Identifikasi Model METODE PENELITIAN

36 menjadi beras. Berdasarkan hal tersebut, produksi beras Indonesia dapat dirumuskan sebagai berikut: PRDB t = PRDP t FK t .................................................................. 4.9 Keterangan: PRDB t = Produksi beras tahun ke-t ton PRDP t = Produksi padi tahun ke-t ton FK t = Faktor konversi 0.63

4.4.10. Penawaran Beras

Penawaran beras merupakan persamaan identitas dari penjumlahan produksi beras, jumlah impor beras, dan stok beras serta dikurangi dengan stok beras t-1. Persamaannya sebagai berikut: QSBR t = PRDB t + IMPR t + LSTOK t - STOK t ............................... 4.10 Keterangan: QSBR t = Penawaran beras tahun ke-t ton PRDB t = Produksi beras tahun ke-t ton IMPR t = Jumlah impor beras tahun ke-t ton STOK t = Stok beras tahun ke-t ton LSTOK t = Stok beras tahun ke-t-1 ton

4.5. Identifikasi Model

Identifikasi model ditentukan atas dasar order condition sebagai syarat keharusan dan rank condition sebagai syarat kecukupan. Menurut Koutsoyiannis 1977, rumusan identifikasi model persamaan struktural berdasarkan order condition ditentukan oleh: K - M ≥ G - I .............................................................................. 4.11 Keterangan: K = Total variabel dalam model, yaitu endogenous variables dan predetermined variables M = Jumlah variabel endogen dan eksogen yang termasuk dalam suatu persamaan tertentu dalam model G = Total persamaan dalam model, yaitu jumlah variabel endogen dalam model 37 Menurut Supranto 2004 predetermined variable merupakan variabel yang nilainya harus ditentukan terlebih dahulu predetermined kemudian berdasarkan persamaan yang ada, nilai variabel endogen dapat diperkirakan atau dihitung. Predetermined variable terdiri atas current exogenous variable, lagged exogenous variable , dan lagged endogenous variable. Jika suatu persamaan dalam model menunjukkan kondisi sebagai berikut: 1. K - M ≥ G - 1 : maka persamaan dinyatakan teridentifikasi secara berlebih over identified 2. K - M = G - 1 : maka persamaan dinyatakan teridentifikasi secara tepat exactly identified 3. K - M G - 1 : maka persamaan dinyatakan tidak teridentifikasi unidentified Hasil identifikasi untuk setiap persamaan struktural haruslah exactly identified atau over identified untuk dapat menduga parameter-parameternya. Kendati suatu persamaan memenuhi order condition, mungkin saja persamaan itu tidak teridentifikasi. Karena itu, dalam proses identifikasi diperlukan suatu syarat perlu sekaligus cukup. Hal itu dituangkan dalam rank condition untuk identifikasi yang menyatakan, bahwa dalam suatu persamaan teridentifikasi jika dan hanya jika dimungkinkan untuk membentuk minimal satu determinan bukan nol pada order G-1 dari parameter struktural peubah yang tidak termasuk dalam persamaan tersebut. Atau dengan kata lain kondisi rank ditentukan oleh determinan turunan persamaan struktural yang nilainya tidak sama dengan nol Koutsoyiannis, 1977.

4.6. Estimasi Model