Uji Normalitas Data Uji Multikolinieritas Uji Autokorelasi

autokorelasi, dan bebas heteroskedastisitas. Jika asumsi klasik tidak dipenuhi maka variabel-variabel yang menjelaskan menjadi tidak efisien Gujarati, 2000.

1. Uji Normalitas Data

Ghozali 2005 mengatakan bahwa sebelum pengujian multivariate dilakukan maka pengujian asumsi normalitas data perlu dilakukan. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Deteksi adanya normalitas melalui One-Sample Kolmogorov Smirnov Test. Data yang berdistribusi normal akan ditandai dengan Asymp. Sig 2-tailed 0,05. Hipotesis yang diajukan: Ho : Data variabel berdistribusi normal. H 1 : Data variabel tidak berdistribusi normal Kriteria Pengambilan Keputusan: Jika probabilitas 0,05, maka Ho diterima. Jika probabilitas 0,05, maka Ho ditolak.

2. Uji Multikolinieritas

Ghozali 2005 mengatakan bahwa apabila pada model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen maka hal tersebut dinamakan terdapat masalah multikolinieritas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Deteksi multikolinieritas menggunakan besaran VIF Variance Inflation Factor dan Tolerance nilai toleransi. Catatan: Tolerance = 1 VIF atau bisa juga VIF = 1 Tolerance Hipotesis yang diajukan: Ho : Data variabel independen bebas multikolinieritas. H 1 : Data variabel independen terdapat multikolinieritas. Kriteria Pengambilan Keputusan: Jika nilai VIF 10 atau angka Tolerance 0,1 maka Ho diterima. Jika nilai VIF 10 atau angka Tolerance 0,1 maka Ho ditolak.

3. Uji Autokorelasi

Ghozali 2005 mengatakan apabila suatu model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya, maka terjadi autokorelasi. Model regresi yang baik adalah bebas autokorelasi. Deteksi autokorelasi melalui Durbin Watson Test dengan menentukan nilai Durbin Watson, kemudian ditentukan nilai batas atas du dan batas bawah d L . Hipotesis yang diajukan: Ho : Model regresi tidak ada autokorelasi. H 1 : Model regresi terdapat autokorelasi. Kriteria Pengambilan Keputusan: 1. dw d L maka Ho ditolak, ada autokorelasi positif. 2. du dw d L adalah daerah tanpa keputusan, tidak menghasilkan kesimpulan. 3. du dw 2 dan 2 dw 4-du Ho diterima, tidak ada autokorelasi. 4. 4-du dw 4-d L adalah daerah tanpa keputusan, tidak menghasilkan kesimpulan. 5. dw 4-d L maka Ho ditolak, berarti ada autokorelasi negatif. Tabel 3 Deteksi Autokorelasi dengan Nilai Durbin-Watson MODEL JENSEN k = 2 du = 1.023 dL = 2.977 sumber: tabel Durbin-Watson

4. Uji Heteroskedastisitas

Dokumen yang terkait

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSADANA KONVENSIONAL DENGAN REKSADANA SYARIAH DI INDONESIA

0 11 26

Analisis komparasi kinerja reksadana syariah dan konvensional (kategori saham, campuran dan pendapatan tetap) di Indonesia

2 9 100

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSADANA SYARIAH DAN KONVENSIONAL PERIODE 2012-2014 Analisis Perbandingan Kinerja Reksadana Syariah dan Konvensional Periode 2012-2014.

0 1 16

PENDAHULUAN Analisis Perbandingan Kinerja Reksadana Syariah dan Konvensional Periode 2012-2014.

0 2 18

Perbandingan Kinerja Reksadana Konvensional dan Reksadana Syariah Sebagai Salah Satu Alternatif Investasi pada Periode Januari 2011 sampai Januari 2013.

0 1 43

Perbandingan Kinerja Reksadana Konvensional dan Reksadana Syariah sebagai Salah Satu Alternatif Solusi Investasi pada Periode Januari 2011 sampai Januari 2013.

0 0 28

ANALISIS PERBANDINGAN METODE PENGUKURAN KINERJA REKSADANA SAHAM SYARIAH DAN REKSADANA SAHAM KONVENSIONAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI.

0 0 14

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSADANA SYARIAH DENGAN KINERJA REKSADANA KONVENSIONAL DI INDONESIA: Studi pada Reksadana Jenis Saham Periode 2010 – 2014 - repository UPI S PEA 1104396 Title

0 0 4

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSADANA SAHAM SYARIAH DENGAN REKSADANA SAHAM KONVENSIONAL (Reksadana yang terdaftar di OJK tahun 2013-2015)

0 0 13

PERBANDINGAN KINERJA REKSADANA SYARIAH SAHAM, REKSADANA SYARIAH PENDAPATAN TETAP, DAN REKSADANA SYARIAH CAMPURAN DENGAN METODE SHARPE(PERIODE 2012-2014)

0 0 19