Tahap-tahap Proses Merger Analisis efisiensi bank BUMN dengan bank swasta setelah merger (tinjauan pada bank mandiri tbk dan bank permata tbk)

2 Merger Keuangan Merger keuangan adalah merger yang tidak menyatukan unit operasi perusahaan-perusahaan yang bergabung sehingga dari merger tersebut diharapkan adanya manfaat operasional dan perbaikan struktur finansial.

e. Konsep Nilai Tambah dalam Merger

Merger diharapkan menciptakan nilai tambah. Kehadiran nilai tambah merupakan indikasi ada tidaknya pertumbuhan dari peristiwa merger. Nilai tambah harus memiliki tolak ukur yang jelas. Sedapat mungkin nilai tambah diukur secara kuantitatif sehingga dapat diperbandingkan dengan sebelum merger. Masing-masing elemen perusahaan memiliki definisi yang berbeda tentang konsep nilai tambah ini. Para eksekutif perusahaan memandang dari sisi peningkatan kapabilitas manajerial dan skill mereka. Pemegang saham mendefinisikan dari adanya peningkatan laba per lembar saham. Para pekerja mendefinisikan nilai tambah melalui peningkatan kesejahteraan dan peningkatan produktivitas. Walaupun masing-masing mendefinisikannya secara berbeda, namun pada prinsipnya ada satu tema yang ingin tercipta yaitu tercapainya suatu kondisi yang lebih baik setelah merger. Dengan demikian merger seharusnya menciptakan tambahan nilai Moin, 2003.

f. Tahap-tahap Proses Merger

Sebelum perusahaan melakukan serangkaian tahap-tahap proses merger, perusahaan harus membuat rencana merger yang mencakup identifikasi faktor internal dan faktor eksternal Moin, 2003. Perusahaan dapat mempertimbangkan beberapa hal seperti kesiapan manajemen, kemampuan finansial, target industri, calon perusahaan target, dan taktik yang akan digunakan dalam melakukan merger. Apabila dalam perencanaan tersebut perusahaan tidak menemukan masalah yang berarti maka perusahaan melanjutkan pada proses merger. Pada dasarnya tahapan-tahapan proses merger adalah : 1 Identifikasi Awal Pada tahap awal ini perusahaan mencari dan mengumpulkan informasi sebanyak mungkin tentang perusahaan- perusahaan potensial yang akan dimerger. Hal ini tidak terlepas dari motivasi perusahaan dalam menentukan perusahaan yang akan dijadikan target merger. Berbagai informasi dikumpulkan untuk mengetahui karakteristik perusahaan target seperti informasi tentang kekuatan dan kelemahan, pemasaran, kinerja keuangan, kinerja manajemen, sumber daya manusia, organisasi, pemegang saham, sejarah masa lalu, status perusahaan, posisi dalam industri, dan ukuran perusahaan target. 2 Screening Screening adalah proses menyaring sekaligus memilih salah satu atau beberapa perusahaan diantara calon target yang paling layak untuk melakukan merger. 3 Penawaran Formal Dalam melaksanakan merger, perusahaan akan membentuk tim yang bertanggungjawab agar proses merger dapat berjalan lancar. Perusahaan dapat merekrut personel ahli dari luar external adviser untuk bergabung dalam tim yang selanjutnya tim tersebut akan melakukan pendekatan dengan perusahaan yang dijadikan target. Pendekatan yang dilakukan secara formal dengan pemberitahuan secara resmi dan tertulis yang ditujukan kepada manajemen puncak perusahaan target tentang maksud merger Letter of Intent. Pada tahap ini perusahaan melakukan penjajagan pelaksanaan merger antar kedua belah pihak dan pembicaraan tentang harga yang disepakati bersama. 4 Due Dilligence Due dilligence atau uji tuntas adalah investigasi yang menyeluruh dan mendalam terhadap berbagai aspek perusahaan target. Due diligence ini dimaksudkan untuk memberikan informasi yang detail tentang kondisi perusahaan target yang dilihat dari berbagai aspek baik dari aspek hukum, keuangan, organisasi, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi, dan produksi. Dengan melakukan due diligence, maka perusahaan dapat mengurangi atau menghindari kesulitan-kesulitan yang bisa menyebabkan kegagalan proses terjadinya merger. 5 Negosiasi atau Deal Agar proses merger dapat berjalan dengan normal tidak terjadi hostile take over, maka diperlukan persetujuan dari dua pihak pada perusahaan target yaitu pihak manajemen dan pihak pemegang saham. Apabila kedua pihak tersebut menyetujui syarat-syarat yang disepakati antara pihak yang melakukan merger dan pihak yang dimerger, deal akan terlaksana. 6 Closing Closing adalah penutupan transaksi merger setelah negosiasi mencapai deal. Pada kasus merger, closing berarti berakhirnya status hukum perusahaan yang dimerger ke dalam perusahaan hasil merger bersamaan dengan diserahkannya saham perusahaan hasil merger kepada pemegang saham perusahaan yang dimerger tersebut. 7 Integrasi Integrasi berarti proses berlangsungnya interaksi dan menyatunya kepentingan dari dua pihak yang semula berbeda untuk melakukan kegiatan bersama dan menjalani kehidupan baru. Pada tahap integrasi, ada beberapa hal yang dilakukan yaitu evaluasi perbedaan dan persamaan karakter organisasi, mengembangkan pendekatan integrasi, menyesuaikan dan memadukan kultur organisasi.

3. Efisiensi

a. Definisi Efisiensi