3
Hidro-
–
dinamika Tipe
+
Adaptasi Habitat
?
Spasial Temporal
–
Dinamika Pertumbuhan
+ +
Populasi
-
Reproduktif Makanan
TKG - Somatik
? ?
–
Input Proses
Output Gambar 1. Diagram alir pendekatan dan pemecahan masalah
Hidrologi - Kec. Aliran air
- Debit air
Struktur Populasi Kelestarian ikan
pelangi arfak Substrat reproduksi
makrofita Kualitas Air
Makanan - Plankton
- Makroavertebrata
Ikan pelangi arfak Habitat
Distribusi
3
4
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tipologi Perairan Sungai Bagian Ritral
Bagian ritral ditujukan pada sungai-sungai berukuran kecil stream dan anak-anak sungai tributary yang terdapat di pegunungan atau perbukitan dengan
kemiringan lebih dari 0,15 Angelier 2003. Bagian ini dimulai pada sungai- sungai dari saluran ordo 2, yaitu pertemuan sungai pada hypocrenal sampai sungai
ordo 4 hyporhithral. Sungai bagian ritral dicirikan dengan arus yang cepat dan bergolak turbulent, substrat kasar yang terdiri atas batuan, batuan berukuran lebih
kecil rubble, kerikil pebbles, dan kerikil berukuran lebih kecil gravel, serta dengan konsentrasi oksigen terlarut yang sama dengan kejenuhan Angelier 2003.
Pada perairan sungai terdapat dua tipe habitat yang umumnya jelas, yakni tipe habitat mengalir dan tenang. Walaupun demikian, kedua tipe ini bisa dibagi lagi
secara spesifik berdasarkan kedalaman dan kecepatan arusnya, kedalaman dan ada atau tidaknya pergolakan air Hawkins et al. 1993. Beberapa contoh tipe habitat ini
di antaranya adalah daerah sungai beraliran deras run, lubuk pool, daerah tepi sungai littoral dan daerah limpasan backwater. Copp 1992 membagi habitat
tepi menjadi tiga berdasarkan kecepatan aliran air, yaitu: habitat tepi yang tenang still littoral dengan kecepatan aliran air 0-0,02 mdetik; habitat tepi beraliran
lambat slow littoral dengan kecepatan 0,07-0,22 mdetik; dan habitat tepi beraliran sedang medium littoral dengan kecepatan 0,17-0,47 mdetik.
2.2 Bioekologi Ikan Pelangi 2.2.1 Klasifikasi dan Morfologi Ikan Pelangi Arfak
Klasifikasi ikan pelangi arfak Melanotaenia arfakensis Allen menurut Allen 1991 dan Nelson 2006 sebagai berikut:
Filum : Chordata Kelas : Osteichthyes
Ordo : Athriniformes Famili : Melanotaeniidae
Subfamili : Melanotaeniinae Genus : Melanotaenia
Spesies : arfakensis
5 Deskripsi M. arfakensis berdasarkan Allen 1991; 1995 dan Nelson
2006 sebagai berikut. Bentuk tubuh pipih menyamping compressed; terdapat dua sirip punggung yang terpisah oleh celah yang sempit di antaranya,
D
1
. IV-VI; D
2
. I.12-16; P. 13-15; A. I.22-25; sisik di bagian depan sirip punggung 15-18; sisik di bagian pipi 13-17; perbandingan tinggi tubuh yang paling tinggi
pada individu jantan terhadap panjang baku 34,0-38,7; warna secara umum lembayung muda dengan garis kebiru-biruan di bagian sisi tengah tubuh, terdapat
garis-garis tipis berwarna kuning-oranye di antara setiap barisan sisik yang membujur dan pada dasar sirip ekor sebagian besar berwarna kekuningan. Sirip
punggung kedua dengan bagian tepi berwarna hitam dan dibatasi dengan warna putih; tepi bagian atas dan bawah sirip ekor dengan lintasan berwarna hitam.
Ukuran panjang baku maksimum sampai sekitar 80 mm. Karakter seksual sekunder pada ikan pelangi meliputi karakter dimorfisme
dan dikromatisme seksual. Kedua karakter ini sangat jelas terlihat, terutama pada individu yang berukuran cukup besar. Individu jantan memiliki tubuh yang lebih
tinggi dan berwarna lebih cerah dibandingkan individu betina Gambar 2 Allen 1991; 1995.
Gambar 2. Dimorfisme dan dikromatisme seksual pada M. arfakensis
Ket.: ♂ = jantan, ♀ = betina, PB = panjang baku, TT = tinggi tubuh