Material Plan MAGANG DI BELT COLLINS INTERNATIONAL CONSULTANT

73 Desain villa courtyard pada awalnya Preliminary Concept Design menggunakan elemen air sebagai bagian dasar courtyard tetapi mengalami perubahan pada tahap selanjutnya Final Concept Design. Courtyard tidak lagi dipenuhi air seluruhnya tetapi lebih banyak diletakan paving dan tanaman ground cover sehingga elemen air hanya berada di bagian bawah day bed saja.

5.3.4 Design Development a. Grading and Surface Drainage Plan

Grading dan Surface Drainage Plan merupakan suatu pengerjaan yang berkaitan dengan menaikan atau menurunkan level tanah sesuai dengan desain yang telah direncana. Pada area tertentu dilakukan grading tetapi ada juga yang secara alami tanpa dilakukan grading. Untuk lebih jelasnya terlihat pada Lampiran 3. Grading and drainage dilakukan pada Design Development namun akan disempurnakan lagi pata tahap Hardscape. Grading berkaitan dengan perencanaan aliran drainase tapak. Untuk arah aliran drainase dibuat level yang lebih rendah agar air dapat mengalir. FL pada gambar menunjukan Finish Level, yaitu daratan yang dinaikan atau diturunkan sampai ketinggian tertentu untuk dibuat paving di atasnya. Sedangkan FG merupakan Finish Grade, yaitu daratan yang dinaikan atau diturunkan sampai ketinggian tertentu tapi tidak untuk diletakan paving di atasnya. Penaikan dan penurunan level tergantung dari desain yang telah direncana. WL menunjukkan Water Level, pada tapak water level menunjukkan angka 4.00 yang artinya 4 meter kedalaman badan air wetland termasuk dengan ketebalan lumpur atau sedimen di dasar perairan. Pada gambar tersebut terlihat tapak proyek 708.45 dengan grading dan surface drainage plan. Grading dan Surface Drainage Plan dilakukan pada tahap Preminary Design Development kemudian pada tahap Final Design Development dilengkapi dengan Subsoil Drainage Plan Lampiran 4. Subsoil Drainage Plan memperlihatkan arah-arah dari drainase bawah tanah. Titik tujuan untuk mengalirnya air outlet dibuat dengan grading yang lebih rendah sehingga air bisa mengalir.

b. Material Plan

Material Plan adalah perencanaan material-material yang digunakan dalam desain Lampiran 5. Pada Lampiran 5 terlihat berbagai material yang 74 digunakan dalam tapak, sesuai dengan desain yang telah dibuat sebelumnya. Sebagai contoh, Main Entry Area memiliki feature paving yang berbeda dengan area sekitarnya yang dimaksudkan untuk menonjolkan arrival court tersebut sebagai focal point yang dijumpai pengunjung saat memasuki gerbang hotel. Selain itu juga diletakan beberapa feature paving yang berada di sepanjang buggy pathway dengan tujuan untuk menghilangkan kesan monoton di sepanjang jalan tersebut. Jenis material yang digunakan dalam tapak diantaranya adalah : 1. Flagstone paving. Pada desain resor ini yang dimaksud dengan flagstone paving adalah perkerasan berbahan dasar granit dengan ukuran 300X900 mm dan berwarna abu-abu muda serta menggunakan chisel finish. Pemasangan tipe paving ini yaitu dengan menggunakan close joint karena dari proses finishing dihasilkan permukaan yang cukup halus. Flagstone paving menjadi dasar pada area sepanjang buggy pathway dan main dining terrace. 2. Cobble paving, merupakan perkerasan berbahan granit yang berukuran lebih kecil dari flagstone paving yaitu 80X80 mm serta berwarna abu-abu tua. Cobble paving dipasang pada kedua sisi pinggir buggy pathway dan area menuju ke pintu courtyard vila. Cobble paving digunakan sebagai aksen dalam desain tapak resor ini. Cobble paving pada desain berpola grid. 3. Pebble paving merupakan jenis paving yang berbahan dasar batuan pebble. Pebble paving digunakan untuk semua feature paving yang ada dalam desain. Batu pebble yang disusun sehingga berbentuk motif akan menjadi aksen yang indah dalam perkerasan. Untuk feature paving ini batu pebble direkatkan dengan menggunakan mortar. Pada umumnya batu pebble selalu dijadikan material untuk feature paving karena bentuk, ukuran serta warnanya sangat beragam. . 4. Brick paving, merupakan perkerasan berukuran 225x40 mm dan berwarna coklat keabuan. Berbeda dengan flagstone dan cobble, brick terbuat dari clay. Brick paving adalah jenis perkerasan yang dihasilkan oleh pabrik dengan cara dicetak. Dalam desain resor ini brick paving digunakan sebagai perkerasan pada main entry area yang juga dipadukan dengan flagstone paving. 5. Timber deck, merupakan material kayu yang digunakan dalam desain pada area yang berada di atas air, baik itu sebagai akses jalan ataupun sebagai 75 area makan. Jenis kayu yang digunakan adalah kayu yang tahan terhadap cuaca dan dipilih warna yang natural. Area yang menggunakan dek kayu diantaranya adalah pada Main Dining Terrace, Baiyun Dining Area, Boat Taxi and Boardwalk Access dan Wetland Boardwalk. Timber deck dipasang dengan pola linear planks. Dalam desain dipilih warna-warna natural kayu. 6. Pool tile, Pool tile, merupakan jenis material keramik yang digunakan pada kolam. Seperti halnya brick, tile keramik merupakan material yang dicetak tetapi ukuran yang dihasilkan lebih tipis dan ringan. Selain itu banyak jenis dari tile menggunakan finish. Pada desain resor ini, pool tile digunakan pada reflective pool di main entry area dan beberapa kolam teratai yang terletak pada main dining terrace dan secondary gate. Pool tile yang dipilih dalam desain ini adalah warna hitam. 7. Stepping stone, merupakan material berbahan dasar granit yang digunakan untuk sirkulasi di atas rumput maupun di atas air. Untuk di atas rumput, stepping stone menggunakan sambungan grass joint sedangkan yang berada di atas air stepping stone menggunakan sambungan open joint. Kedua jenis stepping stone tersebut dipasang dengan jarak minimal 100 mm dan maksimal 300 mm yang memisahkan antar stepping stone. Jenis material yang digunakan untuk stepping stone adalah granit berwarna abu- abu muda. Ada sedikit perbedaan pada material plan dalam Preliminary Design Development dan Final Design Development, yaitu pada Final Design Development terlihat lebih detail dan disertai dengan images dari material- material yang akan digunakan Lampiran 6.

c. Soil Depth Plan