Penanaman dan Pemeliharaan Pelaksanaan Percobaan 1. Pengambilan Bahan Tanah

14 4. 0,75 dosis anjuran PO Cair + 0,75 dosis pupuk Standar 5. 1,0 dosis anjuran PO Cair + 0,5 dosis pupuk Standar 6. 1,0 dosis anjuran PO Cair + 0,75 dosis pupuk Standar 7. 1,25 dosis anjuran PO Cair +0,5 dosis pupuk Standar Dosis anjuran PO Cair adalah 5 Lha. Perlakuan pupuk Standar digunakan dalam penelitian ini dengan pupuk N, P dan K yang dosisnya meliputi 200 kg Ureaha, 300 kg SP 36ha, dan 100 kg KClha. Dosis masing-masing PO cair dan Pupuk Standar untuk setiap perlakuan disajikan pada Tabel 2 Tabel 2. Dosis Pupuk Organik Cair PO Cair dan Pupuk Standar Setiap Perlakuan Percobaan Perlakuan Urea SP 18 KCl PO ……………........gpot…………. ccpot20 cc H2O Kontrol 0 0 0 - Standar S 0,5 1,5 0,25 - 0,75 PO + 0.5 S 0,25 0,75 0,125 15 0,75 PO + 0.75 S 0,375 1,125 0,1875 15 1,0 PO + 0.5 S 0,25 0,75 0,125 20 1,0 PO + 0,75 S 0,375 1,125 0,1875 20 1,25 PO + 0,5 S 0,25 0,75 0,125 25 3.4. Pelaksanaan Percobaan 3.4.1. Pengambilan Bahan Tanah Bahan tanah yang diambil adalah Latosol Darmaga yang diambil dari lahan Kebun Percobaan University Farm di Cikabayan, Darmaga, Bogor pada kedalaman 0-20 cm. Bahan tanah yang diambil lalu dikeringudarakan di rumah kaca selama 1 hari, lalu diayak dengan ayakan 5 mm agar terpisahkan dengan bahan lain. Bahan tanah yang sudah diayak kemudian dimasukkan ke polybag masing-masing sebanyak 5 kg BKM sebagai media penanaman tanaman caisim.

3.4.2. Penanaman dan Pemeliharaan

Tahap penanaman dalam penelitian ini terdiri atas lima kegiatan, yaitu penyemaian, penanaman, pemupukan, pemeliharaan dan pemanenan. Benih tanaman Caisim Varietas Tosakan terlebih dahulu ditananam di persemaian dalam bedengan kecil atau tray selama kurang lebih 2 minggu. Benih tanaman 15 dipindahkan ke pot setelah muncul daun sebanyak 4 buah. Tanaman caisim yang dipindahkan ke pot jumlahnya tiga tanaman per pot. Sebelum tanaman caisim dipindahkan ke pot, bahan tanah dalam pot terlebih dahulu diperlakukan dengan penambahan kapur dolomit dan bahan organik, yaitu kotoran sapi. Penambahan untuk masing-masing bahan yaitu 5 grpot setara 2 tonha untuk kapur dolomit serta 1 bahan organikkotoran sapipot. Penambahan bahan-bahan tersebut diperlukan untuk memperbaiki kondisi media tanam agar relatif memenuhi syarat tumbuh tanaman caisim yaitu pH tanah 6-7 dan konsistensi tanah gembur. Hal tersebut dikarenakan tanah yang digunakan untuk penelitian adalah Latosol Darmaga yang bersifat masam pH 5,2 sedangkan penambahan bahan organik tanah diharapkan memperbaiki struktur tanah. Pemupukan PO Cair diberikan langsung dengan cara disemprotkan pada daun tanaman, dilakukan dengan frekuensi satu kali seminggu. Sementara untuk pemupukan Pupuk Standar Urea dan KCl dilakukan dua kali, yaitu sebanyak setengah dari dosis yang ditetapkan bersamaan dengan penanaman 0 HST dan setengah dosis lagi saat umur 15 HST, sedangkan keseluruhan dosis SP-36 diberikan bersamaan dengan tanam 0 HST. Tahapan pemeliharaan yang dilakukan selama masa tumbuh tanaman caisim ini adalah penyulaman, penyiraman, pemberantasan gulma dan pencegahan penyakit. Penyiraman adalah tahap yang sangat penting karena tanaman caisim memerlukan air yang cukup untuk menyokong pertumbuhannya dan agar tidak terjadi stres air. Pemberantasan gulma dilakukan dengan menyiangi atau mencabuti tumbuhan gulma yang tumbuh dalam pot. Sementara pencegahan penyakit dilakukan dengan pemberian Furadan di awal masa tanam.

3.4.3. Pemanenan dan Pengamatan