Pengertian Sintaksis LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Sintaksis

Menurut Harimurti Kridalaksana sintaksis adalah 1 pengaturan dan hubungan antara kata dengan kata, atau dengan satuan-satuan yang lebih besar, atau antara satuan-satuan yang lebih besar itu dalam bahasa, 2 subsistem bahasa yang mencakup hal tersebut sering dianggap bagian dari gramatika; bagian lain ialah morfologi, 3 cabang linguistik yang mempelajari hal tersebut 2001: 199. Istilah sintaksis secara langsung terambil dari bahasa Belanda Syntaxis. Dalam bahasa Inggris digunakan istilah syntax. Sintaksis ialah bagian atau cabang ilmu bahasa yang membicarakan seluk-beluk wacana, kalimat, klausa, dan frase berbeda dengan morfologi yang membicarakan seluk-beluk kata dan morfem Ramlan, 1987: 21. Sedangkan sesuai dengan asal-usul kata sintaksis yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu sun ‘dengan’ dan kata tattein ‘menempatkan’. Sehingga secara etimologi sintaksis berarti menempatkan bersama-sama kata-kata menjadi kelompok kata atau kalimat Abdul Chaer, 2007: 206. Menurut Verhaar 2006: 161 sintaksis adalah tata bahasa yang membahas hubungan antar-kata dalam tuturan. Sedangkan sintaksis adalah studi penghimpunan dan tautan timbal balik antara kata-kata, frasa-frasa, klausa-klausa dalam kalimat Chaedar Alwasilah, 1983: 105. Berdasarkan beberapa pendapat sintaksis di atas, dapat disimpulkan bahwa sintaksis adalah bagian dari cabang ilmu linguistik yang mempelajari hubungan kata-kata dalam satuan yang lebih besar dalam kalimat. Satuan sintaksis terdiri dari kata, frase, klausa, dan kalimat. Dalam satuan sintaksis kalimat memiliki pengertian kalimat adalah satuan lingual yang mengungkapkan pikiran cipta, rasa, dan karsa yang utuh Wedhawati, dkk., 2006: 461. Menurut Harimurti Kridalaksana kalimat adalah konstruksi gramatikal yang terdiri atas satu atau lebih klausa yang ditata menurut pola tertentu, dan dapat berdiri sendiri sebagai satuan 2001: 71. Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan, yang mengungkapkan pikiran yang utuh Hasan Alwi, dkk. 2000: 311. Pengertian kalimat menurut Abdul Chaer adalah satuan sintaksis yang disusun dari konstituen dasar, yang biasanya berupa klausa, dilengkapi dengan konjungsi bila diperlukan, serta disertai dengan intonasi final 2007: 240. Kalimat adalah sesuatu bentuk bahasa yang bebas, yang oleh karena suatu konstruksi gramatikal tidak termasuk dalam suatu bentuk bahasa yang lebih besar Bloomfield dalam John Lyons, 1995: 169. Berdasarkan pengertian kalimat di atas, maka dapat disimpulkan yang menjadi dasar kalimat adalah konsituen dasar dan intonasi final. Konstituen dasar berupa kata, frase, dan klausa sedangkan intonasi final dibagi menjadi tiga macam, yaitu 1 intonasi deklaratif, dalam bahasa tulis dilambangkan dengan titik, 2 intonasi interogatif, ditandai dengan tanda tanya, 3 intonasi seru, ditandai dengan tanda seru Abdul Chaer, 2007: 241. 10

2.2 Klasifikasi Kalimat