
Gambar 57. Spesies A
Universitas Sumatera Utara
57
49 Spesies B
Pleurocarpus, bentuk pertumbuhan keset, hijau. Batang: merayap, percabangan menyirip tidak beraturan. Daun: panjang 60-80 mm, lebar 25-35 mm, orientasi
complanate, keriting saat kering, bangun bulat telur, pangkal cuneatus, ujung runcing, tepi rata, sel-sel lamina rhomboidal, uniform. Costa: double-costa, panjang ± 28 dari
daun. Generasi sporofit tidak ditemukan Gambar 58. Spesimen
: LESTARI 36 Distribusi
: Sumatera. Habitat Ekologi
: Tumbuh di tanah, tempat terbuka, pada ketinggian 943 m dpl, titik ordinat 03
18’39.9” LU 098 22’20.3” BT. Kelembaban
75 dan suhu 24 C.
Gambar 58. Spesies B
50 Spesies C
Pleurocarpus, bentuk pertumbuhan bantalan, hijau kekuningan. Batang: menjalar, percabangan tegak, tinggi cabang 1-2 cm, pendek. Daun: panjang 70 mm, lebar 100
mm, orientasi julaceus, bertumpuk-tumpuk, aristate terlihat jelas, bangun bulat telur- lanset, cekung, pangkal cuneatus, ujung aristate, tepi crenatus, sel-sel lamina
rhomboidal-linear, unipapillose. Costa: percurrent, single. Generasi sporofit tidak ditemukan Gambar 59.
Spesimen : LESTARI 57
Distribusi : Sumatera.
Habitat Ekologi : Epifit di pohon kopi, tempat terbuka, pada ketinggian 943 m
dpl, dengan titik ordinat 03 18’39.9” LU 098
22’20.3” BT. Kelembaban 75 dan suhu 24
C.
Universitas Sumatera Utara
58
Gambar 59. Species B
4.5 Ekologi Musci