2.3.1 Metode Evaporasi Panci Kelas A
Evaporasi panci kelas A merupakan alat yang berfungsi untuk mengukur
evaporasi atau penguapan pada periode waktu tertentu. Alat ini berupa sebuah panci
besar terbuat dari besi yang dilapisi bahan anti karat dengan diameter 122 cm dan
tinggi 25.4 cm. Panci ini ditempatkan di atas tanah berumput pendek, dimana di atas
rumput terdapat pondasi yang terbuat dari kayu yang bagian kayu dicat warna putih
yang
berfungsi untuk
mengurangi penyerapan radiasi. Tinggi air dari bibir
panci ±5cm, bila air berkurang harus segera ditambah. Alat ini juga dilengkapi dengan
hook gauge, still well, termometer air, dan cup counter anemometer BMKG 2008.
2.3.2
Metode Penman-Monteith
Metode Penman-Monteith merupakan metode penduga evapotranspirasi terbaik
yang direkomendasikan
FAO sebagai
metode standar
sedangkan metode
pendugaan lain baik digunakan dalam iklim tertentu Lascanao dan Bavel 2007; Smith
1992. Metode ini merupakan metode yang diadopsi
dari metode
Penman yang
dikombinasikan dengan
tahanan aerodinamik dan permukaan tajuk. Metode
Penman mengalami berbagai perkembangan sehingga dapat digunakan untuk menduga
evapotranspirasi pada permukaan yang ditanami dengan menambahkan faktor
tahanan permukaan
r
s
dan tahanan aerodinamik
r
a
. Persamaan ini terdapat parameter penentu pertukaran energi dan
berhubungan dengan fluks bidang tanaman Allen et al. 1998.
Metode ini
dapat menghasilkan
pendugaan ET
pada lokasi luas dan memiliki data yang lengkap. Metode ini
memberikan hasil terbaik dengan kesalahan mimimum untuk tanaman acuan. Metode
Penman-Monteith memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan tersebut yaitu dapat
diaplikasikan secara global tanpa perlu adanya tambahan parameter lain, selain itu
metode ini sudah dikalibrasi dengan beberapa software dan beberapa jenis
lisimeter Allen et al. 1998. Kelemahan utama
dalam metode
ini adalah
membutuhkan data meteorologi yang cukup banyak seperti suhu, kelembaban, kecepatan
angin, dan radiasi matahari. Dimana hanya beberapa stasiun cuaca yang menyediakan
data tersebut dalam per jam dan harian Irmak et al. 2003.
2.3.2 Metode Aerodinamik