Analisa biodiesel pada Suhu Rendah

72 ini juga dilakukan pencampuran Jarak pagar-metil laurat yang ditujukan sebagai pembanding. Pencampuran dilakukan pada kisaran konsentrasi terpilih yaitu 35-70 Jarak pagar dalam campuran.

A. Analisa biodiesel pada Suhu Rendah

Karakteristik biodiesel pada suhu rendah menjadi faktor yang sangat penting pada daerah region yang memiliki empat musim. Menurut Knothe et al., 2000, pada suhu rendah bahan bakar akan membentuk kristal-kristal yang dapat menghambat saluran dan filter dalam mesin disel, yang pada akhirnya akan menimbulkan masalah pada awal proses pembakaran atomisasi. Salah satu parameter karakteristik biodiesel pada suhu rendah yaitu titik awan dan titik tuang. Titik awan adalah temperatur pada saat bahan bakar mulai tampak berawan cloudy. Hal ini timbul karena munculnya kristal-kristal padatan di dalam bahan bakar. Walaupun bahan bakar masih dapat mengalir pada titik ini, keberadaan kristal-kristal tersebut dalam bahan bakar bisa mempengaruhi kelancaran aliran bahan bakar di dalam filter, pompa, dan injektor. Sedangkan titik tuang adalah temperatur terendah yang masih memungkinkan terjadinya aliran bahan bakar, namun suhu di bawah titik tuang bahan bakar tidak lagi dapat mengalir karena bahan bakar seutuhnya sudah menjadi kristal atau gel. Pengukuran nilai titik awan pada biodiesel-biodiesel terpilih pada metode 1 dan 2 juga biodiesel campuran Jarak pagar-metil laurat dapat dilihat pada Gambar 24. Berdasarkan pada Gambar 24, titik awan pada masing-masing kisaran konsentrasi baik pada metode 1 dan 2 relatif konstan terhadap pertambahan konsentrasi Jarak pagar yaitu 9ºC pada metode 1 dan 12ºC pada metode 2. Hal ini membuktikan bahwa pada kisaran konsentrasi tersebut penambahan konsentrasi Jarak pagar dalam campuran tidak mempengaruhi perubahan titik awan yang terbentuk. Campuran Jarak pagar dengan Kelapa metode 1 memberikan penurunan titik awan sebesar 3ºC terhadap biodiesel Jarak pagar. Sedangkan campuran Jarak pagar 73 dengan Kelapa metode 2 cenderung tidak memberikan penurunan titik awan terhadap Jarak pagar. Sedangkan campuran metil laurat dengan biodiesel Jarak pagar menunjukkan perubahan titik awan menurun hingga titik minimum -3ºC. Penurunan terjadi seiring dengan pertambahan konsentrasi Jarak pagar pada konsentrasi 50-55 Jarak pagar dalam campuran dan meningkat kembali mendekati titik awan biodiesel Jarak pagar pada 12ºC tentunya. Titik minimum tersebut merupakan titik eutektik dalam campuran yang menunjukkan nilai lebih rendah dari biodisel murni pencampurnya, diketahui nilai titik awan pada metil laurat adalah 3ºC dan biodiesel Jarak pagar 12ºC. -4 -1 2 5 8 11 14 35 40 45 50 55 60 65 70 Konsentrasi jarak pagarcampuran S u h u ºC jarak pagar-metil laurat metode 1 metode 2 Gambar 24. Perubahan titik awan biodiesel campuran terhadap konsentrasi Penambahan 50-55 Jarak pagar dalam campuran Jarak pagar- metil laurat memberikan penurunan titik awan sebesar 15ºC terhadap Jarak pagar. Hal ini membuktikan bahwa penambahan ester rantai pendek kedalam biodiesel Jarak pagar memberikan pengaruh positif terhadap penurunan titik awan biodiesel Jarak pagar. Perubahan titik tuang terhadap pertambahan konsentrasi pada masing-masing teknik pencampuran pada biodiesel Jarak pagar-Kelapa ditunjukkan pada Gambar 25. Titik tuang pada metode 1 relatif konstan 74 terhadap penambahan konsentrasi Jarak pagar yaitu pada -6ºC, sedangkan pada metode 2 diperoleh penurunan nilai titik awan seiring dengan bertambahnya konsentrasi Jarak pagar yang kemudian konstan pada konsentrasi 40-55 Jarak pagar pada titik -9ºC yang tentunya akan meningkat kembali mendekati nilai titik tuang Jarak pagar 12ºC. Hal ini dikarenakan konsentrasi pada metode 1 dan 2 merupakan titik minimum dari kedua metode. Campuran Jarak pagar dengan Kelapa metode 1 memberikan penurunan titik tuang sebesar 6ºC terhadap biodiesel Jarak pagar. Sedangkan campuran Jarak pagar dengan Kelapa metode 2 menghasilkan penurunan titik tuang sebesar 9ºC -18 -16 -14 -12 -10 -8 -6 -4 -2 35 40 45 50 55 60 65 70 Konsentrasi Jarak pagarcampuran S u h u ºC jarak pagar-metil laurat metode 1 metode 2 Gambar 25. Perubahan titik tuang biodiesel campuran terhadap konsentrasi Perubahan titik tuang campuran Jarak pagar dengan metil laurat menurun seiring dengan bertambahnya konsentrasi Jarak pagar hingga konsentrasi 55 pada titik 18ºC dan kemudian meningkat kembali hingga mendekati titik tuang biodiesel Jarak pagar pada titik 0ºC. Campuran Jarak pagar dengan metil laurat menghasilkan penurunan titik tuang pada biodiesel Jarak pagar sebesar 18ºC. Titik minimum yang terjadi merupakan kondisi konsentrasi ideal komposisi metil ester pada biodiesel. Penelitian Imahara et al. 2006 yang berkaitan dengan penentuan hubungan titik awan campuran metil 75 ester dengan titik leleh, menemukan titik minimum pada pencampuran metil ester jenuh rantai sedang dengan metil ester jenuh rantai panjang, yang dikarenakan adanya kesetimbangan padat-cair. Selain itu, Imahara et al., 2006 pun menegaskan bahwa nilai titik awan pada umumnya ditentukan oleh ester jenuh dan tidak ditentukan oleh metil ester tak jenuh, karena metil ester jenuh pada suhu dingin akan membentuk awan terlebih dahulu jika dibandingkan dengan ester tak-jenuh. Selain itu, pada penelitian Lee et al., 1996 ditegaskan bahwa dengan mereduksi jumlah metil ester jenuh pada biodiesel akan memberikan pengaruh pada penurunan nilai titik awan biodiesel. Sehingga keberadaan metil ester jenuh dalam biodiesel sangat berperan dalam penentuan karakteristik biodiesel pada suhu rendah, karena yang menentukan titik awan pada biodiesel adalah kandungan metil ester jenuh yang terdapat didalamnya. Keberadaan metil laurat pada komposisi tertentu dalam campuran biodiesel mampu memberikan penurunan nilai titik awan dan tuang pada biodiesel Jarak pagar murni. Selain itu, pencampuran juga mampu mereduksi jumlah metil ester rantai panjang pada biodiesel Jarak pagar dan digantikan dengan meningkatnya jumlah metil ester rantai sedang pada biodiesel Kelapa. Seperti yang ditunjukkan pada Lampiran 3 yang menunjukkan distribusi metil ester dalam biodiesel campuran. Berdasarkan uji keragaman Lampiran 5 menunjukkan bahwa konsentrasi Jarak pagar dalam campuran memberikan pengaruh pada titik awan yang berbeda pada tingkat kepercayaan 95. Uji lanjut Duncan, dapat disimpulkan bahwa konsentrasi 50-65 Jarak pagar metode 1, 35- 55 Jarak pagar metode 2, dan 35-70 Jarak pagar –metil laurat memberikan pengaruh yang sama dan mempunyai nilai titik awan yang paling rendah, dan berbeda nyata terhadap konsentrasi lainnya. Uji keragaman untuk titik tuang Lampiran 6 juga menunjukkan konsentrasi Jarak pagar dalam campuran memberikan pengaruh pada nilai titik tuang dengan tingkat kepercayaan 95. Berdasarkan pada uji lanjut Duncan, dapat disimpulkan bahwa konsentrasi 50-70 konsentrasi 76 Jarak pagar metode 1, 35-65 Jarak pagar metode 2, dan 35-50, 60- 70 Jarak pagar - metil laurat memberikan pengaruh yang sama dan mempunyai nilai titik tuang terendah, dan berbeda nyata terhadap konsentrasi lainnya.

B. Analisa Sifat Fisikokimia 1. Viskositas Kinematik