1. Koordinasi dan keterpaduan program yang lemah
Kegiatan pemanfaatan ruang atau pembangunan secara keseluruhan memerlukan koordinasi antar instansi dan keterpaduan antar program agar
tidak terjadi tumpang tindih kegiatan. Hal ini merupakan hal yang sepele dan klasik tetapi masih tetap sulit untuk dilakukan. Pemanfaatan dan pengelolaan
sumberdaya seperti lahan, air, dan hutan belum dilaksanakan secara terpadu sehingga terjadi tumpang tindih kegiatan antar sektor terutama kehutanan,
pertambangan, pertanian, dan fasilitas pariwisata Bapeda Kabupaten Ciamis 2000.
Salah satu contoh belum adanya koordinasi dan keterpaduan program dalam hal ketersediaan dataangka yang terdapat di instansi terkait, dimana
tiap instansi mempunyai datastatistik yang berbeda untuk hal yang sama. Hal ini merupakan masalah klasik namun masih sering ditemui. Datastatistika
merupakan salah satu alatinstrumen untuk menyusun program dalam pemanfaatan ruang, dengan adanya data yang berbeda akan menyulitkan
kegiatan penyusunan program tersebut hasil pengamatan dan wawancara. Berdasarkan hasil analisis, peubah ini merupakan kelemahan utama
dalam kegiatan pemanfaatan ruang di Kabupaten Ciamis.
2. Jumlah, kepadatan, dan distribusi penduduk yang rendah
Dibandingkan tahun 2002, jumlah penduduk Kabupaten Ciamis mengalami pertumbuhan sebesar 0,20 . Pertumbuhan penduduk berakibat
pada naiknya kepadatan di wilayah Kabupaten Ciamis yang mempunyai luas 244.479 ha. Penyebaran dan kepadatan penduduk di Kabupaten Ciamis tahun
2003 tidak merata antara daerah perkotaan dan pedesaan maupun antar kecamatan, dengan rata-rata kepadatan penduduknya adalah 594 orangkm
2
dimana distribusi kepadatan penduduk lebih terkonsentrasi di bagian Utara dan Tengah dibandingkan di bagian Selatan.
Dari segi penyebarannya, 8,10 penduduk Kabupaten Ciamis bertempat tinggal di Kecamatan Ciamis sehingga mempunyai kepadatan
tertinggi 2.050 orang per km
2
. Kepadatan cukup tinggi juga dialami oleh Kecamatan Cikoneng, Cihaurbeuti, dan Kawali. Kepadatan penduduk juga
tampak dari rata-rata anggota keluarga yang mencapai 3,21 sehingga secara
umum setiap keluarga memiliki 3 sampai dengan 4 orang anggota keluarga BPS Bapeda Kabupaten Ciamis 2004.
3. Permasalahan kondisi fisik terkait dengan karakterisitik fisik alamiah