Analisa Statistik Penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN A.

54 perbandingan itu maka gitar penelitian tergolong baik dalam menghasilkan nada natural pada frekuensi menengah, tetapi tidak terlalu baik dalam menghasilkan nada frekuensi tinggi dan rendah. Hal ini sesuai dengan karakteristik suara pada tabel 1 yang menunjukkan bahwa kayu meranti baik pada nada sedang dan tidak terlalu baik pada nada bass dan treble.

G. Analisa Statistik Penelitian

Dari hasil pengolahan data penelitian rak diperoleh analisa keragaman perbandingan penurunan kadar air sampel di ketiga rak. Dengan adanya analisa ini maka akan diuji apakah penurunan kadar air di setiap rak bernilai sama atau berbeda. Perbandingan itu dilihat dari p-value dari tiap pengujian. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut: H = Rata-rata dari tiga level sama H 1 = Rata-rata dari tiga level tidak sama 1. Percobaan 1 Tabel 11. Analisis varians penurunan kadar air di tiga rak pada pengeringan 30 C Sumber keragaman Jumlah Kuadrat JK Derajat Bebas DB Kuadrat Tengah KT F Hitung p-value Perlakuan 6,489 2 3,244 0,151 0,861 Galat 451,729 21 21,511 Total 458,218 23 Tabel 12. Uji DMRT kadar air di tiga rak pada pengeringan 30 C Rak N Subset untuk α = 0.05 rak1 8 60,2211 rak3 8 61,1912 rak2 8 61,4209 p-value 0,631 2. Percobaan 2 Tabel 13. Analisis varians penurunan kadar air di tiga rak pada pengeringan 50 C Sumber keragaman Jumlah Kuadrat JK Derajat Bebas DB Kuadrat Tengah KT F Hitung p-value Perlakuan 7,643 2 3,822 0,557 0,581 Galat 144,108 21 6,862 Total 151,751 23 55 Tabel 14. Uji DMRT kadar air di tiga rak pada pengeringan 50 C Rak N Subset untuk α = 0.05 rak1 8 73,6305 rak3 8 74,8114 rak2 8 74,8432 p-value 0,392 3. Percobaan 3 Tabel 15. Analisis varians penurunan kadar air di tiga rak pada pengeringan 70 C Sumber keragaman Jumlah Kuadrat JK Derajat Bebas DB Kuadrat Tengah KT F Hitung p-value Perlakuan 116,484 2 58,242 7,333 0,672 Galat 166,799 21 7,943 Total 283,283 23 Tabel 16. Uji DMRT kadar air di tiga rak pada pengeringan 70 C Rak N Subset untuk α= 0.05 rak1 8 79,7049 rak3 8 79,8991 rak2 8 79,6723 p-value 0,892 4. Percobaan 4 Tabel 17. Analisis varians penurunan kadar air di tiga rak pada pengeringan 90 C Sumber keragaman Jumlah Kuadrat JK Derajat Bebas DB Kuadrat Tengah KT F Hitung p-value Perlakuan 7,870 2 3,935 0,720 0,498 Galat 114,797 21 5,467 Total 122,667 23 56 Tabel 18. Uji DMRT kadar air di tiga rak pada pengeringan 90 C Rak N Subset untuk α= 0.05 rak1 8 84,6336 rak3 8 84,9369 rak2 8 85,9713 p-value 0,292 Dari hasil analisis varians pada keempat percobaan didapat p-value masing- masing percobaan sebesar 0,861, 0,581, 0,672; 0,498 dan nilai ini lebih besar dari α= 5 maka H tidak ditolak, artinya penurunan kadar air rata-rata di tiga rak sama. Berdasarkan uji lanjut DMRT keempat percobaan memiliki p-value masing- masing sebesar 0,631; 0,392; 0,892 dan 0,292. Nilai p-value ini lebih besar dari α= 5. Disamping itu keempat percobaan memiliki subset yang sama pada α= 5 sehingga dapat disimpulkan pada tiap percobaan terjadi penurunan kadar air yang sama pada rak 1, rak 2 dan rak 3 pada pengering oven. 57

V. KESIMPULAN

1. Suhu pengeringan yang optimal untuk pengeringan kayu meranti Shorea Leprosula Miq. adalah 90 C. 2. Konstanta pengeringan meranti pada suhu 30 C adalah 0,01504, 50 C adalah 0,005731, 70 C adalah 0,003517, 90 C adalah 0,003660 dan pengeringan matahari adalah 0,007011. 3. Lama pengeringan kayu meranti pada masing-masing suhu 30 C, 50 C, 70 C dan 90 C berturut-turut 21 jam, 18 jam, 12 jam dan 6 jam. 4. Gitar yang dihasilkan dari pengeringan kayu meranti dengan pengeringan 90 C termasuk gitar yang baik. 5. Berdasarkan analisa statistik, penurunan kadar air terjadi sama besar pada ketiga rak dalam pengering mekanis oven.

Dokumen yang terkait

Kualitas Balok Laminasi dari Kayu Sengon (Paraserienthes falcataria (L) Nielsen) dan Kayu Meranti Merah (Shorea leprosula Miq.) dengan Perlakuan Jumlah Lapisan dan Berat Labur Perekat

2 45 80

Hubungan Antara Umur Dan Tingkat Juvenilitas Dengan Keberhasilan Stek Dan Sambungan Pucuk Meranti Tembaga (Shorea leprosula MIQ.)

0 13 124

Pemanfaatan Air Kelapa untuk Meningkatkan Pertumbuhan Stek Pucuk Meranti Tembaga (Shorea leprosula Miq.)

0 2 4

Kualitas Pertumbuhan dan Karakteristik Kayu Meranti Merah (Shorea leprosula Miq.) hasil budidaya

0 2 50

Tabel Volume Meranti Merah (Shorea leprosula Miq) dan Meranti Kuning (Shorea multiflora Miq) di Areal IUPHHK Provinsi Kalimantan Tengah

0 4 35

Hubungan Antara Umur Dan Tingkat Juvenilitas Dengan Keberhasilan Stek Dan Sambungan Pucuk Meranti Tembaga (Shorea leprosula MIQ.)

2 11 57

Kualitas Balok Laminasi dari Kayu Sengon (Paraserienthes falcataria (L) Nielsen) dan Kayu Meranti Merah (Shorea leprosula Miq.) dengan Perlakuan Jumlah Lapisan dan Berat Labur Perekat

0 0 10

KUALITAS BALOK LAMINASI DARI KAYU SENGON (Paraserienthes falcataria (L) Nielsen) DAN KAYU MERANTI MERAH (Shorea leprosula Miq.) DENGAN PERLAKUAN JUMLAH LAPISAN DAN BERAT LABUR PEREKAT

0 0 10

Kualitas Balok Laminasi dari Kayu Sengon (Paraserienthes falcataria (L) Nielsen) dan Kayu Meranti Merah (Shorea leprosula Miq.) dengan Perlakuan Jumlah Lapisan dan Berat Labur Perekat

0 0 10

KUALITAS BALOK LAMINASI DARI KAYU SENGON (Paraserienthes falcataria (L) Nielsen) DAN KAYU MERANTI MERAH (Shorea leprosula Miq.) DENGAN PERLAKUAN JUMLAH LAPISAN DAN BERAT LABUR PEREKAT

0 1 10