32 pengaruhi  oleh  derajat  ketidakjenuhan  angka  iodium,  semakin  tinggi
ketidakjenuhan  maka  titik  tuang  semakin  rendah.  Titik  tuang  juga dipengaruhi  oleh  panjang  rantai  karbon,  semakin  panjang  rantai  karbon
semakin  tinggi  titik  tuang.  Karakteristik  ini  ditentukan  menggunakan metode  ASTM  D97.  Titik  awan  dan  titik  tuang  biodiesel  dipengaruhi  oleh
nilai  titik  leleh  masing-masing  asam  lemak  penyusun  biodiesel  Prakash, 1998. Nilai titik leleh masing-masing asam lemak ditunjukkan pada Tabel
11.
2.  Viskositas Kinematik
Viskositas minyak dinyatakan oleh jumlah detik yang digunakan oleh volume  tertentu  dari  minyak  untuk  mengalir  melalui  lubang  dengan
diameter  kecil  tertentu.  Semakin  rendah  jumlah  detiknya  berarti  semakin rendah  viskositasnya  Dramanto  dan  Sigit,  2006.  Nilai  viskositas  yang
dipakai  untuk  mengukur  viskositas  minyak  adalah  viskositas  kinematik, yaitu  ukuran  waktu  yang  diperlukan  oleh  minyak  untuk  mengalir  dalam
suatu pipa kapiler karena pengaruh gaya gravitasi. Alat yang dipakai untuk mengukur  viskositas  kinematik  adalah  viskometer  Ostwald,  atau  glass
capilarry  viscometer.  Satuan  untuk  viskositas  kinematik  adalh  centistokes cSt atau sama dengan mm
2
per detik Anonim, 2008.
Tabel 12. Viskositas 40ºC metil ester Metil ester
Viskositas mm
2
detik Metil laurat
1,69 Metil miristat
3,24 Metil palmitat
4,32 Metil stearat
5,56 Metil oleat
4,45 Metil linoleat
3,64 Metil linolenat
3,27
Sumber : Wörgetter et al., 1999
33 Viskositas juga dipengaruhi oleh sifat-sifat dari asam lemak. Menurut
Knothe 2005, viskositas meningkat dengan semakin panjang rantai karbon dan semakin besar jumlah ikatan rangkap yang dimilki oleh minyak. Knothe
dan Steidley 2005 menambahkan, percabangan struktur asam lemak tidak terlalu  berpengaruh  terhadap  konsentrasi.  Nilai  viskositas  pada  masing-
masing metil ester ditunjukkan pada Tabel 12.
3.  Densitas
Berat  jenis  menunjukkan  perbandingan  berat  per  satuan  volume, karakteristik ini berkaitan dengan nilai kalor dan daya yang dihasilkan oleh
mesin diesel per satuan volume bahan bakar. Berat jenis bahan bakar diesel diukur  dengan  menggunakan  metode  ASTM  D  287  atau  D  1298  dan
memiliki  satuan  kilogram  per  meter  kubik  kgm
3
Mittelbach, Remschmidt,  2006.  Nilai  densitas  biodiesel  dapat  diprediksikan  dari  nilai
densitas asam lemak penyusunnya Noureddini  et al., 1992. Nilai densitas masing-masing metil ester ditunjukkan pada Tabel 13.
Tabel 13. Densitas dan bobot molekul metil ester Metil ester
Densitas kgm
3
Berat Molekul gmol
Metil laurat 873 15ºC
214,35 Metil miristat
867 20ºC 242,41
Metil palmitat 884 20ºC
270,46 Metil stearat
852 38ºC 298,51
Metil oleat 874 20ºC
296,49 Metil linoleat
894 15ºC 294,48
Metil linolenat 904 15ºC
292,46
Sumber : Mittelbach dan Remschmidt, 2006
34
4.  Bilangan Asam