Penetapan Ciamis sebagai Kawasan Andalan Priangan Timur dan Peningkatan pendapatan masyarakat melalui kegiatan pariwisata dan pertanian

Berdasarkan hasil analisis, peubah ini merupakan peluang utama yang harus dimanfaatkan semaksimal mungkin dalam kegiatan pemanfaatan ruang di Kabupaten Ciamis.

2. Penetapan Ciamis sebagai Kawasan Andalan Priangan Timur dan

Kawasan Andalan Pangandaran Menurut Perda Provinsi Jawa Barat No 2 tahun 2003, Kabupaten Ciamis ditetapkan sebagai Kawasan Andalan Priangan Timur dan Kawasan Andalan Pangandaran. Kawasan andalan merupakan kawasan yang memiliki potensi untuk memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan dan pergeseran struktur ekonomi dan diarahkan dalam rangka menciptakan pertumbuhan dan pemerataan pembangunan wilayah, sesuai dengan kegiatan utamanya melalui penyediaan prasarana wilayah. Dalam konteks provinsi, Kabupaten Ciamis termasuk wilayah penunjang timur bersama Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Kuningan dengan kegiatan utama agribisnis, bisnis kelautan, dan pariwisata. Penetapan Kawasan Andalan Pangandaran dengan kegiatan utama pariwisata dan bisnis kelautan merupakan peluang yang harus dimanfaatkan dalam kegiatan pembangunan dan pemanfaatan ruang, karena Kabupaten Ciamis akan menjadi perhatian Provinsi Jawa Barat misalnya terkait dengan pembangunan sarana prasarana dan sebagainya. 3. Adanya komitmen pemerintah daerah tentang pentingnya penataan ruang Pemerintah daerah mempunyai komitmen mengenai pentingnya penataan ruang sebagai pedoman dalam proses pengaturan dan pengendalian ruang secara keseluruhan. Komitmen ini ditunjukkan dengan adanya rencana tata ruang dengan dukungan Perda karena penataan ruang merupakan perumusan konsepsi dan kebijakan pengembangan serta koordinasi di antara berbagai instansi yang terlibat dalam proses penataan ruang tersebut. Penataan ruang juga berfungsi sebagai arahan dalan penyusunan rencana pembangunan yang lebih rincioperasional seperti Repelita dan Repetada. Hal ini merupakan peluang bagi terlaksananya kegiatan pembangunan dan pemanfaatan ruang yang berasaskan keseimbangan dan keserasian.

4. Peningkatan pendapatan masyarakat melalui kegiatan pariwisata dan pertanian

Sektor pertanian di Kabupaten Ciamis masih merupakan penggerak roda perekonomian sehinggga pengaruhnya terhadap laju pertumbuhan ekonomi sangat signifikan dimana kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB pada tahun 2003 sebesar 30,37 . Demikian halnya dengan kegiatan pariwisata yang memberikan multiplier effect bagi sektor perdagangan, hotel, restoran, pengangkutan, dan komunikasi, pada tahun 2003 telah memberikan kontribusi terhadap PDRB sebesar 32,71 BPS Bapeda Kabupaten Ciamis 2004. 5. Permintaan terhadap pemanfaatan lahan yang tinggi Pemanfaatan lahan yang sesuai untuk berbagai penggunaan jika dikelola dengan bijaksana akan memberikan manfaat yang optimal. Lahan di Kabupaten Ciamis yang sesuai untuk berbagai tujuan penggunaan lahan seperti sawah, pemukiman, dan sebagainya merupakan peluang yang harus dimanfaatkan seiring dengan tingginya permintaan terhadap lahan. Peubah-peubah unsur peluang ini harus dicermati agar setiap peluang yang ada dapat dimanfaatkan dengan baik. Ancaman Peubah-peubah bersifat strategis unsur ancaman yang berpengaruh terhadap pemanfatan ruang dan nilai pengaruhnya disajikan pada Tabel 21. Tabel 21 Peubah-peubah unsur ancaman dan nilai pengaruhnya No. Peubah Nilai Pengaruh

1. Konflik antar kegiatansektor dalam pemanfaatan lahan

0,5375 2. Ego sektoral dan daerah semakin kuat terkait dengan otonomi daerah 0,5232 3. Tekanan terhadap sumberdaya alam dan lingkungan 0,5107 4. Sifat dinamika wilayah yang tinggi sebagai kabupaten yang terletak pada perbatasan Jabar dan Jateng 0,4696 5. Kesulitan mengoptimalkan rencana tata ruang mengikuti pertumbuhan sektoral dan permintaan pasar 0,3982 Jumlah 2,4392 Penjelasan setiap peubah bersifat strategis unsur ancaman dipaparkan sebagai berikut.

1. Konflik antar kegiatansektor dalam pemanfaatan lahan