24
3 Lain-lain Pendapatan yang Sah Lain-lain penerimaan daerah yang sah, antara lain bersumber
dari: hibah, dana darurat dan penerimaan lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Indikator Kinerja Keuangan Daerah
terdapat dau hal yang dapat dijadikan indikator kinerja, yaitu kinerja anggaran dan anggaran kinerja. kinerja anggaran merupakan alat
atau instrumen yang dipakai oleh DPRD untuk mengevaluasi kinerja kepala daerah sedangkan anggaran kinerja merupakan alat atau instrumen
yang dipakai oleh kepala daerah untuk mengevaluasi unit-unit kerja yang ada dibawah kendali daerah selaku manajer eksekutif. keuangan daerah
dapat dikatakan berhasil bila mampu meningkatkan penerimaan daerah secara berkesinambungan seiring dengan perkembangan perekonomian
tanpa memperburuk alokasi faktor-faktor produksi dan keadilan serta dengan sejumlah biaya administrasi tertentu.
Berdasarkan konsep Musgrave dalam buku ekonomi publik oleh Sukanto Reksohadiprojo 2000 indikator kinerja keuangan daerah adalah
sebagai berikut:
a. Derajat Desentralisasi Fiskal
Derajat desentralisasi fiskal antara pemerintah pusat dan daerah pada umumnya ditunjukkan oleh variabel-variabel Pendapatan
Asli Daerah PAD terhadap Total Penerimaan Daerah TPD, Rasio Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak untuk daerah BHPBP terhadap
25
Total Penerimaan Daerah TPD dan Rasio Sumbangan Bantuan Daerah SBD terhadap Total Penerimaan Daerah TPD.
Tim penelitit FISIPOL UGM bekerja sama dengan Litbang Depdagri 1991; 19 menentukan tolak ukur kemampuan daerah
dilihat dari rasio PAD terhadap total APBD sebagai berikut Dasril Munir, 2004:106.
tabel 2.1 Skala Interval Derajat Desentralisasi Fiskal PADTPD
Kemampuan Keuangan Daerah
00 – 10.00 Sangat Kurang
10.01 – 20.00 Kurang
20.01 – 30.00 Cukup
30.01 – 40.00 Sedang
40.01 – 50.00 Baik
50.00 Sangat Baik
Sumber : Kebijakan dan Manajemen Keuangan Daerah Dasril Munir, 2004: 106.
b. Kebutuhan Fiskal Fiscal Need
Kebutuhan fiskal dapat diartikan pula sebagai biaya pemeliharaan prasarana sosial ekonomi seperti angkutan dan
komunikasi, lembaga pendidikan dan kesehatan M. Suparmoko, 1992:302
Variabel-variabel kebututhan daerah fiscal need dibagi atas variabel kependudukan dan variabel kewilayahan. kewilayahan
meliputi jumlah penduduk dan indeks kemiskinan relatif proksi poverty gap. Sedangakan untuk variabel kewilayahan meliputi luas
wilayah dan indeks harga bangunan Kadjatmiko dalam Mardiasmo, 2002:160.
26
c. Kapasitas Fiskal Fiscal Capasity
Kapasitas fiskal adalah sejumlah pajak yang seharusnya mampu dikumpulkan dari dasar pajak tax base, yang biasanya berupa
pendapatan per kapita M. Suparmoko, 1992:230. Upaya peningkatan kapasitas fiskal daerah sebenarnya tidak hanya menyangkut
penigkatan PAD. Peningkatan kapasitas fiskal daerah pada dasarnya adalah optimalisasi sumber-sumber penerimaan daerah. Variabel-
variabel potensi daerah terdiri dari potensi PAD dan potensi penerimaan bagi hasil.
d. Celah Fiskal Fiscal Gap