2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Ganggang Mikro
Ganggang termasuk golongan tumbuhan berklorofil yang meliputi bermacam-macam organisme, dari luar ganggang mikro sering telah
menampakkan suatu perbedaan, sehingga terlihat menyerupai kormus tumbuhan tinggi, akan tetapi dari segi anatomi sel-selnya belum menunjukkan perbedaan
yang mendalam. Ganggang berukuran sangat beragam dari yang berukuran sangat kecil dalam skala m sampai beberapa meter panjangnya. Organisme ini
mengandung klorofil serta pigmen-pigmen lain untuk melangsungkan proses fotosintesis. Hampir semua organisme yang tergolong dalam divisi ini hidup di
dalam air, baik air tawar maupun air laut, atau setidak-tidaknya kehidupannya terikat pada tempat - tempat yang basah di darat Tjitrosoepomo, 2005.
Ganggang adalah tumbuhan talus Thallophyta. Secara umum ada
beberapa divisi ganggang utama yang dikenal di dunia yaitu:
a. Divisi Chlorophyta
Klas :
Chlorophyceae Ordo
:Volvocales, Tetrasporales, Chlorococcales, Chlorosarcinales, Ulotrichales, Sphaeropleales, Chaetophorales, Trentepohliales,
Oedogoniales, Ulvales, Cladophorales, Acrosiphoniales, Caulerpales, Siphonocladales, Dasycladales, dan Zygnematales
Chlorophyta berukuran antara 3 – 30 m, memiliki alat gerak flagela dan motil kecuali selama fase reproduksi. Pada reproduksi aseksual, individu yang
berenang bebas menjadi nonmotil karena flagela menghilang. Dalam beberapa kasus, sel-sel anak tidak membentuk flagela melainkan sel-sel terus saja
memperbanyak diri. Masa sel yang terbentuk dinamakan stadia palmeloid. Stadia
ini terdapat pada banyak ganggang sebagai fase perkembangan predominan Pelczar dan Chan, 1986. Setiap sel mempunyai satu nukleus dan satu
kloroplas besar yang berbentuk mangkuk. Spesies Chlorophyta yang bersel
tunggal ada yang dapat berpindah tempat, tetapi ada pula yang menetap. Chlorophyta merupakan golongan terbesar dari ganggang dan merupakan
kelompok ganggang yang paling beragam, karena ada yang bersel tunggal, berkoloni, dan bersel banyak. Ganggang ini banyak terdapat didanau, kolam, laut
dan kebanyakan hidup di air tawar Bold dan Wynne, 1985.
Chlorophyta atau yang lebih umum disebut ganggang hijau pada sel- selnya mempunyai kloroplas yang berwarna hijau dan mengandung selulosa,
mengandung klorofil a dan b serta karotenoid. Chlorophyta pada kloroplasnya
terdapat butiran padat yang disebut pirenoid yang berfungsi untuk pembentukan tepung dan minyak. Perkembangbiakannya secara aseksual dan seksual. Secara
seksual dengan anisogami dan secara aseksual dengan zoospora dengan 3 - 4 flagela dan mempunyai 2 vakuola kontraktil yang berguna untuk memaksa
kelebihan air keluar dari selnya. Suatu bintik mata merah stigma yang
merupakan situs persepsi cahaya dan mengendalikan respon fototaktik gerak menuju cahaya ganggang ini Tjitrosoepomo, 2005.
b. Divisi Chrysophyta
Klas : Chrysophyceae dan Bacillariophyceae
Ordo : Ochromonadales, Chrysamoebidales, Chrysocapsales,
Chrysosphaerales, Phaeothamniales, Sarcinochrysidales, Pedinellales, Dictyochales.
Sebagian besar
Chrysophyta memiliki flagela, tetapi beberapa
diantaranya ameboid oleh adanya perluasan pseudopodial protoplasmanya. Bentuk ameboid yang bugil ini dapat mengambil makanan berbentuk partikel
dengan bantuan pseudopodia. Divisi Chlorophyta juga tercakup kokoid dan
bentuk filamen yang nonmotil. Kebanyakan ganggang yang termasuk kedalam divisi ini adalah uniseluler, tetapi beberapa membentuk koloni. Ganggang ini
memiliki warna khas krisofit yang disebabkan karena klorofilnya tertutup pigmen- pigmen berwarna coklat. Reproduksi
Chlorophyta pada umumnya dengan cara pembelahan biner tetapi dapat juga secara seksual dengan isogami
Pelczar dan Chan, 1986. Diatom adalah ganggang pada klas
Bacillariophyceae yang bersifat uniseluler, diatom memiliki ukuran bervariasi antara 5 m hingga 5 mm,
beberapa diatom merupakan koloni dengan bentuk yang bermacam-macam. Sel diatom mempunyai inti dan kromatofora yang berwarna kuning coklat, dalam
kromatofora terkandung beberapa macam zat warna, antara klorofil a, karoten, santofil dan fikosantin dan ada yang tidak memiliki zat warna. Diatom
memproduksi vitamin A dan D. Kerangka diatom tersusun atas molekul SiO
2
. Organisme diatom semasa hidupnya aktif melakukan metabolisme silikon. Unsur
Si bersifat esensial bagi pertumbuhan dan perkembangan mahluk hidup. Pada
makhluk hidup, kandungan silikon di kulit, tulang dan jaringan pengikat mencapai 0.01-0.04 Angka dan Suhartono, 2000.
Diatom adalah autotrof, hanya yang tidak mempunyai zat warna yang bersifat heterotrof dan hidup sebagai saprofit. Diatom berkembangbiak dengan
tiga cara yaitu dengan vegetatif melalui pembelahan sel, vegetatif melalui auksospora zigot dan secara generatif melalui oogami. Diatom mendominasi
fitoplakton dalam lautan serta perairan air tawar. Lapisan-lapisan tanah yang banyak mengandung sisa-sisa diatom dinamakan tanah diatom
terra silicea. Diatom memiliki anggota sekitar 100.000 spesies diseluruh dunia. Sel-sel diatom
menyimpan karbon dalam berbagai bentuk. Diatom menyimpan karbon dalam bentuk minyak alamiah atau sebagai polimer karbohidrat yang dikenal sebagai
chrysolaminarin. Beberapa spesies lain kaya akan minyak Tjitrosoepomo, 2005.
c. Divisi Rhodophyta