Rasio Likuiditas Rasio Aktivitas

dilakukan dalam pengolahan hasil dan analisis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah pendekatan akuntansi.

3.4.1. Analisis Penilaian Kinerja Piutang

Analisis kinerja piutang dapat dilaksanakan dengan menggunakan analisis risiko kredit, analisis rasio, analisis horizontal, analisis vertikal, dan analisis investasi piutang. Analisis ini digunakan untuk mengetahui kondisi dan perkembangan kinerja piutang perusahaan, apakah dalam keadaan naik, tetap, atau turun. Berikut ini adalah analisis yang digunakan:

A. Analisis Risiko Kredit

Risiko kredit adalah risiko tidak terbayarnya kredit yang telah diberikan kepada para langganan kita. Sebelum memutuskan untuk menyetujui permintaan atau penambahan kredit oleh para pelanggan, sehingga perlu mengadakan evaluasi risiko kredit dari para pelanggan. Untuk menilai risiko kredit, credit manager harus mempertimbangkan berbagai faktor yang menentukan besar kecilnya tersebut. Pada umumnya perusahaan dalam mengadakan penilaian risiko kredit dengan memperhatikan lima “C” yaitu: Character, Capacity, Collateral, dan Condition dan analisis risiko kredit secara deskriptif Riyanto, 1991 .

B. Analisis Rasio

Analisis rasio ini digunakan untuk melihat perkembangan kinerja keuangan perusahaan agar pelanggan bersedia untuk membeli produk secara kredit dan untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap jalannya perusahaan. Dalam menganalisis itu digunakan rasio sebagai berikut:

1. Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang jatuh tempo. Rasio ini dapat menginterpretasikan posisi keuangan jangka pendek, rasio likuiditas terdiri dari :  Rasio Cepat Quick Ratio Rasio cepat merupakan perbandingan antara aktiva lancar dikurangi persediaan dengan utang lancar. Persediaan dianggap aktiva lancar yang kurang likuid. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut: Rasio Cepat = Lancar Kewajiban Persediaan Lancar Aktiva  …………. 1  Rasio Lancar Current Ratio Rasio ini dihitung dengan membagi aktiva lancar dengan kewajiban lancar. Rasio ini menunjukkan besarnya kewajiban lancar yang ditutup dengan aktiva yang diharapkan akan dikonversi menjadi kas dalam jangka pendek. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut: Rasio Lancar = Lancar Kewajiban Lancar Aktiva ................................ 2

2. Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas merupakan seperangkat rasio yang mengukur seberapa efektif perusahaan mengelola aktivanya. Rasio aktivitas terdiri atas:  Rasio Perputaran Piutang Account Receivable Turn-Over Ratio Rasio ini menunjukkan berapa kali perusahaan menagih piutangnya dari penjualan dalam satu periode. Semakin tinggi rasio maka modal kerja yang ditawarkan dalam piutang rendah, sebaliknya jika rasio ini semakin rendah berarti over investment yang dapat mengakibatkan semakin besar piutang artinya perusahaan tidak efektif dalam melakukan penagihan . Rasio ini dirumuskan sebagai berikut: Account Receivable Turn Over = Piutang Penjualan ………… 3  Periode Penagihan rata-rata Average Collection Period Rasio ini menunjukkan jangka waktu rata-rata yang harus ditunggu perusahaan setelah melakukan penjualan sebelum menerima kas. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut: Average Collection Period = 360 Kredit Penjualan Piutang … 4 Dari perhitungan tersebut dapat diketahui apakah hari rata-rata penagihan piutang realisasi sesuai dengan standar atau tidak. Apabila hari rata-rata penagihan piutang selalu lebih besar daripada batas waktu pembayaran yang telah ditetapkan tersebut berarti bahwa cara penagihan piutang kurang efisien.

3. Rasio Solvabilitas