spp , kima Tridacna spp dan teripang Holothuria spp. Potensi sumberdaya
ikan karang dan pelagis kecil terdapat pada beberapa lokasi, seperti sekitar Pulau Rumadan Dullah Laut, Desa Ngadi, Teluk Un, Teluk Vid Bangir, Pulau Tam
dan Pulau Tayando. Produksi jenis ikan yang dominan di Tual antara tahun 2004 dan 2009 dijelaskan pada Tabel 1.
Tabel 1 Produksi beberapa jenis ikan dominan di Kota Tual antara tahun 2004 dan 2009
No Jenis ikan
Produksi ton 2004
2005 2006
2007 2008
2009
1 Udang 1.741
532,8 1.341,0
454,3 7,2
1,0 2 Cakalang
174 178,5
241,2 252,0
311,3 185,0
3 Tuna 16
2,5 2,0
6,0 4,5
- 4 Tenggiri
138 147,0
291,1 1.357,0
560,0 125,0
5 Kembung 5.886
7.411,2 3.931,8
3.332,0 391,4
260,0 6 Julung
186 186,5
279,5 247,0
225,0 270,7
7 Teri 375
375,0 619,4
6,4 660,6
665,0 8 Selar
453 723,0
664,8 2.117,0
707,4 735,0
9 Layang 491
6.071,4 9.758,5
1.943,0 646,7
350,0 10 Cucut
368 370,2
3089,9 2.892,0
411,1 365,2
11 Tongkol 212
215,5 761,8
3.753,0 349,1
300,0 12 Kerapu
122 58,6
68,0 136,0
71,7 450,8
13 Lemuru 367
347,0 440,0
448,0 403,5
450,8 14 Lencam
5.698 367,0
561,4 2.225,0
640,1 600,6
15 Kakap 332
6.781,2 8.047,6
529,0 236,4
425,0 16 Merah
5.779 6.702,3
561,4 1.150,0
418,2 -
17 Ekor kuning 331
332,6 486,1
476,0 496,0
525,0 18 Kurisi
4.469 5.627,4
561,0 6.086,0
1.723,8 350,0
19 Lain-lain 51.413
93.672,1 83.816,1 142.536,8 80.734,1
- Jumlah
78.551 130.101,8 115.522,6 169.946,5 88.998,1 6.059,1
2.2 Kondisi Oseanografi Perairan Kota Tual
Suhu permukaan laut di perairan Tual berkisar antara 27,8 sampai 30
o
C. Kisaran salinitas antara 26 sampai 35
o oo
. Suhu permukaan laut dan salinitas pada umumnya dipengaruhi oleh Laut Banda dan Laut Arafura. Arus pada perairan
selat dan bagian mulut teluk bervariasi sesuai dengan kondisi pasang surut dan umur bulan. Arus pasang surut yang terjadi pada perairan pantai rata-rata kurang
dari 0,05 mdetik dan pada mulut teluk yang kecil dan selat yang sempit dapat mencapai 1 mdetik Dinas Kelautan dan Perikanan Maluku, 2004.
Tipe pasang surut perairan Kota Tual adalah pasang campuran yang lebih menonjol ke harian ganda predominantly semi-diurnal time. Dalam sehari
terjadi dua kali pasang dan dua kali surut. Pasang pertama umumnya lebih besar dari pasang yang kedua. Ketinggian pasang surut di wilayah ini mencapai 2,5 m.
Gelombang paling tinggi terjadi di perairan Kota Tual terutama sepanjang pantai timur Pulau Tayando yang menyebabkan kemunduran garis pantai.
Gelombang di wilayah ini dipengaruhi oleh angin musim. Rata-rata tinggi gelombang yang terjadi sejak tahun 1999 hingga 2005 berkisar antara 0,1 sampai
1 m dengan periode antara 2,3 sampai 6,8 detik. Pada musim barat antara Desember sampai Maret, tinggi gelombang rata-rata cukup kecil, yaitu antara 0,3
dan 0,4 m dengan periode antara 3 sampai 4 detik. Pada musim peralihan I April sampai Mei, kisaran tinggi gelombang antara 0,1 dan 0,4 m dengan periode
antara 2 sampai 4 detik. Pada musim timur Juni sampai September tinggi gelombang cukup besar dengan kisaran antara 0,5 sampai 1,1 m Periode antara 5
dan 7 detik. Adapun pada musim peralihan 2 Oktober sampai November, tinggi gelombang rata-rata 0,7 m dan melemah ketika memasuki musim barat
Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Tual, 2009. Kecerahan rata-rata perairan Kota Tual sebesar 0,76 FTU. Konsentrasi
materi tersuspensi di permukaan laut berkisar antara 0,11 sampai 0,15 mgl. Kosentrasi materi tersuspensi banyak dipengaruhi oleh pergerakan air.
Pergolakan air yang lebih intensif disebabkan oleh angin, arus lalu lintas antar desa dan pulau dan aktivitas gelombang Dinas Kelautan dan Perikanan Maluku,
2004.
2.3 Jaring Insang