Bank Umum akan tetapi segala aktivitasnya didasarkan pada prinsip- prinsip syariah Islam, dimana ada pelarangan pengambilan bunga yang
dalam syariah Islam termasuk salah satu jenis riba yang dilarang, sedangkan Unit Usaha Syariah pada prinsipnya sama dengan bank umum
syariah akan tetapi keberadaannya merupakan cabang dari bank konvensional yang secara pengelolaannya dipisahkan dari aktivitas bank
konvensional induknya..
c. Kedudukan Perbankan dalam Sistem Perekonomian
Bank pada dasarnya merupakan bagian dari suatu sistem yang lebih besar yang disebut dengan sistem perbankan. Sistem perbankan dapat
diartikan sebagai kumpulan dari lembaga, kegiatan usaha, serta cara dan proses pelaksanaan kegiatan usaha yang memungkinkan bank melaksanakan
fungsinya dengan baik. Dengan demikian, sistem perbankan tidak hanya terdiri dari bank sebagai lembaga, tetapi antara lain juga termasuk di
dalamnya pasar uang antar bank, instrumen-instrumen yang dipergunakan, produk-produk yang dihasilkan, berbagai ketentuan dan aturan main, serta
interaksi antara berbagai unsur tersebut. Berdasarkan pengertian ini, maka dapat disimpulkan bahwa sistem perbankan di satu negara akan berbeda
dengan sistem perbankan di negara lainnya. Secara kelembagaan bank merupakan bagian dari lembaga
keuangan. Berdasarkan pengertian ini, maka sistem perbankan juga dapat dikatakan sebagai bagian dari suatu sistem yang lebih luas, yaitu sistem
keuangan. Sistem keuangan merupakan kumpulan dari pasar, lembaga
keuangan, hukum, peraturan, dan teknik yang memungkinkan piranti keuangan yang terdiri dari uang dan surat-surat berharga diperdagangkan,
suku bunga dan harga surat berharga ditentukan, serta jasa jasa lembaga keuangan dihasilkan dan dijual. Pengertian tersebut di atas antara lain
menjelaskan hal-hal yang tercakup dalam sistem keuangan, yaitu pasar keuangan, lembaga keuangan, dan piranti keuangan.
Selain sebagai bagian dari sistem keuangan, sistem perbankan juga merupakan bagian dari sistem moneter. Secara kelembagaan sistem moneter
terdiri dari otoritas moneter dan bank atau lembaga lain yang menjalankan fungsi moneter. Bank termasuk dalam sistem moneter karena bank selain
menjadi sarana dalam transmisi kebijakan moneter juga dapat menciptakan uang. Perlu dicatat bahwa selain bank, di beberapa negara lain juga terdapat
lembaga yang dapat menciptakan sesuatu yang didefinisikan sebagai uang. Dalam praktek, bank umum di Indonesia adalah bank yang dapat menciptakan
uang giral dan uang kuasi. Sebagai bank umum, bank dapat memberikan jasa lalu lintas pembayaran dengan menerima simpanan masyarakat dalam bentuk
rekening giro, yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek atau alat pembayaran lalu lintas giral lainnya. Cek atau alat
pembayaran lalu lintas giral ini dapat difungsikan sebagai uang dan disebut sebagai uang giral. Sementara itu, tabungan dan deposito berjangka yang
disimpan masyarakat di bank umum dikategorikan sebagai uang kuasi.
2. Merger
Merger merupakan pilihan agar perbankan di Indonesia bertindak lebih efisien setelah krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada tahun 1997. Merger
dapat membuat bank dengan manajemen yang lebih baik mengambil alih manajemen dari bank yang kurang baik untuk peningkatan performanya. Dengan
hasil merger antar bank tersebut akan mempunyai manajemen yang lebih baik. Merger juga akan menurunkan biaya operasional dan menawarkan keuntungan
kepada masyarakat secara keseluruhan dalam bentuk kebebasan dalam memilih sumber daya yang digunakan.
Adanya kelebihan kapasitas dimana beberapa bank beroperasi di bawah skala efisien, kombinasi dari produk yang tidak efisien, atau berada di luar
efficient frontier membuat merger harus dilakukan untuk menyelesaikan masalah ini. Lebih jauh lagi, ada beberapa alasan untuk memperkirakan adanya pengaruh
efisiensi dari merger beberapa bank yang dilakukan setelah krisis ekonomi tahun 1997. Dimana perubahan deregulasi perbankan, inkvasi teknologi dan
peningkatan kompetisi mempengaruhi bank untuk melakukan merger.
a. Definisi dan Motif Merger