Kebijakan Pemberian Piutang TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Efektivitas

2.5. Kebijakan Pemberian Piutang

Kebijaksanaan pemberian piutang merupakan salah satu alat yang dapat ditempuh dalam usaha untuk mencairkan piutang yang telah jatuh tempo. Kebijaksanaan ini bertujuan untuk mempercepat pembayaran piutang yang menunggak dan membatasi kerugian-kerugian atas piutang tersebut. Dengan demikian kebijaksanaan penagihan piutang memerlukan sejumlah biaya untuk menagih dan berpengaruh terhadap keuntungan maupun hilangnya hubungan baik terhadap pelanggan. Untuk mencegah hal tersebut dalam pemberian piutang perlu mendapatkan perhatian khusus dari pimpinan perusahaan agar dapat bertambah langganan. Menurut Brigham dan Houston 2001, kebijakan investasi dalam piutang yang diterapkan dalam perusahaan ada tiga tipe yaitu: 1. Kebijakan investasi dalam piutang longgar yaitu suatu kebijakan dimana penjualan kredit digalakkan dengan kebijakan penjualan kredit yang longgar sehingga mengakibatkan tingkat piutang usaha yang tinggi. 2. Kebijakan investasi dalam piutang yang ketat yaitu suatu kebijakan di mana perusahaan berusaha untuk meminimumkan piutang usaha. Dengan meningkatkan syarat kredit, memperpendek periode kredit dan kebijakan penagihan yang ketat. 3. Kebijakan investasi dalam piutang yang moderat yaitu suatu kebijakan piutang di antara kebijakan longgar dan ketat. Menurut Sartono dalam Susilo 2004 untuk menentukan kebijakan kredit yang optimal, manajer keuangan harus mempertimbangkan beberapa variabel yang berkaitan dengan piutang yang meliputi: 1. Standar Kredit Standar kredit adalah salah satu kriteria yang dipakai perusahaan untuk menyeleksi para pelanggan yang akan diberi kredit dan berapa jumlah yang harus diberikan. Hal ini menyangkut kebiasaan langganan dalam membayar kembali, kemungkinan langganan tidak membayar kredit yang diberikan dan rata-rata jangka waktu pembayaran para langganan. Semakin lama jangka waktu pengumpulan piutang berarti semakin besar investasi pada piutang dan biaya yang timbul juga semakin besar. 2. Persyaratan Kredit Persyaratan kredit adalah kondisi yang disyaratkan untuk pembayaran kembali piutang dari para pelanggan. Kondisi tersebut meliputi lama waktu pemberian kredit dan potongan tunai serta persyaratan khusus lainnya. Persyaratan kredit ini dapat mempengaruhi tingkat penjualan, dengan demikian perusahaan perlu mempertimbangkan apakah sebaiknya memperpanjang periode pemberian kredit atau tidak. Untuk itu perlu pesaing juga diperhatikan perilaku para pesaingnya. Apakah pesaing juga memperpanjang periode pembayaran kembali, jika hal tersebut dilakukan maka besar kemungkinan setiap perusahaan hanya akan mencapai tingkat penjualan yang sama. 3. Kebijakan Kredit dan Pengumpulan Piutang Kebijakan kredit dan pengumpulan piutang mencakup beberapa keputusan yaitu:  Kualitas account accepted  Periode kredit  Potongan tunai  Persyaratan khusus  Tingkat pengeluaran untuk pengumpulan piutang Menurut Barlian dan Sundjaja 2003 terdapat lima dimensi utama untuk menganalisis pemohon kredit yaitu: 1. Karakter Meneliti dan memperhatikan sifat pribadi, cara hidup, status sosial dan lain-lain. Hal ini penting karena berkaitan dengan kemauan untuk membayar. 2. Kemampuan Meneliti kemampuan pimpinan perusahaan beserta stafnya dalam meraih penjualan atau pendapatan yang dapat diukur dari penjualan yang dicapai pada masa lalu dan juga keahlian yang dimiliki dalam bidang usahanya. 3. Kapital Mengukur posisi keuangan secara umum dengan memperhatikan kapital atau modal yang dimiliki perusahaan dan juga perbandingan hutang dan kapital. 4. Kolateral Mengukur besarnya aktiva yang akan diikatkan sebagai kolateral atas kredit. 5. Kondisi Memperhatikan kondisi perekonomian pada umumnya serta kecenderungan perekonomian yang akan mempengaruhi terhadap jalannya usaha perusahaan. Kebijakan penagihan piutang adalah sekumpulan prosedur penagihan piutang dagang pada saat jatuh tempo. Pendekatan umum yang digunakan untuk mengevaluasi kredit dan kebijakan penagihan meliputi:  Rasio rata-rata periode tagih  Pengumuman piutang Adapun teknik-teknik penagihan yang biasa dilakukan adalah:  Mengirim surat  Menelpon  Mendatangi  Menggunakan agen atau orang lain Perusahaan dapat menggunakan orang atau Badan Urusan Piutang dan Lelang Negara BUPLN.  Tindakan secara hukum perdata Asuransi kredit dibentuk dengan maksud untuk melindungi manufaktur, pengecer, perusahaan jasa dan perusahaan lain terhadap kerugian kredit yang tidak diharapkan. Dalam penagihan piutang manajer keuangan harus menetapkan waktu penagihan rata-rata yang diterima atau tingkat hari penjualan yang beredar juga rasio total piutang tak tertagih terhadap total pendapatan operasi yang dilakukan.

2.6. Penelitian Terdahulu