4
2.2. Karakteristik Tanaman Caisim
Menurut Rubatzky dan Yamaguchi 1998 Brassica juncea dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Divisi :
Spermathophyta Sub divisi
: Angiospermae Kelas
: Dicotyledonae
Ordo : Crassicales
Famili :
Cruciferae Genus
: Brassica
Spesies :
Brassica juncea Brassica juncea tampaknya berasal dari wilayah tengah Asia, dekat kaki
pegunungan Himalaya. Brassica juncea adalah tanaman setahun yang menyerbuk sendiri, umumnya tahan terhadap suhu rendah, juga dikenal luas sebagai sawi
India, sawi coklat atau sawi kuning. Klasifikasi anggota Brassica juncea amat membingungkan karena terdapat berbagai bentuk yang berbeda dan karena
beberapa jenis kadang-kadang disebut sebagai sawi cina atau sawi oriental. Brassica juncea memiliki beberapa varietas dan banyak bentuk dan hasil seleksi
terutama di Asia Tenggara Williams, 1993. Ada dua tipe penting pada Brassica juncea dari banyak varietas dan
bentuk dan hasil seleksi, terutama yang berada di daerah Asia Tenggara. Yang pertama Brassica juncea var. sareptana yang diusahakan sebagai pertanaman
musim dingin di Hong Kong. Adapun tipe lain yaitu Brassica juncea var. ruqosa merupakan sayuran daun yang tumbuh cepat 60 - 90 cm dengan daun-daun
berlilin. Banyak kultivar tersedia di Asia Tenggara Taiwan, Hongkong, Singapura dan sayuran ini diusahakan sangat luas di bagian-bagian ini Williams,
1993. Brassica juncea dapat tumbuh baik di tempat yang berudara panas maupun
berudara dingin sehingga dapat diusahakan di daerah dataran tinggi maupun dataran rendah. Meskipun begitu, Brassica juncea akan lebih baik jika ditanam
di dataran tinggi. Daerah penanaman yang cocok adalah pada ketinggian 5 - 1200
5 meter di atas permukaan laut mdpl, namun biasanya Brassica juncea
dibudidayakan di daerah berketinggian 100 – 300 mdpl. Tanaman ini tergolong tahan terhadap air hujan sehingga dapat ditanam sepanjang tahun. Berhubung
selama pertumbuhannya tanaman ini memerlukan hawa yang sejuk maka akan lebih cepat tumbuh apabila ditanam dalam suasana lembab. Namun, tanaman ini
juga tidak senang pada air yang menggenang. Dengan demikian, tanaman ini cocok bila ditanam pada akhir musim penghujan.
Brassica juncea sangat cocok ditanam pada tanah gembur yang bertekstur lempung dan banyak mengandung humus, subur, serta pembuangan airnya baik.
Derajat kemasaman optimum untuk pertumbuhan Brassica juncea berkisar antara 6-7 Haryanto, 2003. Untuk sebagian besar tanaman Brassica juncea, suhu
pertumbuhan optimum adalah antara 15 ºC dan 20 ºC Williams, 2003. Benih Brassica juncea ditumbuhkan dalam kotak-kotak atau bedeng
persemaian untuk suatu pertanaman berumur 4 minggu di dataran rendah tropika. Tanaman semai dapat dipindah tanam sejak umur tiga minggu dengan jarak tanam
15 cm dan diberi naungan selama lima hari pertama. Jika bibit semai besar digunakan, tanaman dapat dipanen pada 25 hari setelah pindah tanam,
menghasilkan sampai 10 tonha. Dari pertanaman berumur enam minggu dapat dipanen hasil sebesar 50 tonha Williams, 1993.
Penyakit yang menyerang tanaman ini adalah busuk basah Erwina yang dapat menjadi parah jika tanaman terluka pada waktu kegiatan budidaya. Penyakit
akar pekuk dapat menjadi sangat parah dan menyebabkan pertumbuhan kerdil yang nyata, tetapi penyakit bercak daun Alternaria biasanya tidak menjadi
masalah. Penyakit rebah semai Phythium spp akan merusak jika tanaman terlalu banyak diairi. Tanaman ini merupakan tanaman yang cepat tumbuh, oleh karena
itu pemeliharaan bedengan benih yang bersih merupakan satu-satunya persyaratan untuk mengendalikan gulma Williams, 1993.
2.3. Karaktristik Hara Nitrogen N, Fosfor P, Kalium K dalam Tanah dan Tanaman