Evaporasi Panci Kelas A

keterangan : ρ a : kerapatan udara kering kg m -3 T : suhu udara rata-rata K 4. Kelembaban spesifik dan tekanan uap air jenuh : q = 0.622 e P −0.378 e 34 e = RH es 100 35 e s = 6.1078 exp 17.27 T T+237 36 keterangan : q : kelembaban spesifik kg kg -1 RH : kelembaban relatif e s : tekanan uap air jenuh hPa e : tekanan uap air hPa P : tekanan atmosfer hPa

3.3.3 Evaporasi Panci Kelas A

Evaporasi panci kelas A berfungsi untuk mengukur evaporasipenguapan pada periode waktu tertentu. Penurunan muka air pada panci menunjukkan adanya evaporasi. Jika terjadi hujan maka pengurangan air ditambahkan dengan curah hujan. Pengamatan dilakukan tiga kali dalam 24 jam yaitu jam 7.30, 13.30, dan 17.30 waktu setempat. Besarnya perubahan volume air dapat dihitung dengan membaca skala milimeter pada batang mikrometer dengan skala seperseratus milimeter dibaca dari mur yang mengelilingi batang mikrometer. Hasil yang didapatkan dari panci kelas A merupakan nilai evaporasi, agar dapat dikonversi menjadi nilai evapotranspirasi harus dikalikan dengan nilai koefisien panci Kp dan disebut nilai evapotranspirasi observasi. Nilai tersebut merupakan nilai evapotranspirasi acuan. Nilai koefisien panci dapat dihitung berdasarkan nilai kelembaban udara dan kecepatan angin Allen et al. 1998 seperti pada Gambar 2. Nilai koefisien panci didapat berdasarkan Eijkelkamp Agrisearch 2009 rata-rata nilai Kp yang digunakan sebesar 0.7 dan menurut Linsley dan Franzini 1979 dalam nilai Kp yang baik untuk daerah tropis sebesar 0.7 sehingga nilai evapotranspirasi permukaan adalah ET = Kp × Evaporasi panci kelas A dimana, ET : evapotranspirasi mm hari -1 Kp : koefisien panci Tabel 4 Koefisien panci untuk panci kelas A berdasarkan kelembaban udara dan kecepatan angin Kecepatan Angin ms -1 Rata-rata RH Rendah 40 Sedang 40-70 Tinggi 70 Ringan 2 0.55 0.65 0.75 0.65 0.75 0.85 0.7 0.8 0.85 0.75 0.85 0.85 Sedang 2 - 5 0.5 0.6 0.65 0.6 0.7 0.75 0.65 0.75 0.8 0.7 0.8 0.8 Kuat 5 - 8 0.45 0.5 0.6 0.55 0.6 0.65 0.6 0.65 0.7 0.65 0.7 0.75 Sangat Kuat 8 0.4 0.45 0.5 0.45 0.55 0.6 0.5 0.6 0.65 0.55 0.6 0.65 3.3.4 Keeratan Hubungan Antar Model dan Observasi Keeratan hubungan antar model dan observasi dalam studi ini dianalisis menggunakan chi square. Chi square digunakan untuk menguji hubungan atau pengaruh dua buah variabel dan kuatnya hubungan antara variabel satu dengan variabel yang lain Sugiyono 2008. Pada penelitian ini, yang akan diuji adalah hubungan antara metode panci kelas A dengan metode aerodinamik dan Penman- Monteith. Dalam chi square digunakan dua variabel, yaitu merupakan nilai observasi dan nilai dugaan. Berikut adalah persamaan chi square Origin 5.0, Microcal Software 1997 : 2 = � − � 2 � Gambar 2 Nilai koefisien panci Kp wilayah pertanian Situgede, Darmaga, Bogor Januari- Desember 2009 Keterangan : O : nilai observasi evapotranspirasi E : nilai pendugaan evapotranspirasi IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Identifikasi Iklim Wilayah Penelitian Daerah penelitian terletak di Stasiun Klimatologi Klas I BMKG Situgede, Darmaga, Bogor yang berada pada lintang 06 33’LS dan 106 45’BT. Stasiun Klimatologi Darmaga berada pada ketinggian 190 meter di atas permukaan laut. Pada sekitar stasiun klimatologi ini terdapat wilayah pertanian dengan tamanan padi. Menurut klasifikasi Schmidt dan Ferguson, kawasan IPB Darmaga termasuk ke dalam kawasan beriklim tropis basah dengan curah hujan tipe A, rata-rata curah hujan ± 4046 mmtahun, atau ± 329.7 mmbulan. Bulan basah lebih dari 9 bulan berturut-turut, 20 hari hujanbulan. Kecepatan angin 2.1 kmjam, suhu rata-ratatahun 25 −33 o C, kelembaban nisbi rata-rata 80-86 dan lama penyinaran matahari sekitar 58.9 BMKG 2008.

4.1.1 Curah Hujan

Dokumen yang terkait

Penentuan Komoditas Unggulan Pertanian Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) (Studi Kasus: Pertanian Kecamatan Parbuluan, Kabupaten Dairi)

18 117 72

JASA LINGKUNGAN EKOSISTEM HUTAN MANGROVE DI KECAMATAN JAILOLO Sukarmin Idrus Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan, Fakultas Ekonomi Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Kampus IPB Darmaga, Bogor 16680. E-mail: sukarmin.idrusgmail.com ABSTRAK - JAS

0 0 7

Evaluasi Algoritma Wouthuyzen dan Son untuk Pendugaan Sea Surface Salinity (SSS) (Studi Kasus: Perairan Utara Pamekasan)

0 0 5

Pemodelan Persamaan Hubungan Kualitas Perairan Menggunakan Citra Landsat 8 untuk Pendugaan Habitat Padang Lamun (Studi Kasus: Pantai Sanur, Bali)

0 0 6

Perbandingan Evaluasi Biaya Pengembangan Sistem Antrian RSUD Dr Soetrasno Rembang Menggunakan Metode Use Case Point dan Function Point (Studi Kasus: CV Pabrik Teknologi)

1 2 11

Analisis Sentimen Twitter Menggunakan Ensemble Feature dan Metode Extreme Learning Machine (ELM) (Studi Kasus: Samsung Indonesia)

0 1 9

Rekonstruksi 3 Dimensi dari Video menggunakan Metode Structure-From- Motion (Studi Kasus: Wilayah Pertambangan Batubara)

0 0 7

Penyelesaian Masalah Penugasan Menggunakan Metode Hungarian dan Pinalti (Studi Kasus: CV. Surya Pelangi)

1 7 7

Analisis Biaya Pembangunan Proyek Perumahan Menggunakan Metode PERT dan EVM (Studi Kasus: Perumahan D’Lion Cluster)

0 1 6

Penentuan Komoditas Unggulan Pertanian Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) (Studi Kasus: Pertanian Kecamatan Parbuluan, Kabupaten Dairi)

0 0 7