Bahan Alat METODOLOGI PENELITIAN A.

27

III. METODOLOGI PENELITIAN A.

Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret sampai dengan Juni 2010. Pengukuran kadar air dilaksanakan di Laboratorium Kekuatan Bahan Departemen Teknik Pertanian, Laboratorium Pindah Panas dan Massa dan Laboratorium Energi dan Elektrifikasi Departemen Teknik Pertanian FATETA IPB.

B. Bahan

Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah kayu meranti yang sudah digergaji berupa papan. Ukuran kayu gergajian adalah tebal, lebar dan panjang berturut-turut adalah 5mm, 50 mm dan 150 mm. Gambar 9. Bahan kayu meranti yang dikeringkan.

C. Alat

Adapun alat yang digunakan dalam praktikum pengeringan kayu ini adalah sebagai berikut: 1. Oven kayu merk Tanifuji TG-112D, dengan suhu operasi hingga 300 C, beroperasi secara otomatis, memuat 5 rak, dengan dimensi panjang, lebar dan tinggi berturut-turut 125 cm, 66 cm dan 70 cm gambar a 2. Recorder hybrid merk Yokogawa tipe MV 1000 dengan 24 titik input, memori penyimpanan 200 MB, rentang pengukuran hingga 75 hari berturut- turut,penyimpanan data dalam flask memory USB dan tampilan layar digital gambar d 3. Timbangan digital Merk AND tipe HL-100 dengan kapasitas timbangan maksimal 100gram, ketelitian hingga 0,01 gram, beroperasi dengan 6 batang baterai AA dan adaptor, suhu 10 - 40 C, RH 85 , berfungsi untuk mengukur berat sampel kayu selama pengeringan gambar f 28 4. Thermal Conductivity Meter merk Kemtherm QTM D3, untuk mengukur konduktivitas panas kayu gambar b 5. Kalorimeter plastik, berfungsi untuk mengukur panas jenis kayu gambar c 6. Pipa U dengan ketelitian 1mm, untuk mengukur tekanan udara di dalam oven 7. Termometer bola basah dan bola kering 8. Obeng, dengan berbagai macam ukuran untuk memasang termokopel pada recorder 9. Penggaris dan jangka sorong, unuk mengukur dimensi sampel 10. Lilin dan korek api, untuk melapisi sampel pengukuran berat jenis 11. Selotip, untuk menempelkan peralatan pada oven 12. Ganjal dari kayu,untuk menopang sampel 13. Gelas ukur, berfungsi untuk menghitung laju penguapan 14. Plastik berfungsi untuk menyimpan contoh uji kayu yang telah dipotong agar air yang dikandung kayu tidak cepat keluar. 15. Klem, untuk menjepit kayu yang akan disambung gambar e a b c d e f Gambar 10. Beberapa peralatan yang digunakan dalam penelitian a Oven kayu Tanifuji, b Kemtherm Thermal Conductivity Meter, c kalorimeter, d Hybrid Recorder Yokogawa e Klem, f timbangan digital dan peralatan lain.

D. T

Dokumen yang terkait

Kualitas Balok Laminasi dari Kayu Sengon (Paraserienthes falcataria (L) Nielsen) dan Kayu Meranti Merah (Shorea leprosula Miq.) dengan Perlakuan Jumlah Lapisan dan Berat Labur Perekat

2 45 80

Hubungan Antara Umur Dan Tingkat Juvenilitas Dengan Keberhasilan Stek Dan Sambungan Pucuk Meranti Tembaga (Shorea leprosula MIQ.)

0 13 124

Pemanfaatan Air Kelapa untuk Meningkatkan Pertumbuhan Stek Pucuk Meranti Tembaga (Shorea leprosula Miq.)

0 2 4

Kualitas Pertumbuhan dan Karakteristik Kayu Meranti Merah (Shorea leprosula Miq.) hasil budidaya

0 2 50

Tabel Volume Meranti Merah (Shorea leprosula Miq) dan Meranti Kuning (Shorea multiflora Miq) di Areal IUPHHK Provinsi Kalimantan Tengah

0 4 35

Hubungan Antara Umur Dan Tingkat Juvenilitas Dengan Keberhasilan Stek Dan Sambungan Pucuk Meranti Tembaga (Shorea leprosula MIQ.)

2 11 57

Kualitas Balok Laminasi dari Kayu Sengon (Paraserienthes falcataria (L) Nielsen) dan Kayu Meranti Merah (Shorea leprosula Miq.) dengan Perlakuan Jumlah Lapisan dan Berat Labur Perekat

0 0 10

KUALITAS BALOK LAMINASI DARI KAYU SENGON (Paraserienthes falcataria (L) Nielsen) DAN KAYU MERANTI MERAH (Shorea leprosula Miq.) DENGAN PERLAKUAN JUMLAH LAPISAN DAN BERAT LABUR PEREKAT

0 0 10

Kualitas Balok Laminasi dari Kayu Sengon (Paraserienthes falcataria (L) Nielsen) dan Kayu Meranti Merah (Shorea leprosula Miq.) dengan Perlakuan Jumlah Lapisan dan Berat Labur Perekat

0 0 10

KUALITAS BALOK LAMINASI DARI KAYU SENGON (Paraserienthes falcataria (L) Nielsen) DAN KAYU MERANTI MERAH (Shorea leprosula Miq.) DENGAN PERLAKUAN JUMLAH LAPISAN DAN BERAT LABUR PEREKAT

0 1 10