Tahapan identifikasi lipid ganggang mikro

gelombang 490nm. Larutan blanko adalah 0.5 ml aquadest dicampur dengan 0.5 ml fenol 5 dan 2.5 ml H 2 SO 4 5N. Penetapan kadar gula ganggang mikro Untuk penetapan kadar gula total dalam larutan media biakan, larutan isolat ganggang mikro harus berupa cairan yang jernih, jika ada endapan maka perlu dilakukan penyaringan untuk menghilangkan endapan. Larutan isolat ganggang mikro tanpa endapan diambil 1 ml, dicampur dengan 0.5 ml fenol 5 dan 2.5 ml H 2 SO 4 5N dalam tabung reaksi, dikocok homogen, dan didamkan 10 menit. Serapan masing-masing kandungan gula pada ganggang mikro diukur dengan spektrofotometer pada 490nm. Berdasarkan pembacaan kurva standar glukosa pada 490 nm, diperoleh formula persamaan garis regresi linier yang merupakan hubungan antara konsentrasi larutan standar dengan absorbans dimana y = absorban dan x = konsentrasi.

3.3.5 Identifikasi Ganggang Mikro

Identifikasi dilakukan untuk mengetahui galur ganggang mikro spesifik yang digunakan selama proses penelitian. Identifikasi ganggang mikro yang utama didasarkan pada karakteristik morfologi umum serta sifat-sifat selular seperti: sifat pigmen fotosintetik; struktur sel dan flagela yang dibentuk oleh sel- sel yang bergerak, serta lipid sebagai bahan cadangan organik yang dihasilkan sel. Proses identifikasi dilakukan dengan mengacu pada Bold dan Wynne 1985. Untuk mengetahui kandungan lipid sebagai bahan cadangan organik yang dihasilkan sel, proses identifikasi dilakukan dengan menggunakan mikroskop flouresence. Prinsip kerja mikroskop ini adalah intensitas cahaya yang tinggi sehingga sampel yang mengandung lipid yang telah diwarnai akan menghasilkan cahaya yang terpendar.

3.3.5.1 Tahapan identifikasi lipid ganggang mikro

Identifikasi ganggang mikro ditetapkan dengan menggunakan pewarnaan nile red NR. Larutan stock untuk NR disiapkan dengan menambahkan 2.5 mg NR ke dalam 100 ml aseton. Sel ganggang mikro diwarnai dengan menempatkan 3 ml biakan di petridisk, kemudian ditambahkan 200 l larutan NR. Proses pewarnaan berlangsung selama 30 menit. Diambil 1 tetes sel ganggang mikro yang telah diwarnai dan diletakkan di atas objek glass kemudian diamati dibawah mikroskop flouresence. 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Isolasi dan Seleksi ganggang mikro

Tahapan isolasi diawali dengan mengisolasi 28 sampel ganggang mikro yang ditumbuhkan pada media M4 dan MJ. Setelah tahapan isolasi kemudian dilakukan tahapan seleksi yang ditentukan berdasarkan kecepatan tumbuh, kondisi pertumbuhan, dan keanekaragaman pigmennya selama masa inkubasi. Pada tahapan seleksi diperoleh empat isolat ganggang mikro yaitu ICBB 8970, ICBB 9013, ICBB 9070, ICBB 9065 yang selanjutnya digunakan pada tahapan kultivasi.

4.2 Kultivasi ganggang mikro

Kultivasi ganggang mikro ICBB 8970, ICBB 9013, ICBB 9070, ICBB 9065 dilakukan pada berbagai volume media bertingkat. Hasil kultivasi pada volume media tertinggi yaitu 250 ml kemudian digunakan pada tahapan optimasi.

4.3. Optimasi Nitrogen dan Fosfor dan Produksi Total Lipid

Ganggang membutuhkan berbagai unsur hara untuk pertumbuhannya, baik hara makro maupun mikro. Hara nitrogen dan fosfor merupakan unsur hara makro utama yang dibutuhkan untuk pertumbuhan ganggang mikro. Oleh karena itu maka objek optimasi hara dalam media biakan pada penelitian ini adalah nitrogen dan fosfor, sedangkan sumber hara mikro yang digunakan dalam media biakan merupakan hara-hara yang digunakan pada komposisi umum media standar.

4.3.1 Optimasi Nitrogen dan Fosfor

Optimasi nitrogen dan fosfor dilakukan menggunakan dua sumber nitrogen dan dua sumber fosfor.terhadap pertumbuhan masing-masing isolat ganggang mikro. Pengaruh optimasi dengan sumber nitrogen KNO 3 dan fosfor KH 2 PO 4 disajikan pada Gambar 3 dan pengaruh optimasi nitrogen urea CONH 2 2 dan fosfor TSP CaH 2 PO 4 2 disajikan pada Gambar 4. Konsentrasi masing-masing sumber nitrogen dan fosfor adalah: standar 20mM N dan 0.2mM P; nitrogen adalah 10mM N1; 30mM N2; 40mM N3 dan fosfor adalah 0.1mM P1; 0.5 mM P2; 1.0 mM P3.