30-90 hari sehingga dapat memperkecil keterlambatan pembayaran piutang dan perusahaan pun akan cepat memperoleh kas.
4.5.2.3 Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar utang-utangnya, baik utang jangka pendek maupun utang
jangka panjang. Solvabilitas diukur dengan perbandingan antara total aktiva dengan total utang. Berikut ini penilaian rasio solvabilitas PT.
Unitex adalah :
Tabel 10 . Rasio Solvabilitas Tahun 2005-2007.
dalam persentase
RASIO SOLVABILITAS
Tahun 2005
2006 2007
1. DER -206.62
-194.12 -248.06
2. Rasio modal dengan aktiva
-93.79 -106.24
-67.54
Gambar 8. Rasio Solvabilitas Tahun 2005-2007 Debt to Equity Ratio menunjukkan kemampuan perusahaan untuk
membayar utangnya dengan menggunakan modal sendiri. Dari hasil yang diperoleh, bahwa perusahaan tidak mampu membayar
kewajibannya dengan tepat waktu karena kewajiban dari perusahaan tersebut telah melebihi aktiva atau modal yang dimiliki perusahaan.
Akibat hal tersebut perusahaan untuk setiap tahunnya mengalami kerugian yang cukup tinggi. Untuk tetap bertahan perusahaan
mendapatkan suntikan dana dari pemegang saham utama yaitu Unitika..
4.5.3. Analisis Struktural Vertikal dan Analisis Perkembangan Horizontal PT. Unitex
Tabel 11. Analisis Perkembangan Horizontal Laporan LabaRugi
Tahun2005-2007 PT. Unitex
Komponen Tahun
Rata-rata 2005
2006 2007
Penjualan bersih 100
109,33 107,78
105,70 Beban Pokok Penjualan
100 122,43
109,96 110,80
Laba Kotor 100
-609,68 -11,75
-173,81 Beban Usaha
100 123,05
86,93 103,33
Rugi Usaha 100
304,47 111,36
171,94 Pendapatan dan Beban
Lain Bersih 100
-332,40 124,66
-35,91 Rugi bersih sebelum
pajak 100
4,42 117,62
74,01 Beban Pajak
100 87,31
- 554,91
-122,53 Rugi Bersih setelah pajak
100 21,68
- 494,86
-124,40
Penjualan PT. Unitex mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun dasar 2005 Tabel 11. Penjualan perusahaan meningkat
dari tahun 2005 ke tahun 2006 sebesar 9 persen dan meningkat pada tahun 2007 sebesar 8 persen. Hal ini menunjukkan pertumbuhan penjualan cukup
baik bila dibandingkan dengan laju inflasi yang berada diantara 6 persen-7 persen, Peningkatan penjualan diikuti dengan peningkatan beban usaha
dari tahun 2005 hingga 2007. Beban usaha perusahaan dari tahun 2005 ke 2006 meningkat sebesar 23 persen. sedangkan pada tahun 2007 mengalami
penurunan sebesar 14 persen.
Tabel 12 . Analisis Perkembangan Horizontal Laporan Neraca Tahun 2005-2007 PT. Unitex.
dalam persentase
Komponen Tahun
Rata-rata 2005
2006 2007
Kas dan Setara Kas 100
13,28 50,34
54,54 Piutang Usaha
100 151,52
79,06 110,19
Penyisihan Piutang Ragu- ragu
100 571,25
333,55 334,93
Aktiva lancar 100
87,55 84,39
90,65 Total Aktiva
100 89,85
84,69 91,52
Analisis horizontal perusahaan Unitex menunjukkan keadaan yang meningkat. Dalam tiga tahun terakhir kas dan setara kas mengalami
peningkatan dari tahun 2006 hingga 2007. Peningkatan ini disebabkan salah satu piutang usaha yang semakin menurun dari tahun 2005 hingga
2007. Piutang usaha yang terus menurun ini mencerminkan bahwa pengelolaan piutang pada PT. Unitex sudah bagus dalam tiga tahun
terakhir. Penurunan ini mengindikasikan bahwa akan semakin kecil piutang yang tak tertagih, biasanya pada PT. Unitex piutang yang tak
tertagih disebabkan perusahaan tersebut benar-benar sudah bangkrut dan piutang tersebut sudah tidak mungkin untuk ditagih atau menjadi
pendapatan bagi perusahaan. Jika dilihat dari total aktiva tiga tahun terakhir mengalami penurunan
dengan tahun dasar 2005 Tabel 12. Jika dibandingkan dengan penjualan bersih, penjualan bersih lebih cepat mengalami peningkatan daripada total
aktiva. Hal ini mencerminkan perusahaan dapat menjual lebih daripada berinvestasi pada perusahaan.
Tabel 13. Analisis Struktural Vertikal Laporan LabaRugi Tahun 2005-2007 PT. Unitex
Komponen Tahun
Rata-rata 2005
2006 2007
Penjualan Bersih 100
100 100
100 Beban Pokok
Penjualan 98.21
109.98 100.20
102.80 Beban Usaha
9.02 10.15
7.27 8.81
Rugi Usaha -7.23
-20.13 -7.47
-11.61 Rugi Laba Bersih
-11.52 -2.28
52.90 13.03
Peningkatan laporan laba rugi melalui analisis vertikal disebabkan perusahaan melakukan peningkatan penjualan kain yang semakin tajam.
Yang perlu diperhatikan pada beban usaha yang cenderung tidak stabil, dimana pada tahun 2005 mengalami peningkatan sedangkan pada tahun
2006 hingga 2007 perusahaan mengalami penurunan beban usaha. Ketidakstabilan keadaan beban usaha ini mencerminkan perusahaan belum
berhasil dalam pengendalian biaya. Hal ini dapat dilihat beban pokok penjualan menunjukkan nilai yang lebih besar dari penjualan bersih,
sehingga berdampak pada semakin tingginya kerugian yang dialami perusahaan.
Tabel 14. Analisis Struktural Vertikal Laporan LabaRugi
Tahun 2005-2007 PT. Unitex
Dari analisis vertikal terhadap neraca dapat terlihat dari tahun 2005 hingga 2007 adalah pada kewajiban lancar. walaupun pada tahun 2007
kewajiban lancar mengalami penurunan. Sedangkan pada aktiva lancar memiliki kontribusi kedua terbesar setelah kewajiban lancar. kontribusi
yang diberikan aktiva lancar sangat berbeda jauh dengan kewajiban lancar selisih kontribusi antara kewajiban dengan aktiva hampir 3 kali lipat
tabel 14. Komponen piutang usaha memiliki kontribusi kedua terbesar pada aktiva lancar setelah persediaan pada tahun 2005 hingga 2007. ini
berarti perusahaan mengalokasikan dananya sebesar 9.96 persen. 16.96 persen dan 9.39 persen untuk membiayai piutang usaha yang berasal dari
pihak ketiga maupun pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
4.5.4. Analisis Investasi Piutang