mengakumulasi hingga 40 gliserol dari total biomasa. Pada kultur media terbuka menunjukkan rata-rata produksi
Dunaliella spp. sekitar 4.5 g gliserol m
-2
d
-1
dapat ditemukan pada media dengan salinitas 3.5 M. Kandungan gliserol yang lebih tinggi dapat ditemukan pada kultur media dengan tingkat salinitas
yang lebih rendah. Hidrokarbon merupakan senyawa dasar pembentuk bahan bakar.
Sejumlah kecil hidrokarbon terdeteksi sebanyak 0.3- 10 dari total lipid, yang didominasi n-C
21:5
dan n-C
21:6
pada semua spesies ganggang kecuali pada Haslea ostrearia, dan Rhizosolenia setigera dimana C
25
dan C
30
tersedia dalam jumlah yang melimpah Dunstan
et al., 1993.
2.1.2 Pendekatan Identifikasi Ganggang Mikro
Pendekatan identifikasi ganggang mikro dilakukan dengan mengacu pada Bold dan Wynne 1985 dalam “
Introduction to The Algae Structure and Reproduction”. Identifikasi ganggang mikro yang utama didasarkan pada
karakteristik morfologi serta sifat-sifat selular seperti: sifat pigmen fotosintetik; struktur sel dan flagela yang dibentuk oleh sel-sel yang bergerak, serta lipid
sebagai bahan cadangan organik yang dihasilkan sel. 1. Karakteristik
morfologi Banyak spesies ganggang terdapat sebagai sel tunggal yang dapat
berbentuk bola, batang, gada atau kumparan. Ganggang memiliki ukuran sangat beragam. Ganggang ada yang memiliki flagela ada yang tidak. Bersifat uniseluler
tetapi spesies tertentu membentuk koloni-koloni multiseluler. Beberapa koloni merupakan agregasi kumpulan sel-sel tunggal identik yang saling melekat
setelah pembelahan. Ganggang sebagaimana protista eukariotik yang lain, mengandung nukleus yang membatasi membran yang mengandung pati, tetesan
minyak dan vakuola. Setiap sel mengandung satu atau lebih kloroplas, yang dapat berbentuk pita, di dalam matriks kloroplas terdapat gelembung-gelembung
pipih bermembran yang dinamakan tilakoid. Membran tilakoid berisikan klorofil
dan pigmen-pigmen pelengkap yang merupakan situs reaksi cahaya fotosintesis.
2. Sistem pigmen
Pigmen terdapat dalam kloroplas. Kloroplas di dalam sel letaknya mengikuti bentuk dinding sel parietal. Kloroplas kerap berisi masa protein
cadangan, yang disebut pirenoid.
Tubuh ganggang terdapat zat warna pigmen, yaitu: - Fikosianin
: warna biru - Klorofil
: warna hijau - Fikosantin
: warna coklat - Fikoeritrin
: warna merah - Karoten
: warna keemasan - Xantofil
: warna kuning 3. Sifat bahan cadangan
Cadangan makanan ganggang umumnya merupakan amilum yang tersusun sebagai rantai glukosa tidak bercabang yaitu amilosa dan rantai yang
bercabang amilopektin. Seringkali amilum tersebut terbentuk dalam granula bersama dengan badan protein dalam plastida disebut pirenoid. Pirenoid
umumnya diliputi oleh butiran-butiran pati, pirenoid ini berasal dari hasil asimilasi berupa tepung dan lemak lipid tetapi beberapa jenis tidak mempunyai pirenoid.
4. Struktur sel dan Flagela Struktur tubuh ganggang sangat bervariasi. Beberapa spesies yang
bersel tunggal dapat bergerak atas kekuatan sendiri motil, sedangkan sebagian lagi non motil. Koloni ganggang dapat berupa benang-benang filamen. Koloni
yang tidak membentuk filamen biasanya merupakan kumpulan sel berbentuk bundar atau pipih tanpa alat lekat
holdfast. Dua tipe pergerakan fototaksis pada gangang yaitu:
a. Pergerakan dengan
flagela Pada umumnya sel ganggang dijumpai adanya flagela. Flagela
dihubungkan dengan struktur yang sangat luas disebut aparatus neuromotor, merupakan granula pada pangkal dari tiap flagela disebut
blepharoplas. Flagela tersebut dikelilingi oleh selubung plasma.
b. Pergerakan dengan sekresi lendir Beberapa divisi ganggang juga terdiri dari anggota bersel satu yang tidak
mempunyai flagela atau tidak mempunyai alat gerak yang lain. Mekanisme daya penggerak disebabkan adanya stimulus cahaya yang diduga oleh adanya sekresi
lendir melalui porus dinding sel pada bagian apikal dari sel. Daya penggerak lain
oleh modifikasi khusus gerak ameboid. Gerakan ditimbulkan oleh arus sitoplasmik yang terarah di dalam kanal rafe, yang mendorong sel diatas
substrat Stanier et al., 1982.
Berdasarkan uraian diatas maka divisi taksonomi ganggang utama berdasarkan sifat-sifat seluler disajikan pada Tabel 3.
Tabel 3 Divisi taksonomi ganggang utama berdasarkan sifat-sifat seluler
Nama Umum Divisi
Sistem pigmen
Sifat Bahan Cadangan
Struktur Sel dan Flagela
Ganggang Hijau Chlorophyta
Klorofil; karoten;
xantofil Pati, minyak
Kebanyakan non motil kecuali satu ordo,
tetapi beberapa sel reproduktif dapat
berflagela
Ganggang Keemasan dan Diatom
Chrysophyta Karoten Karbohidrat
seperti pati; minyak
Flagela: 1 atau 2 sama atau tidak
sama; pada beberapa permukaannya
tertutup oleh sisik-sisik khas
Ganggang Merah Rhodophyta
Fikoeritrin; karoten dan
xantofil Pati floridean
seperti glikogen Nonmotil; agar dan
keragen dalam dinding sel
Ganggang Hijau Biru Cyanophyta
Fikosianin; fikoeritrin
Glikogen dan minyak
Nonmotil; selulosa dan pektin dalam
dinding sel Euglenoid
Euglenophyta Klorofil;
karoten; xantofil
Karbohidrat seperti pati; minyak
Flagela: 1, 2, atau 3 yang sama, agak
apikal ; ada kerongkongan ; tidak
ada dinding sel tetapi mempunyai pelikel
elastik
Ganggang Coklat Phaeophyta
Fikosantin Laminarin dan lipid Flagela: 2 lateral, tak
sama; asam alginat dalam dinding sel
Sumber : Pelczar dan Chan 1986
2.2 Fisiologis Ganggang Mikro