Densitas Titik awan dan Titik tuang

64 Grafik perubahan viskositas hasil pencampuran biodiesel keempat yaitu Jarak pagar dengan Kelapa ditunjukkan pada Gambar 17. Viskositas pada biodiesel campuran pada mulanya menurun secara drastis ketika dilakukan penambahan konsentrasi Jarak pagar 10 hingga konsentrasi 40 dengan viskositas sebesar 2,8 mm 2 detik namun pada konsentrasi 30 terjadi peningkatan hingga 5,7 mm 2 detik dan pada konsentrasi 50-90 Jarak pagar nilai viskositas relatif stabil terhadap penambahan konsentrasi Jarak pagar pada 5,7 mm 2 detik. Biodiesel hasil pencampuran menunjukkan viskositas yang masih berada pada batas aman ASTM dan SNI. Dengan demikian, penambahan biodiesel Kelapa dalam biodiesel Jarak pagar memberikan pengaruh penurunan viskositas pada setiap penambahan konsentrasi. 0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 8.00 9.00 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Konsentrasi Jarak pagarJarak pagar + Kelapa mm 2 d e ti k Gambar 17. Perubahan viskositas Jarak pagar-Kelapa

2. Densitas

Densitas merupakan parameter fisik pada bahan bakar yang mempengaruhi kondisi bahan bakar pada saat pemanasan bahan bakar. Nilai densitas akan menurun seiring dengan semakin panjang rantai karbon pada metil ester jenuh, dan meningkat seiring dengan semakin meningkatnya ketidakjenuhan. Nilai densitas pada masing-masing biodiesel ditunjukkan pada Tabel 20. 65 Tabel 20. Densitas pada berbagai jenis biodiesel No. Biodiesel Densitas g cm 3 1 Jarak Pagar 0,8765 ± 1,3 × 10 -4 2 Kedelai 0,8826 ± 4,3 × 10 -4 3 Biji Rapa 0,8800 ± 9,3 × 10 -4 4 Kelapa Sawit 0,8756 ± 8,3 × 10 -4 5 Kelapa 0,8805 ± 8,4 × 10 -4 Berdasarkan Tabel 20, diketahui bahwa nilai densitas dari yang terbesar hingga yang terkecil berturut-berturut adalah Kelapa, Kedelai, Biji Rapa, Jarak pagar dan Kelapa sawit. Kelima biodiesel tersebut memiliki kandungan metil ester dominan yang berbeda-beda. Biodiesel Kelapa sebagian besar tersusun atas metil ester jenuh rantai sedang metil laurat, biodiesel Biji Rapa dan Kedelai didominasi oleh metil ester tak jenuh metil oleat, sedangkan pada biodiesel Kelapa sawit dan Jarak pagar didominasi oleh metil ester jenuh rantai panjang metil stearat. Berdasarkan pada Tabel 13 yang menunjukkan nilai densitas pada masing-masing metil ester diketahui bahwa densitas metil laurat metil oleat metil stearat. Dengan demikian nilai densitas metil ester dominan yang terkandung dalam biodiesel dapat memprediksikan nilai densitas biodiesel. Densitas Biodiesel Hasil Pencampuran Perubahan densitas pada biodiesel campuran yang pertama seperti ditunjukkan pada Gambar 18. Nilai densitas bermula pada titik 0,8826 gcm 3 biodiesel Kedelai dan terus menurun mendekati titik 0,8765 gcm 3 pada konsentrasi 100 Jarak pagar. Hal ini menunjukkan bahwa penambahan Jarak pagar berpengaruh terhadap penurunan nilai densitas biodiesel hasil pencampuran. Kisaran nilai densitas pada biodiesel hasil pencampuran yaitu 0,8817 – 0,8830 gcm 3 , dimana nilai tersebut msih 66 dalam batas aman standar ASTM dan SNI yang menetapkan densitas suatu bahan bakar harus berada pada kisaran nilai 0,8500 – 0,8900 gcm 3 . 0.8760 0.8770 0.8780 0.8790 0.8800 0.8810 0.8820 0.8830 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Konsentrasi Jarak Pagar Jarak Pagar + Kedelai g c m 3 Gambar 18. Perubahan densitas campuran Jarak pagar-Kedelai Pencampuran biodiesel yang kedua, menunjukkan hal yang serupa yaitu penambahan Jarak pagar dalam campuran memberikan pengaruh penurunan densitas hingga mendekati nilai densitas Jarak pagar. Perubahan bermula pada titik 0,8800 gcm 3 biodiesel Biji Rapa hingga 0,8765 gcm 3 biodiesel Jarak pagar. Perubahan nilai densitas pada biodiesel pencampuran kedua ditunjukkan pada Gambar 19. 0.8750 0.8760 0.8770 0.8780 0.8790 0.8800 0.8810 0.8820 0.8830 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Konsentrasi Jarak Pagar Jarak Pagar+ Biji Rapa g c m 3 Gambar 19. Perubahan densitas campuran Jarak pagar-Biji Rapa 67 Perubahan nilai densitas pada biodisel ketiga ditunjukkan pada Gambar 20. Dimana penambahan biodiesel Jarak pagar dalam campuran memberikan pengaruh peningkatan nilai densitas. Nilai densitas pada biodiesel hasil pencampuran cukup fluktuatif hal ini disebabkan ketidakstabilan dalam pencampuran, terutama pada konsentrasi 30 dan 80-90 diperoleh nilai densitas lebih besar dari nilai densitas pencampurnya, yang umumnya niali densitas pada biodiesel hasil pencampuran akan berada pada kisaran nilai biodiesel pencampurnya. Kisaran nilai densitas pada biodiesel hasil pencampuran adalah 0,8756- 0,8774 gcm 3 , dimana kisaran nilai tersebut masih dalam batas aman standar ASTM dan SNI. 0.8754 0.8757 0.8760 0.8763 0.8766 0.8769 0.8772 0.8775 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Konsentrasi Jarak PagarJarak Pagar + Kelapa Sawit g c m 3 Gambar 20. Perubahan densitas campuran Jarak pagar-sawit Perubahan nilai densitas pada biodiesel campuran keempat ditunjukkan pada Gambar 21. Penambahan biodiesel Jarak pagar dalam campuran memberikan pengaruh penurunan nilai densitas pada setiap penambahan konsentrasi. Diketahui bahwa kisaran nilai densitas pada biodiesel campuran adalah 0,8790 – 0,805 gcm 3 , dimana nilai-nilai tersebut masih berda dalam batas aman standar ASTM dan SNI. 68 0.8760 0.8770 0.8780 0.8790 0.8800 0.8810 0.8820 0.8830 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Konsentrasi Jarak PagarJarak Pagar+ Kelapa g c m 3 Gambar 21. Perubahan densitas campuran Jarak pagar-Kelapa Berdasarkan hasil dari keseluruhan analisa maka dipilih biodiesel Kelapa sebagai sumber pencampur biodesel Jarak pagar yang mampu memberikan peningkatan karakteristik biodiesel Jarak pagar pada suhu rendah berupa penurunan titik awan, titik tuang dan viskositas terbesar. Selain itu, pada campuran Kelapa dengan Jarak pagar ditemukan adanya titik awan dan titik tuang lebih rendah dari nilai biodiesel pencampurnya. Keuntungan lainnya penggunaan Kelapa sebagai sumber pencampur yaitu merupakan komoditas lokal yang diproduksi di Indonesia, sedangkan untuk biodiesel Kedelai dan biodiesel Biji Rapa dikenal sebagai tanaman subtropis yang tidak banyak diproduksi di Indonesia. Minyak Kedelai dan Biji Rapa memiliki komposisi asam lemak tidak jenuh yang cukup tinggi sehingga diharapkan menghasilkan penurunan titik awan dan titik tuang yang efektif bagi biodiesel Jarak pagar. Konsentrasi biodiesel campuran Jarak pagar dengan Biji Rapa atau dengan Kedelai yang menghasilkan penurunan titik awan dan titik tuang terbaik pada konsentrasi 10 Jarak pagar dalam campuran. Konsentrasi ini, membutuhkan konsentrasi Biji Rapa dan Kedelai dalam jumlah yang cukup besar, sehingga hal ini tidak sesuai dengan Indonesia yang bukan termasuk kedalam negara penghasil kedua jenis tanaman tersebut. 69

2. Penelitian Utama 1. Penentuan Kisaran Konsentrasi Biodiesel Campuran Menggunakan 2