salinitas air yang tinggi hingga 29 grL dan lebih tahan terhadap serangan penyakit Wanasuria 2008.
2.2.2 Karakter dan Morfometrik Udang Galah Strain Sulawesi, Jawa dan Jenerik
Ali 2009 mengemukakan bahwa udang galah strain Jenerik memiliki laju pertumbuhan yang cepat dimana larva sampai pascalarva dicapai dalam waktu
22 hari sedangkan udang galah normal memerlukan waktu 30-45 hari. Hal tersebut dikarenakan sifat unggul dari induk betinanya yang berasal dari sungai
Citarik strain Jawa. Fase larva strain Jawa ditempuh selama 28 hari dan mempunyai tingkat kelangsungan hidup
Survival Rate SR yang tinggi yaitu 16,9 dimana normalnya SR udang galah memiliki kisaran 10-15 dan pada
saat mencapai tokolan ukuran 5 cm nilai SR udang galah strain Jawa mampu mencapai nilai 89,3.
Tabel 2. Karakter morfometrik induk udang galah strain Sulawesi, Jawa Rosellia et al. 2008 dan Jenerik Putri 2009
Karakteristik Sulawesi Jawa
Jenerik
Jantan Betina Jantan Betina
Jantan Betina Panjang Total Tubuh
cm 13,77±0
,92 12,95±0
,82 13,69±2,
47 13,08±1
,13 15,63±2,
46 12,84±0
,58 Panjang Baku Tubuh
cm 10,56±0
,68 10,10±0
,48 9,64±2,0
4 8,54±0,
84 12,76±2,
16 10,42±0
,24 Panjang Rostrum cm
4,76±0, 48
4,45±0, 36
4,94±0,7 6
4,28±0, 38
5,44±0,8 8
4,33±0, 24
Panjang Karapas cm 3,75±0,
49 3,55±0,
36 4,16±0,5
6 3,42±0,
23 2,24±0,3
8 1,82±0,
19 Lebar Karapas cm
2,60±0, 44
2,05±0, 28
2,71±0,5 6
2,09±0, 14
2,60±0,4 4
2,13±0, 16
Panjang Total Abdomen cm
6,97±0, 41
6,60±0, 32
6,55±0,9 4
6,62±0, 23
7,90±1,1 9
6,81±0, 37
Panjang Telson cm 1,54±0,
15 1,55±0,
28 1,69±0,2
3 1,65±0,
13 1,92±0,2
6 1,66±0,
08 Bobot Total gr
31,49±4 ,81
24,47±3 ,23
34,45±20 ,69
21,44±3 ,64
57,06±22 ,23
28,46±2 ,78
Induk jantan udang Jenerik berasal dari sungai Jeneberang strain Sulawesi. Pertumbuhan larva strain Sulawesi ini membutuhkan waktu 35 hari
dan memiliki SR larva yang lebih rendah, 14,9. Pada saat mencapai tokolan, tingkat kelulusan hidupnya mencapai 83,3. Dibandingkan strain Jawa ukuran
tokolan strain Sulawesi lebih tidak seragam tetapi saat dikawinkan sifat unggul induk Sulawesi muncul, terbukti dengan SR larva Jenerik yang mencapai 46,2
dan pada fase tokolan SR mencapai 86,7. Keunggulan Jenerik tetap muncul meskipun antara jantan dan betinanya saling ditukar antara strain Jawa dan
strain Jenerik.
2.3 Keasaman 2.3.1 Derajat Keasaman pH