Tabel 13 Paired Sample t- Test Return dan Risiko
Reksadana Syariah dengan Reksadana Konvensional Return RD Syariah-
RD Konvensional Risiko RD Syariah-
RD Konvensional Thn
t Sig 0,05
t Sig 0,05
2005 -1,777
0,103 -2,772
0,018 2006
-0,440 0,668
-0,577 0,576
2007 0,719
0,487 0,077
0,940
Ket
:=
5 =1
≤
≤5 =
1
sumber: data sekunder yang diolah Pada periode tahun 2005 dan 2006 return reksadana syariah di bawah
return reksadana konvensional, tetapi pada tahun 2007 return reksadana syariah di atas return reksadana konvensional. Pada tahun 2005, 2006 dan 2007, risiko
reksadana syariah di bawah risiko reksadana konvensional. Kesimpulan terhadap pengujian hipotesis ketiga menyatakan bahwa berinvestasi pada reksadana
konvensional lebih menguntungkan daripada berinvestasi pada reksadana syariah, namun reksadana konvensional lebih berisiko daripada reksadana syariah, dengan
asumsi variabel lain konstan.
2. Sharpe Index, Treynor Index dan Jensen Index
Pengujian hipotesis tiga ini adalah perbandingan kinerja return reksadana syariah dengan reksadana konvensional menggunakan Sharpe Index, Treynor
Index dan Jensen Index. Pada tahun 2005, kinerja reksadana syariah mengungguli kinerja reksadana konvensional, tetapi reksadana konvensional memiliki risiko
yang lebih besar daripada reksadana syariah. Apabila dilihat dari indeks Jensen, nilai negatif pada reksadana syariah menunjukkan bahwa kinerjanya di bawah
kinerja pasarnya yaitu indeks syariah JII dan nilai negatif pada reksadana konvensional menunjukkan bahwa kinerjanya di bawah kinerja pasarnya yaitu
indeks konvensional LQ45. Berdasarkan angka indeks Sharpe dan indeks Jensen kinerja reksadana syariah lebih baik daripada kinerja reksadana konvensional.
Berdasarkan angka indeks Treynor, kinerja reksadana konvensional lebih baik daripada kinerja reksadana syariah. Berdasarkan pengujian tahun 2005, dapat
disimpulkan bahwa reksadana syariah memiliki kinerja yang lebih baik daripada kinerja reksadana konvensional hampir diseluruh kriteria kecuali indeks Treynor
lihat Tabel 14. Pada tahun 2006, kinerja reksadana konvensional mengungguli kinerja
reksadana syariah, sedangkan reksadana konvensional memiliki risiko yang lebih besar daripada reksadana syariah. Apabila dilihat dari indeks Jensen, nilai negatif
pada kedua reksadana tersebut menunjukkan bahwa kinerjanya di bawah kinerja indeks pasarnya. Berdasarkan pengujian tahun 2006, dapat disimpulkan bahwa
reksadana konvensional memiliki kinerja yang lebih baik daripada kinerja reksadana syariah diseluruh kriteria indeks lihat Tabel 14.
Pada tahun 2007, kinerja reksadana konvensional mengungguli kinerja reksadana syariah, tetapi reksadana konvensional memiliki risiko yang lebih besar
daripada reksadana syariah. Apabila dilihat dari indeks Jensen, nilai negatif pada reksadana syariah menunjukkan bahwa kinerjanya di bawah kinerja pasarnya
yaitu indeks syariah JII. Apabila dilihat dari indeks Jensen, nilai positif pada reksadana konvensional menunjukkan bahwa kinerjanya di atas kinerja pasarnya
yaitu indeks konvensional LQ45. Berdasarkan pengujian tahun 2007, dapat
disimpulkan bahwa reksadana konvensional memiliki kinerja yang lebih baik daripada kinerja reksadana syariah diseluruh kriteria indeks lihat tabel 14.
Tabel 14 Perbandingan Kinerja Reksadana Syariah dengan Reksadana Konvensional
TAHUN 2005 TAHUN 2006
TAHUN 2007 TERM
RDS RDK
RDS RDK
RDS RDK
Mean Return 0,01628
0,02413 0,01125
0,01290 0,02638
0,02189 SD
0,00503 0,00717
0,01036 0,01070
0,00192 0,00846
SWBISBI 0,01969
0,07759 0,07759
-0,02189 0,01455
-0,01625 Si
-0,67787 -3,16245
-6,40325 3,25201
1,38961 4,50825
Ti 0,00169
0,01842 -1,18270
0,01204 -0,00511
0,04034 Ji
-0,04218 -0,07998
-0,06205 -0,03081
-0,01941 0,02217
sumber: data keuangan BEJ, BI, dan data yang diolah
3. Regresi Sederhana Model Jensen