1
I. PENDAHULUAN A.
Latar Belakang
Beberapa kelompok kayu yang sering digunakan untuk pembuatan gitar antara lain adalah maple, ashwood, basswood, rosewood dan mahogany. Jenis
kayu Indonesia yang tergolong kayu yang baik untuk pembuatan gitar adalah kayu meranti Shorea Leprosula Miq. yang termasuk dalam golongan kayu mahogany
dengan produksi di Jawa barat berkisar 38,4 m
3
Ha tahun. Kayu merupakan salah satu komoditi yang sangat penting bagi kehidupan sehari-hari, dipergunakan
untuk bahan baku pelbagai keperluan seperti konstruksi bangunan, alat rumah tangga, isolator, dan lebih spesifik untuk bahan baku alat musik. Fungsi kayu
sebagai bahan baku alat musik merupakan komoditi primer, yang tak tergantikan seperti bahan gitar, biola dan gendang hanya dari kayu.
Untuk menghasilkan suara gitar yang baik, perlu dipilih kayu yang baik, yaitu kayu yang memiliki rentang suara yang bagus, memiliki permukaan dengan
serat lingkar tahun yang bagus, tersedia di areal produksi dan memiliki kadar air yang seimbang. Perbedaan mikro klimat menghasilkan kadar air keseimbangan
yang berbeda di tiap daerah. Di Eropa kadar air optimalnya adalah 7, dan daerah tropis Indonesia untuk alat musik adalah 14.Rietz Page, 1971; Prayitno,
1994; Marsoem, 1999 Kayu gitar yang terlalu basah akan berubah bentuk sehingga resonansi suara
akan berubah-ubah, begitu juga kayu yang terlalu kering akan menyerap uap air dari udara sehingga serat kayu akan mengembang dan merusak bentuk dan
sambungan pada gitar. Oleh karena itu perlu pengeringan dan perlakuan yang tepat dan khusus pada setiap lokasi yang berbeda.
Teknologi pengeringan yang digunakan saat ini adalah pengeringan alami, namun memerlukan waktu yang relatif lama untuk menghasilkan kadar air yang
diinginkan. Oleh karena itu pada penelitian ini dilakukan pengeringan lapisan tipis dengan memperhatikan thermal properties kayu meranti agar didapat kayu dengan
kadar air yang diinginkan dengan waktu yang lebih singkat.
2
B. Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk: 1.
Mengetahui suhu yang tepat untuk pengeringan kayu meranti Shorea Leprosula Miq..
2. Menganalisis pindah panas yang terjadi selama proses pengeringan.
3. Menentukan lama pengeringan yang diperlukan dari masing-masing suhu.
4. Mengetahui konstanta pengeringan kayu meranti.
5. Mengukur kualitas resonansi yang dihasilkan dari gitar yang dibuat dari proses
pengeringan yang dilakukan.
3
II. TINJAUAN PUSTAKA A.