dalam Darussalam 2005 di dalam perairan terdapat tiga bentuk karbondioksida, yaitu :
1. Karbondioksida bebas CO
2
2. Karbondioksida setengah terikat dalam bentuk bikarbonat seperti CaHCO
3 2
dan MgHCO
3 2
3. Karbondioksida terikat dalam monokarbonat seperti CaCO
3
dan MgCO
3.
Karbondioksida bersenyawa dengan air membentuk asam karbonat H
2
CO
3
yang akan menghasilkan kondisi asam diperairan melalui disosiasi ion H
+
dan HCO
3 -
. Semakin tinggi konsentrasi CO
2
diperairan, maka semakin banyak H
2
CO
3
yang terbentuk sehingga kondisi perairan menjadi semakin asam. Boyd 1982 menyatakan seiring dengan tingginya suhu, maka CO
2
menurun. Perairan yang diperuntukkan bagi perikanan sebaiknya memiliki kadar CO
2
bebas 5 mgL. Sebagian organisme aquatik masih dapat bertahan hidup hingga kadar karbondioksida bebas mencapai 60 mgL Hart 1944
dalam Boyd 1982.
2.5.3 Suhu
Suhu juga mempengaruhi kelarutan gas-gas dalam air termasuk oksigen, semakin tinggi suhu maka semakin kecil kelarutan oksigen dalam air dan proses
biologi serta kimia akan meningkat, sehingga konsumsi oksigen akan meningkat pula Haris 1988
dalam Darusalam 2005. Pada saat suhu meningkat, presentasi amoniak yang tidak terionisasi terhadap total amoniak akan meningkat Boyd
1982 Ikan dan krustasea adalah organisme yang bersifat poikilothermal atau
berdarah dingin, sehingga suhu tubuhnya selalu mengikuti kondisi suhu air disekitarnya. Suhu air mengalami perubahan secara harian maupun musiman
sehingga suhu tubuh ikan dan crustacea akan berubah dari waktu ke waktu Boyd 1982. Udang galah dapat dipelihara pada suhu diantara 14 sampai 35 ºC,
tetapi yang optimal adalah 29-31 ºC New 1995 dalam Chen dan Lee 1997.
2.5.4 Alkalinitas
Alkalinitas adalah kriteria yang penting untuk mendefinisikan efek dan konsentrasi dari kriteria kualitas air dan juga merupakan ketentuan umum untuk
kehidupan ikan dan udang Departement of Water Affairs and Forestry 1996 dalam Andhikari et al 2007. Alkalinitas di perairan disebabkan oleh ion-ion yang
bermuatan negatif seperti ion karbonat CO
3 -
, ion bikarbonat HCO
3 -
dan ion OH
-
Effendi 2003. Secara umum, alkalinitas menunjukkan konsentrasi basa atau bahan yang mampu menetralisir keasaman dalam air. Alkalinitas biasanya
dinyatakan dalam satuan ppm mgL kalsium karbonat CaCO
3
. Moyle 1945; Mairs 1966
dalam Boyd 1982 menyatakan bahwa air alami yang memiliki alkalinitas 40 mgL atau lebih CaCO
3
akan lebih produktif daripada yang alkalinitasnya dibawah nilai tersebut. Menurut Departement of
Water Affairs and Forestry 1996 dalam Andhikari et al 2007, ikan air tawar
pada alkalinitas 100-150 mgL CaCO
3
memerlukan sedikit energi untuk osmoregulasi dan menghasilkan pertumbuhan yang baik. Sedangkan Effendi
2003 menyatakan bahwa alkalinitas yang baik berkisar antara 30-500 mgL CaCO
3
.
2.5.5 Kesadahan
Kesadahan merupakan kandungan Ca
+
, Fe
2+
, Mg
2+
dan Al
3+
. Kesadahan dapat melindungi ikan dari absorbsi darah ikan terhadap logam seperti arsenik,
dan cadmium. Amonia dan fenol terlihat lebih toksik pada softwater. Kalsium dan
Magnesium sangat penting untuk memelihara eksoskeleton udang tetap kuat. Hasil penelitian dari Andhikari
et al. 2007 pada udang yang mempunyai bobot 0,045±0,007 g, dalam pemeliharaan selama 25 hari menghasilkan derajat
kelangsungan hidup yang paling rendah pada 384 mgL CaCO
3
dan yang tertinggi pada 92 mgL CaCO
3
. Laju pertumbuhan yang tinggi pada 132, 92 dan 192 mgL CaCO
3
dan menurun secara nyata pada 228 dan 384 mgL CaCO
3
. New dan Singholka 1985
dalam Andhikari et al. 2007 menyatakan bahwa kesadahan yang cocok untuk udang galah adalah 40 sampai 100 mgL
CaCO
3
. Menurut Wetzel 2001 dalam Andhikari et al. 2007, kisaran kesadahan
air yang ideal antara 50 sampai 200 mgL CaCO
3
untuk pertumbuhan optimum dari udang galah.
Kesadahan sekitar 940 dan 1060 mgL CaCO
3
tidak berpengaruh pada pertumbuhan asalkan airnya mempunyai alkalinitas yang rendah antara 58 and
86 mgL CaCO
3
Bartlett and Enkerlin 1983 dalam Andhikari et al. 2007.
Howlader dan Turjoman 1984 dalam Andhikari et al. 2007juga melaporkan
bahwa pertumbuhan menurun pada kesadahan dari 688 sampai 987 mgL CaCO
3
. Penelitian Andhikari et al. 2007 ini mengungkapkan bahwa kesadahan
dan alkalinitas memainkan peran penting dalam pertumbuhan dari udang galah.
Hadie dan Hadie 1993 menyatakan bahwa penelitian terkini menyebutkan bahwa derajat kelangsungan hidup dan pertumbuhan
M. rosenbergii mempunyai hubungan erat dengan kesadahan dan alkalinitas.
Saat kesadahan terlalu rendah, udang akan memerlukan waktu lebih lama setelah molting dalam pembentukan eksoskeleton. Udang saat fase lembut
akan sangat mudah dibunuh oleh predator. Udang yang dipapar pada air lunak lebih rawan terkena penyakit pada kondisi kualitas air yang lain. Kesadahan yang
terlalu tinggi dapat menyebabkan masalah bagi kelangsungan hidup dan pertumbuhan udang. Menurut Sawyer dan Mc Carty 1967
dalam Boyd 1982 jenis air terbagi berdasarkan kesadahannya dalam mgL CaCO
3
sebagai berikut: Kesadahan
Nilai mgCaCO
3
0-75 lunak
75-150 sadah
moderat 150-300 sadah
300 sangat
sadah
2.5.6 Total Amonia Nitrogen TAN