keterangan : P
: tekanan atmosfer kPa z
: ketinggian stasiun pengamatan di atas permukaan laut m
3.3.2 Metode Aerodinamik Gradien
Data yang dibutuhkan pada metode ini merupakan data iklim mikro pada tiga waktu
pengamatan, yaitu pukul 7.00, 14.00, dan 18.00. Data yang digunakan, yaitu suhu
harian pada tiga ketinggian 4 m, 7 m, dan 10 m, kecepatan angin harian pada dua
ketinggian 4 m dan 10 m, dan kelembaban udara harian pada dua ketinggian 4 m dan 7
m. Pada metode ini, dilakukan perhitungan fluks uap air Q
E
dengan menggunakan persamaan June 2012 :
Q
E
= L ρ
a
k
2 u2−u1 q2−q1 ln
z 2−d z 1−d
2 φ
m φs
29 dengan nilai L dapat dihitung berdasarkan
persamaan L = 2.50 × 10
−6
− 2400T 30
Laju evapotranspirasi
ditentukan menggunakan :
� =
�
keterangan : Q
E
: fluks uap air Joule m
-2
s
-1
T : suhu udara rata-rata
o
C L
: penguapan bahang laten Joule kg
-1
E : laju evapotranspirasi mm hari
-1
ρ
a
: kerapatan udara kering kg m
-3
k : konstanta Von Karman 0.4
u
2
: kecepatan angin pada ketinggian 10 meter m s
-1
u
1
: kecepatan angin pada ketinggian 4 meter m s
-1 2
: kelembaban spesifik pada ketinggian 10 meter kg kg
-1 1
: kelembaban spesifik pada ketinggian 4meter kg kg
-1
z
2
: ketinggian alat pada 10 meter m z
1
: ketinggian alat 4 meter m d
: perpindahan bidang nol m : dimensionless wind shear factor
: dimensionless gradient of � factor
nilai d digunakan untuk menentukan analisis profil angin, dimana d sebesar 0.7 h dengan
nilai h merupakan tinggi kanopi. Tinggi kanopi yang digunakan adalah 1.5 meter
yang merupakan tinggi rata-rata elemen kekasapan di wilayah studi.
Persamaan Q
E
dapat digunakan dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut :
1. Penentuan kondisi stabilitas atmosfer
menggunakan Richardson number R
i
R
i
=
g θ2−θ1
z 2−z1 θa
u 2−u 1 z 2−z1
31 keterangan :
R
i
: richardson number g
: gaya gravitasi = 9.8 ms
-2
θ
a
: suhu potensial rata-rata pada ketinggian acuan za=z
1
.z
2 12
θ
2
: suhu potensial pada ketinggian 10 meter K
θ
1
: suhu potensial pada ketinggian 4 meter K
z
2
: ketinggian alat pada 10 meter m z
1
: ketinggian alat 4 meter m u
2
: kecepatan angin pada ketinggian 10 meter ms
-1
u
1
: kecepatan angin pada ketinggian 4 meter ms
-1
Pada penelitian ini, ketinggian suhu potensial acuan yang digunakan adalah pada
ketinggian 7 meter. Suhu potensial didapat dari persamaan :
θ = T −
d
z 32
dengan
d
adalah dry adiabatic lapse rate -0.00976 Km
-1
2. Penentuan faktor koreksi φ
s
φ
m
Stabilitas atmosfer yang telah dihitung dapat dikoreksi menggunakan persamaan berikut
June 2012 :
= R
i
pada Ri 0 =
Ri 1−5Ri
pada 0 ≤ Ri ≤ 0.1 = 0.2
pada Ri 0.1 φ
s
= φ
m 2
= 1 − 15
−12
untuk 0
φ
s
= φ
m
= 1 + 5
untuk 0
keterangan :
: faktor koreksi
�
: richardson number φ
m
: dimensionless wind shear : dimensionless gradient of
� 3.
Kerapatan udara kering dapat dihitung menggunakan persamaan :
ρ
a
= 1.293
273 .15 T
33
keterangan : ρ
a
: kerapatan udara kering kg m
-3
T : suhu udara rata-rata K
4. Kelembaban spesifik dan tekanan uap air
jenuh : q =
0.622 e P
−0.378 e
34 e =
RH es 100
35 e
s
= 6.1078 exp
17.27 T T+237
36 keterangan :
q : kelembaban spesifik kg kg
-1
RH : kelembaban relatif
e
s
: tekanan uap air jenuh hPa e
: tekanan uap air hPa P
: tekanan atmosfer hPa
3.3.3 Evaporasi Panci Kelas A