60 semakin tinggi pendapatan riil per kapita, maka permintaan beras akan semakin
meningkat. Jika pendapatan riil per kapita naik satu rupiah, maka permintaan beras akan bertambah sebesar 0.000242 ton, ceteris paribus. Hal ini berarti beras
merupakan barang normal. Variabel jumlah penduduk berpengaruh nyata terhadap permintaan beras.
Hasil estimasi model menunjukkan parameter estimasi variabel jumlah penduduk berpengaruh positif sebesar 187.4952. Hal ini berarti jika jumlah penduduk naik
satu juta jiwa, maka permintaan beras akan bertambah sebesar 187.4952 ton. Sedangkan jika jumlah penduduk turun satu juta jiwa, maka permintaan beras
akan berkurang sebesar 187.4952 ton, ceteris paribus. Perubahan pada variabel jumlah penduduk memberikan pengaruh sangat besar terhadap permintaan beras
karena pada saat ini sebagian besar penduduk Indonesia mengkonsumsi beras sebagai bahan pangan utama.
Variabel permintaan beras t-1 berpengaruh nyata terhadap permintaan beras. Hal ini berarti permintaan beras lamban dalam merespon perubahan
ekonomi karena variabel dirinya sendirilah yang mempengaruhi adanya perubahan tersebut. Besarnya permintaan beras pada tahun sebelumnya
mempengaruhi besarnya permintaan beras pada tahun sekarang.
5.2.6. Harga Riil Beras Indonesia
Hasil estimasi persamaan harga riil beras Indonesia secara lengkap disajikan pada Lampiran 8. Adapun secara ringkas, hasil estimasinya terlihat pada
persamaan 5.6 sebagai berikut: HBINR
t
= 294.839 – 0.009QSBR
t
+ 1.693HDPPR
t
+ 0.111LHBINR
t
................ 5.6 R-Square = 93.13, nilai peluang uji-F = 0.0001, dan D
h
= tidak ada
61 Variabel yang secara nyata mempengaruhi harga riil beras Indonesia pada
taraf α = 5 adalah harga riil pembelian pemerintah. Adapun penawaran beras dan harga riil beras Indonesia t-1 LHBINR tidak berpengaruh nyata terhadap
harga riil beras Indonesia. Oleh karena itu, pengaruh variabel penawaran beras dan harga riil beras Indonesia t-1 terhadap luas areal panen padi menunjukkan
bahwa perubahan variabel penawaran beras dan harga riil beras Indonesia t-1 hanya menyebabkan perubahan yang kecil dibandingkan jika yang berubah
variabel eksogen yang pengaruhnya signifikan. Variabel penawaran beras berpengaruh negatif terhadap harga riil beras
Indonesia. Parameter estimasi variabel penawaran beras sebesar 0.00923. Nilai tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi penawaran beras, maka harga riil
beras Indonesia akan semakin turun. Jika penawaran beras naik satu ton, maka harga riil beras Indonesia akan turun sebesar 0.00923 rupiah per kilogram.
Sedangkan jika penawaran beras turun satu ton, maka harga riil beras Indonesia akan naik sebesar 0.00923 rupiah per kilogram, ceteris paribus.
Variabel harga riil pembelian pemerintah berpengaruh nyata terhadap harga riil beras Indonesia. Hasil estimasi model menunjukkan parameter estimasi
variabel harga rill pembelian pemerintah berpengaruh positif sebesar 1.692716. Hal ini berarti jika harga riil pembelian pemerintah naik sebesar satu rupiah per
kilogram, maka harga riil beras Indonesia akan naik sebesar 1.692716 rupiah per kilogram. Sedangkan, jika harga riil pembelian pemerintah turun sebesar satu
rupiah per kilogram, maka harga riil beras Indonesia akan turun sebesar 1.692716 per kilogram, ceteris paribus. Hal tersebut menunjukkan bahwa jika pemerintah
mengeluarkan kebijakan menaikkan harga riil pembelian pemerintah, maka harga
62 riil beras Indonesia juga akan meningkat sehingga pendapatan petani akan
bertambah. Variabel harga riil beras Indonesia t-1 tidak berpengaruh nyata terhadap
harga riil beras Indonesia. Hal ini berarti harga riil beras Indonesia cepat dalam merespon perubahan ekonomi.
5.2.7. Harga Riil Beras Impor Indonesia