1. Konflik antar kegiatansektor dalam pemanfaatan lahan
Konflik antara kegiatansektor dalam pemanfaatan lahan dapat menjadi ancaman bagi kegiatan pemanfaatan ruangpembangunan. Di Kabupaten
Ciamis terjadi konflik antara kepentingan pelestarian sumberdaya hutan dengan kepentingan produksi yang melibatkan Balai Konservasi Sumberdaya
Hutan dan Perhutani pada areal yang merupakan kawasan lindung dan kawasan konservasi tanah dan air.
Berdasarkan hasil analisis, peubah ini merupakan ancaman utama bagi pemanfaatan ruang di Kabupaten Ciamis.
2.
Ego sektoral dan daerah semakin kuat terkait dengan otonomi daerah
Desentralisasi adalah pelimpahan wewenang dari pusat ke daerah agar tidak ada kesenjangan antara pemerintah dengan aspirasi masyarakat. Tujuan
otonomi daerah diantaranya adalah meningkatkan pertumbuhan ekonomi wilayah, mengalokasikan hasil penggunaan sumberdaya alam yang lebih baik,
meningkatkan pemanfaatan bagi daerah untuk pembangunan ekonomi daerah, dan memindahkan pengambilan keputusan agar lebih dekat dengan aspirasi
masyarakat. Kebijakan otonomi daerah mempunyai implikasi terhadap pengelolaan
sumberdaya yang dapat bersifat sinergis apabila setiap pemerintah dan masyarakat di wilayah otonom menyadari arti pentingnya dari pengelolaan
sumberdaya secara berkelanjutan. Otonomi daerah mempunyai kelemahan diantaranya adalah distribusi sumberdaya alam dan kualitas sumberdaya
manusia tidak sama, persepsi pemerintah daerah yang berbeda dalam pengelolaan sumberdaya alam, juga persepsi yang berbeda tentang
keberhasilan pemerintahannya yang diukur oleh pencapaian pendapatan asli daerah PAD yang tinggi, namun tidak memperhatikan kelestarian
sumberdaya alam. Ego sektoral akan menjadi ancaman apabila masing-masing sektor
membuat program-program sendiri tanpa adanya koordinasi dengan sektor lainnya, sehingga kemungkinan terjadinya tumpang tindih terhadap
pemanfaatan lahan cukup besar.
3. Tekanan terhadap sumberdaya alam dan lingkungan
Kebijakan otonomi daerah mempunyai implikasi terhadap sumberdaya alam dan lingkungan, misalnya penggunaan secara berlebihan terhadap
sumberdaya alam dalam meningkatkan pendapatan wilayah, terjadi penurunan kondisi lingkungan: kerusakan hutan illegal logging dan penebangan tidak
terkontrol, banjir, erosi pada musin penghujan, kekeringan pada musim kemarau, kehilangan keanekaragaman hayati biodiversity, peningkatan emisi
CO
2
, peningkatan polusi air, dan sebagainya.
4. Sifat dinamika wilayah yang tinggi sebagai kabupaten yang terletak