Analisis Tanaman TINJAUAN PUSTAKA

10

2.5. Analisis Tanaman

Analisis tanaman adalah penetapan konsentrasi suatu unsur dalam contoh dari bagian tertentu atau bagian tanaman yang diambil contohnya pada waktu atau tingkat perkembangan morfologi tertentu. Konsentrasi unsur biasanya dinyatakan berdasarkan berat kering Leiwakabessy dan Sutandi, 2004. Menurut Ulrich 1976 dalam Sutedjo 1992 apa yang terdapat dalam tubuh tanaman sangat berhubungan dengan pertumbuhannya pada tanah dengan kadar hara yang dikandungnya. Hal ini berarti pertumbuhan tanaman akan tetap berlangsung baik apabila kadar hara yang terkandung dalam tanah tempat tumbuhnya masih baik, laju pertumbuhan tanaman itu akan menurun dengan menurunnya kadar hara yang terkandung dalam tanah yang diperlukan tanaman itu. Menurut Aldrich 1973 dalam Leiwakabessy dan Sutandi 2004, analisis tanaman dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu analisis total atau analisis kuantitatif analisis kimia total atau analisis spektrografis dan analisis semi kuantitatif uji cepat jaringan tanaman. Masing-masing analisis menggunakan beberapa fase pertumbuhan tanaman dan bagian tanaman tertentu atau seluruh tanaman. Manfaat dan validitas hasil analisis jaringan tanaman tergantung dari pendekatan yang realistik untuk memperoleh contoh yang dapat dipercaya reliable sample, yaitu contoh jaringan tanaman yang representatif mewakili dari permasalahan hara tanaman yang sedang diteliti. Cara memperoleh contoh tanaman yang representatif dari spesies tanaman tertentu merupakan masalah yang kompleks dan memerlukan pengetahuan khusus sebelum melakukannya. Komposisi hara tanaman tertentu tidak tetap selamanya, komposisi ini berubah dari bulan ke bulan, bahkan pula bervariasi pada bagian-bagian tanaman itu sendiri Leiwakabessy dan Sutandi, 2004. Pengambilan contoh tanaman didasarkan kepada umur fisiologis tanaman. Dari beberapa penelitian diketahui bahwa kadar hara tanaman berubah dengan umur tanaman dan bervariasi dengan bagian tanaman yang diambil. Bagian tanaman yang diambil, seperti: tulang daun, daun, batang, daun bagian bawah dan bagian atas, mempunyai keragaman yang tinggi. 11 Kadar hara berubah nyata mengikuti umur tanaman. Studi yang detail telah dilakukan Rominger et al. 1975, di mana penelitian dilakukan pada alfalfa dan menemukan bahwa kadar N, P, K, S, Mn dan B menurun dengan bertambahnya umur tanaman, sedangkan kadar Ca dan Mg meningkat sampai awal berbunga dan setelah itu menurun. Dow dan Robert 1982 dalam Leiwakabessy dan Sutandi 2004 melaporkan bahwa kadar nitrat, N, P, K dan Zn pada jaringan daun kentang menurun dengan umur tanaman. Munson dan Nelson 1973 dalam Leiwakabessy dan Sutandi 2004 merangkum penelitian-penelitian sebelumnya tentang pola perubahan kadar hara. Rangkuman tersebut adalah kadar hara N, P dan K cenderung menurun dengan waktu, sedangkan Ca dan Mg cenderung meningkat pada tanaman jagung dan kedelai. Pada tanaman padi, kacang tanah, kentang, dan okra kadar N dan K umumnya menurun cepat dengan umur, sedangkan kadar P berubah sedikit. Analisis tanaman merupakan teknik diagnosis, semula sering digunakan untuk melihat status hara atau untuk meyakinkan definisi hara maupun crop logging. Pada akhir-akhir ini digunakan untuk menetapkan kebutuhan pupuk dan kapur yang dikombinasikan dengan status hara tanah dan kebutuhan tanaman Leiwakabessy dan Sutandi, 2004 . 12

III. BAHAN DAN METODE