Bentuk Polimorfemis N-D-ke HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penjelasan di atas menunjukkan dengan jelas bahwa bentuk verba bervalensi dua berbentuk polimorfemis. Dan harus diketahui bahwa tidak semua bentuk polimorfemis termasuk verba bervalensi dua. Seperti contoh kalimat a-d, verbanya berbentuk polimorfemis N-D, tetapi tidak bervalensi dua. Dan perlu diketahui bentuk polimorfemis N-D belum tentu bervalensi dua, seperti kalimat a-d. Hal ini dapat dilihat dari subkelas verba dasarnya dan konteks kalimatnya. Tetapi, data 10c apabila sufiks –ake pada kata ngirimake ‘mengirimkan’ dilesapkan menghasilkan kalimat berterima dan mengandung verba bervalensi dua, seperti Sadurunge tanggal 1 Oktober Aku kudu wis ngirim gurit lan terjemahane basa Inggris marang Janpens . Hal ini menunjukkan selain bentuk yang selalu polimorfemis dalam menentukan verba yang mengandung valensi dua perlu dilihat konteks kalimatnya. Dari data 4-12 dilihat subkelas verbanya merupakan subkelas verba aktivitas proses. Dapat diketahui bahwa subkelas verba aktivitas proses dengan bentuk polimorfemis N-D-ake menyatakan makna pasientif-benefaktif pada subkelas verba aktivitas proses, dengan penanda sufiks –ake. Di bawah ini merupakan hal yang serupa pada verba bervalensi dua bentuk N-D-ke

c. Bentuk Polimorfemis N-D-ke

13 Giman nukokke anakku dolanan sepur-sepuran. ‘Giman membelikan anak saya mainan sepur-sepuran’. PGABJ2008183 14 Rumiyati nggawekke Pitunov walang-walangan. ‘Rumiyati membuatkan Pitunov walang-walangan’. PGABJ2008183 Tabel 3c berikut merupakan deskripsi verba bervalensi dua bentuk polimorfemis N-D-ke data 13 dan 14. Di dalam tabel juga dapat dilihat penanda morfologis verba bervalensi dua data 13 dan 14. Tabel 3c Verba Bervalensi Dua Polimorfemis N-D-ke Data Verba Bervalensi Dua Unsur Pembentuk 13. 14. nukokke ‘membelikan’ nggawekke ‘membuatkan’ {n-} + tuku + {-ke} {ŋ-}+ gawe + {-ke} Data 13 dan 14 di atas merupakan bentuk verba bervalensi dua polimorfemis kategori N-D-ke, verba tersebut memiliki kata dasar berupa bentuk prakategorial, artinya bentuk tersebut akan memiliki makna apabila terikat pada bentuk yang lain. Hal ini dapat dilihat pada tabel 1c di atas. Data 13 dan 14 di atas termasuk subkelas verba aktivita atau proses. Apabila data 13 dan 14 dilesapkan N- dan sufiks -ke yang melekat pada verbanya, maka kalimat menjadi: 13a GimanNom + nukokkeV + anakkuNom+ dolanan sepur-sepuranFN S P O Pl 13b Giman + Øtukokke + anakku + dolanan sepur-sepuran SNom PV + {-ke} ONom PlNom 13c Giman + nukokØ + anakku + dolanan sepur-sepuran SNom {N-} + PV ONom PlNom 14a RumiyatiNom + nggawekkeV + PitunovNom + walang-walanganFN S P O Pl 14b Rumiyati + Øgawekke + Pitunov + walang-walangan SNom PV + {-ke} ONom PlFN 14c Rumiyati + nggawekØ + Pitunov + walang-walangan SNom {N-} + PV ONom PlFN Pelesapan N- dan sufiks -ke pada data 13a dan 14a di atas menghasilkan kalimat yang tidak gramatikal seperti data 13b, 13c, 14b, dan 14c. Bentuk Giman dan Rumiyati dalam kalimat 13 dan 14 berfungsi sebagai S. Fungsi P ditempati kata nukokke ‘membelikan’ dan nggawekke ‘membuatkan’ dalam kalimat transitif data 13 dan 14. Apabila pada verbanya dilesapkan N- dan sufiks -ke, maka verba berubah menjadi tidak gramatikal seperti tukoke, nukok, gawekke, dan nggawek. Bentuk N-D-ke sama dengan bentuk N-D-ake, yakni sama menunjukkan makna pasientif-benefaktif jika subkelas verbanya aktivitas proses, seperti data 13 dan 14 di atas. Selain bentuk N-D, N-D-ake, N-D-ke juga terdapat bentuk N-D-i seperti penjelasan di berikut ini.

d. Bentuk Polimorfemis N-D-i