Permintaan Beras Hasil Estimasi Model

58 Variabel stok beras t-1 berpengaruh nyata terhadap jumlah impor beras. Hasil estimasi model menunjukkan parameter estimasi variabel stok beras t-1 berpengaruh negatif sebesar 0.386. Variabel ini menggambarkan besarnya stok beras yang dimiliki Bulog pada tahun sebelumnya. Hal ini berarti jika stok beras t-1 naik sebesar satu ton, maka jumlah impor beras akan turun sebesar 0.386 ton. Sedangkan jika stok beras t-1 turun sebesar satu ton, maka jumlah impor beras akan naik sebesar 0.386 ton. Besarnya stok beras pada tahun sebelumnya mempengaruhi besarnya jumlah impor yang diimpor pada tahun sekarang. Variabel jumlah impor beras t-1 berpengaruh nyata terhadap jumlah impor beras. Hal ini berarti jumlah impor beras lamban dalam merespon perubahan ekonomi karena variabel dirinya sendirilah yang mempengaruhi adanya perubahan tersebut. Besarnya jumlah impor beras pada tahun sebelumnya mempengaruhi besarnya jumlah impor beras yang dihasilkan pada tahun sekarang.

5.2.5. Permintaan Beras

Hasil estimasi persamaan permintaan beras secara lengkap disajikan pada Lampiran 7. Adapun secara ringkas, hasil estimasinya terlihat pada persamaan 5.5 sebagai berikut: QDBR t = – 10519.900000 – 1.637520HBINR t + 0.872939LHJTPR t + 0.000242INCKR t + 187.495200JPDK t + 0.146603LQDBR t ........ 5.5 R-Square = 98.21, nilai peluang uji-F = 0.0001, dan D h = tidak ada Variabel yang secara nyata mempengaruhi permintaan beras pada taraf α = 5 adalah jumlah penduduk dan harga riil beras Indonesia. Adapun harga riil jagung tingkat petani t-1 LHJTPR, pendapatan riil per kapita, dan permintaan beras t-1 LQDBR tidak berpengaruh nyata terhadap permintaan beras. Tidak nyatanya pengaruh variabel harga riil jagung tingkat petani t-1, pendapatan riil per 59 kapita, dan permintaan beras t-1 terhadap permintaan beras menunjukkan bahwa perubahan variabel harga riil jagung tingkat petani t-1, pendapatan riil per kapita, dan permintaan beras t-1 hanya menyebabkan perubahan yang kecil dibandingkan jika yang berubah variabel eksogen yang pengaruhnya signifikan. Variabel harga riil beras Indonesia berpengaruh nyata terhadap permintaan beras. Hasil estimasi model menunjukkan parameter estimasi variabel harga riil beras Indonesia berpengaruh negatif sebesar 1.63752. Hal ini berarti jika harga riil beras Indonesia naik sebesar satu rupiah per kilogram, maka permintaan beras akan berkurang sebesar 1.63752 ton. Sedangkan jika harga riil beras Indonesia turun sebesar satu rupiah per kilogram, maka permintaan beras akan bertambah sebesar 1.63752 ton, ceteris paribus. Perubahan pada harga riil beras memberikan pengaruh yang besar terhadap jumlah beras yang diminta. Hal ini terkait dengan kemampuan masyarakat untuk membeli beras. Kondisi saat ini beras masih menjadi komoditi pilihan sebagai bahan pangan utama. Namun, yang terjadi di lapangan dengan naiknya harga beras tidak menyebabkan masyarakat beralih mengkonsumsi bahan pangan lain sehingga mereka menjadi kelaparan karena terbiasa mengkonsumsi nasi. Variabel harga riil jagung tingkat petani t-1 berpengaruh positif terhadap permintaan beras dengan nilai sebesar 0.872939. Hal ini berarti jika terjadi kenaikan harga riil jagung tingkat petani t-1 sebesar satu rupiah per kilogram, maka permintaan beras akan bertambah sebesar 0.872939 ton, ceteris paribus. Hasil estimasi model menunjukkan variabel pendapatan riil per kapita berpengaruh positif terhadap permintaan beras. Parameter estimasi variabel pendapatan riil per kapita sebesar 0.000242. Nilai tersebut menunjukkan bahwa 60 semakin tinggi pendapatan riil per kapita, maka permintaan beras akan semakin meningkat. Jika pendapatan riil per kapita naik satu rupiah, maka permintaan beras akan bertambah sebesar 0.000242 ton, ceteris paribus. Hal ini berarti beras merupakan barang normal. Variabel jumlah penduduk berpengaruh nyata terhadap permintaan beras. Hasil estimasi model menunjukkan parameter estimasi variabel jumlah penduduk berpengaruh positif sebesar 187.4952. Hal ini berarti jika jumlah penduduk naik satu juta jiwa, maka permintaan beras akan bertambah sebesar 187.4952 ton. Sedangkan jika jumlah penduduk turun satu juta jiwa, maka permintaan beras akan berkurang sebesar 187.4952 ton, ceteris paribus. Perubahan pada variabel jumlah penduduk memberikan pengaruh sangat besar terhadap permintaan beras karena pada saat ini sebagian besar penduduk Indonesia mengkonsumsi beras sebagai bahan pangan utama. Variabel permintaan beras t-1 berpengaruh nyata terhadap permintaan beras. Hal ini berarti permintaan beras lamban dalam merespon perubahan ekonomi karena variabel dirinya sendirilah yang mempengaruhi adanya perubahan tersebut. Besarnya permintaan beras pada tahun sebelumnya mempengaruhi besarnya permintaan beras pada tahun sekarang.

5.2.6. Harga Riil Beras Indonesia