Lanskap Perancangan Lanskap TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Lanskap

Menurut Simonds 2006, lanskap adalah suatu bentang alam dengan karakteristik tertentu yang dapat dinikmati oleh seluruh indera manusia. Dalam suatu lanskap karakter harus menyatu secara harmonis dan alami untuk memperkuat karakter lanskap tersebut. Rachman 1984 mengatakan bahwa lanskap adalah wajah dan karakter lahantapak dan bagian dari muka bumi dengan segala sesuatu dan apa saja yang ada di dalamnya baik bersifat alami maupun buatan manusia, yang merupakan total dari bagian hidup manusia beserta makhluk hidup lainnya, sejauh mata memandang, sejauh indera dapat menangkap dan sejauh imjinasi dapat membayangkan. Bentukan-bentukan penampakan dan kekuatan lanskap alam yang dominan, sangat sedikit dan dapat diubah. Beberapa elemen lanskap alami yang tidak dapat diubah yaitu bentukan topografi seperti pegunungan, lembah, sungai dan pantai, penampakan presipitasi, embun, kabut dan sebagainya. Sedangkan elemen lanskap yang dapat diubah diantaranya bukit-bukit, semak belukar, parit, dimana seorang perencana dapat memodifikasinya Simonds, 2006.

2.2 Perancangan Lanskap

Perancangan adalah ilmu dan seni pengorganisasian ruang dan massa dengan mengkomposisikan elemen lanskap alami dan non alami serta kegiatan yang ada di dalamnya agar tercipta suatu karya tentang ruang yang secara fungsi berdaya guna dan secara estetik bernilai indah sehingga tercapai kepuasan jasmaniah dan rohaniah manusia serta makhluk hidup lain di dalamnya, selaras dengan faktor ruang, waktu, dan geraknya Rachman, 1984. Menurut Simonds 2006, perancangan ditekankan pada penggunaan volume dan ruang. Setiap volume memiliki bentuk, tekstur, ukuran, bahan, warna, dan kualitas lain. Semuanya dapat mengekspresikan dan mengakomodasikan fungsi-fungsi yang ingin dicapai dengan baik sehingga ruang dapat memberikan dampak yang berbeda pada psikologis manusia. Dari pernyataan tersebut dapat dikatakan bahwa perancangan akan menghasilkan ruang tiga dimensi. Kemudian Laurie 1986, menyatakan bahwa faktor yang 5 menentukan bentuk rancangan lanskap antara lain bentuk tapak itu sendiri, sirkulasi, topografi, arsitektur, bahan dan pemeliharannya, serta fungsi dan kegunaan yang diinginkan dari tapak. Karakter tapak yang menarik harus dipertahankan atau diciptakan sehingga semua elemen yang banyak variasinya ini menjadi kesatuan yang harmonis. Simonds ,2006 Proses perencanaan dan perancangan dalam arsitektur lanskap menurut Simonds 2006 terdiri atas Commision, Research, Analysis, Synthesis, Construction, dan Operation. Commision adalah tahap dimana klien menyatakan keinginankebutuhannya serta membuat definisi pelayanan dalam suatu perjanjian kerja. Research merupakan tahap pengumpulaninventarisasi data. Analysis merupakan tahap menganalisis tapak, melakukan pengkajian terhadap peraturan pemerintah, ketentuan standar, potensi dan standar serta membuat program pengembangan tapak. Synthesis merupakan tahap analisis perbandingan, pengkajian dampak, akomodasi dan konsolidasi, membuat studi skematik atas alternatif-alternatif yang kemudian dituangkan dalam ide konsep, serta menentukan metode pelaksanaan. Construction merupakan tahap pelaksanaan dengan mempersiapkan dokumen, kontrak kerja, supervisi dan pengecekan pelaksanaan. Operation merupakan tahap penyelesaian proyek yang mencakup pelaksanaan kunjungan periodik, penyesuain dan perbaikan serta observasi penampakan. Booth 1983 menyatakan bahwa proses perancangandisain umumnya memiliki tahap-tahap sebagai berikut : 1. Penerimaan Proyek 2. Riset dan analisis termasuk mengunjungi tapak a. Persiapan rencana dasar b. Inventarisasi tapak pengumpulan data dan analisis evaluasi c. Wawancara dengan pemilik d. Pembentukan program 3. Desain a. Diagram fungsi ideal b. Diagram fungsi keterhubungan tapak c. Rencana konsep d. Studi tentang komposisi bentuk e. Desain awal 6 f. Desain skematik g. Rencana Induk Master Plan h. Design Development 4. Gambar-gambar konstruksi a. Rencana Pelaksanaan Layout Plan b. Rencana Bertahap Grading Plan c. Rencana Penanaman Planting Plan d. Detil konstruksi 5. Pelaksanaan 6. Evaluasi setelah konstruksi 7. Pemeliharaan Maintenance Fungsi dari perancangan tersebut yaitu : 1. Memberikan kerangka kerja yang logis dan terorganisasi untuk membuat suatu solusi perancangan. 2. Membantu untuk meyakinkan segala pihak bahwa solusi yang ada sesuai dengan keterbatasan perancangan tapak, keinginan klien, anggaran biaya, dll. 3. Membantu menentukan penggunaan lahan yang terbaik bagi klien melalui penelitian dan diberikan solusi alternatif setiap permasalahan. 4. Sebagai dasar penjelasan dan pemikiran suatu perancangan kepada klien.

2.3 Permintaan Rekreasi