1.2. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian ini adalah untuk : 1. Mengetahui pengaruh dosis senyawa hidrogen peroksida dan natrium
nitrit, serta waktu reaksi terhadap proses depolimerisasi lateks karet alam untuk menurunkan bobot molekul karet alam.
2. Memperoleh kombinasi dosis senyawa pendegradasi terbaik untuk menurunkan bobot molekul karet alam.
1.3. RUANG LINGKUP PENELITIAN
Ruang lingkup dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Depolimerisasi karet alam secara kimia untuk mengetahui pengaruh
dosis senyawa hidrogen peroksida dan natrium nitrit, serta waktu reaksi terhadap penurunan bobot molekul karet alam.
2. Pengujian viskositas Mooney, viskositas intrinsik, bobot molekul, dan plastisitas Po untuk menentukan pengaruh dosis senyawa hidrogen
peroksida dan natrium nitrit, serta waktu reaksi terhadap karakteristik hasil depolimerisasi.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. TANAMAN KARET
Karet alam dapat diperoleh dari tanaman Hevea brasiliensis yang menghasilkan getah berupa cairan berwarna putih ketika permukaan kulit
pohonnya disadap. Tanaman yang berasal dari negara Brazil ini merupakan sumber utama bahan karet alam dunia. Karet alam juga dapat dihasilkan dari
tanaman lain yaitu Castilla elastica dan Ficus elastica famili Moraceae, Funtumia elastica
, Dyera sp., dan Landolphia sp. famili Apocinaceae, Palaquium gutta
famili Sapotaceae, Parthenium argentatum dan Taraxacum kokbsaghyz
famili Compositae, dan Manihot glaziovii famili Euphorbiaceae Goutara et al., 1985.
Tanaman karet Hevea brasiliensis merupakan divisi Spermatophyta, subdivisi Angiospermae, kelas Dycotyledone, ordo Euphorbiales, famili
Euphorbiaceae, genus Hevea, dan spesies Hevea brasiliensis. Tanaman tersebut dapat tumbuh pada segala jenis tanah. Tanaman karet mempunyai
toleransi terhadap pH tanah yang cukup besar, yaitu antara 3,8-8, meskipun yang dianggap optimum adalah 4-6,5 Goutara et al., 1985.
Di Indonesia, tanaman karet tumbuh baik pada tanah dengan ketinggian antara 600-700 m di atas permukaan laut. Pada tempat yang lebih
tinggi, pertumbuhannya akan menjadi lebih lambat dan produktifitasnya rendah Goutara et al., 1985.
Tanaman karet dapat ditanam pada tanah yang kurang subur untuk menanam tanaman perkebunan yang lain. Pada tanah yang subur, karet
mulai dapat disadap setelah umur 4-5 tahun. Sedangkan pada tanah yang kurang subur, tanaman karet baru bisa disadap pada umur 7 tahun Goutara
et al ., 1985.
2.2. LATEKS Hevea brasiliensis