26 dimana Y
1
dan Y
2
merupakan variabel yang saling bergantung, atau bersifat endogen, dan X
t
merupakan variabel yang bersifat eksogen, dimana u
1
dan u
2
adalah unsur gangguan stokastik, variabel Y
1
dan Y
2
kedua-duanya stokastik. Pemilihan model yang akan digunakan didasarkan pada tujuan penelitian
yang ingin dicapai, yaitu untuk mendapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran beras di Indonesia. Berdasarkan penelitian terdahulu
persamaan simultan merupakan model yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang jumlah persamaannya lebih dari satu. Pada masing-masing
variabel terdapat hubungan yang saling berpengaruh, sehingga tidak dapat diselesaikan hanya dengan menggunakan persamaan tunggal. Berikut adalah
kerangka model ekonometrika yang menggambarkan keterkaitan permintaan dan penawaran beras Indonesia.
3.2. Kerangka Operasional
Sektor pertanian merupakan salah satu sektor penting dalam pertumbuhan ekonomi nasional. Sebagian penduduk Indonesia tinggal di perdesaan dan lebih
dari setengah penduduk tersebut menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian Daniel, 2004. Pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan kebutuhan beras
nasional menjadi faktor utama dalam mendorong usaha pemerintah untuk terus
meningkatkan produksi beras domestik.
Kendala besar yang harus dihadapi dalam pengembangan sektor pertanian diantaranya adalah penyempitan lahan sawah yang dikonversi menjadi lahan non
pertanian sehingga mempengaruhi jumlah produksi beras yang dihasilkan. Melihat perkembangan produksi dan konsumsi beras serta berbagai faktor yang
mempengaruhi, maka dilakukan penelitian mengenai dampak kebijakan
27 pemerintah yang efektif dan perubahan faktor lain terhadap permintaan dan
penawaran beras di Indonesia. Permintaan dan penawaran atas suatu barang atau komoditi produk
pertanian berkaitan erat dengan perkembangan harga. Menurut hukum ekonomi, apabila harga naik maka jumlah yang diminta akan turun dan apabila harga turun
jumlah yang diminta akan naik. Apabila penawaran naik maka harga akan turun dan apabila penawaran turun maka harga akan naik.
Permintaan suatu komoditi dipengaruhi oleh harga barang yang bersangkutan, harga barang substitusi atau komplemennya, selera, jumlah
penduduk, dan tingkat pendapatan. Penawaran suatu komoditi dipengaruhi oleh teknologi, harga input, harga komoditi lain, jumlah produsen, dan harapan
produsen terhadap harga dimasa mendatang. Persamaan-persamaan yang diasumsikan mempengaruhi model permintaan dan penawaran beras di Indonesia
dimodifikasi sedemikian rupa agar diperoleh suatu model terbaik sesuai dengan kriteria teori ekonomi theoritically meaningful, kriteria statistika yang dilihat
dari suatu derajat ketepatan goodness of fit yang dikenal dengan koefisien determinasi R
2
serta nyata secara statistik statistically significant sedangkan kriteria ekonometrika menetapkan apakah suatu taksiran memiliki sifat-sifat yang
dibutuhkan seperti unbiasedness, consistency, sufficiency, dan efficiency. Statistik durbin-h adalah salah satu kriteria ekonometrika yang digunakan untuk menguji
validitas dari asumsi serial korelasi Koutsoyiannis, 1977. Setelah model divalidasi dan memenuhi kriteria secara statistik, maka
model tersebut dapat dijadikan sebagai model dasar simulasi terhadap variabel endogen dan eksogen. Simulasi ini bertujuan untuk melihat adanya perubahan
28 variabel yang disimulasi eksogen maupun endogen terhadap variabel endogen,
sehingga dapat diperoleh alternatif rekomendasi kebijakan pemerintah dalam memenuhi kebutuhan beras domestik dan meningkatkan pendapatan petani padi di
Indonesia. Kerangka pemikiran operasional disajikan pada Gambar 1.
1
Keterangan:
: Hubungan satu arah : Respon positif
Sumber: Peneliti, 2010
Gambar 1. Kerangka Pemikiran Operasional
Pertambahan jumlah penduduk, peningkatan kebutuhan beras nasional, konversi lahan sawah, dan perubahan lainnya
Beras merupakan bahan pangan utama penduduk Indonesia
Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran beras di Indonesia
dengan model persamaan simultan Permintaan dan penawaran beras di Indonesia
Rumusan alternatif kebijakan dalam menghadapi permasalahan
yang berkaitan dengan permintaan dan penawaran beras di Indonesia
Rekomendasi kebijakan Kebijakan pemerintah yang efektif
30
IV. METODE PENELITIAN
4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini merupakan studi kasus yang dilaksanakan di wilayah Indonesia sehubungan dengan tujuan penelitian, yaitu menganalisis faktor-faktor
yang mempengaruhi permintaan dan penawaran beras di Indonesia dan merumuskan alternatif kebijakan pemerintah dalam menghadapi permasalahan
yang berkaitan dengan permintaan dan penawaran beras di Indonesia. Pengumpulan data untuk keperluan penelitian dilakukan selama tiga bulan, yaitu
dari awal bulan Februari sampai dengan April 2010. 4.2.
Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dengan rentang waktu time series dari tahun 1971 sampai tahun 2008. Sumber
data dalam penelitian ini diperoleh dari beberapa instansi yang terkait, yaitu Badan Pusat Statistik BPS dan Kementerian Pertanian Kementan. Selain itu
juga dilakukan pengambilan data dari beberapa publikasi seperti Bank Indonesia BI, Kementerian Perdagangan Kemendag, dan instansi lain yang bersangkutan
dengan penelitian. 4.3.
Metode Analisis Data
Penelitian ini menggunakan metode analisis kualitatif deskriptif dan analisis kuantitatif. Metode analisis kuantitatif yaitu perumusan model yang
dibangun terkait erat dengan tujuan penelitian. Untuk menjawab tujuan penelitian digunakan model ekonometrika, yaitu model sistem persamaan simultan. Model
ekonometrika dalam penelitian ini terdiri dari 7 persamaan struktural yaitu luas areal panen padi, produktivitas padi, harga riil gabah tingkat petani, jumlah impor