9
B. Perumusan Masalah
Pemerintah daerah yang diserahi tugas dalam melaksanakan roda pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat wajib melaporkan
laporan pertanggungjawaban keuangan daerahnya untuk dinilai apakah pemerintah daerah dalam menjalankan pemerintahan berhasil dengan baik
atau tidak. Untuk menganalisis kinerja pemerintah daerah dalam mengelola keuangan daerahnya menggunakan beberapa analisa seperti analisa rasio
keuangan terhadap APBD yang selanjutnya analisa ini akan digunakan sebagia tolak ukur dalam :
1. Bagaimana pelaksanaan Otonomi Daerah di Kota Depok jika dikaitkan dengan Derajat Desentralisasi Fiskal, Kebutuhan Fiskal, Kapasitas Fiskal,
Celah Fiskal, Upaya atau Posisi Fiskal, Rasio Aktivitas, dan Efektifitas PAD sebelum dan pada masa Otonomi Daerah?
2. Bagaimana kemandirian keuangan daerah Kota Depok dalam membiayai penyelenggaraan pemerintahan sebelum dan pada masa otonomi daerah yang
diukur dengan Rasio Kemandirian dan Pola Hubungannya? 3. Bagaimana Kapasitas Pinjaman Daerah Kota Depok yang dihitung dengan
jumlah Sisa Pokok Pinjaman dan Debt Service Coverage Ratio DSCR?
C. Tujuan Penelitian
Dari penelititan yang dilakukan terhadap Pemerintah Daerah Kota Depok tersebut penulis mempunyai tujuan antara lain :
10
1. Mengetahui sejauh mana kemampuan keuangan daerah Kota Depok dalam mengahadapi otonomi daerah dan evaluasi terhadap pelaksanaan otonomi
yang diukur dengan Derajat Desentralisasi Fiskal, Kebutuhan Fiskal, Kapasitas Fiskal, Celah Fiskal, Upaya atau Posisi Fiskal, Rasio Aktivitas, dan
Efektifitas PAD. 2. Menilai kemandirian keuangan daerah dalam membiayai penyelenggaraan
otonomi daerah yang diukur dengan Rasio Kemandirian dan Pola Hubungannya.
3. Mengetahui kemampuan Kota Depok dalam membiayai penyelenggaraan otonomi daerah melalui pinjaman daerah yang diukur dengan Model Sisa
Pokok Pinjaman Daerah dan Model Debt Service Coverage Ratio DSCR.
D. Manfaat Penelititan