14
menyebabkan adanya gelombang pasang “Tsunami” setinggi 36 meter dilautan dan letusan ini memakan korban jiwa sekitar 36.000 orang. Gempa ini merupakan gempa mikro sampai
menengah, gempa ini umumnya berkekuatan kurang dari 4 skala Richter. 4. Kegiatan tektonik. Semua gempa bumi yang memiliki efek yang cukup besar berasal dari
kegiatan tektonik. Gaya-gaya tektonik biasa disebabkan oleh proses pembentukan gunung, pembentukan patahan, gerakan-gerakan patahan lempeng bumi, dan tarikan atau tekanan
bagian-bagian benua yang besar. Gempa ini merupakan gempa yang umumnya berkekuatan lebih dari 5 skala Richter.
Dari berbagai teori yang telah dikemukakan, maka teori lempeng tektonik inilah yang dianggap paling tepat. Teori ini menyatakan bahwa bumi diselimuti oleh beberapa lempeng kaku keras lapisan
litosfer yang berada di atas lapisan yang lebih lunak dari litosfer dan lempemg-lempeng tersebut terus bergerak dengan kecepatan 8 km per tahun sampai 12 km per tahun. Pergerakan lempengan-
lempengan tektonik ini menyebabkan terjadinya penimbunan energi secara perlahan-lahan. Gempa tektonik kemudian terjadi karena adanya pelepasan energi yang telah lama tertimbun tersebut.
Daerah yang paling rawan gempa umumnya berada pada pertemuan lempeng-lempeng tersebut. Pertemuan dua buah lempeng tektonik akan menyebabkan pergeseran relatif pada batas lempeng
tersebut, yaitu: 1. Subduction, yaitu peristiwa dimana salah satu lempeng mengalah dan dipaksa turun ke
bawah. Peristiwa inilah yang paling banyak menyebabkan gempa bumi. 2. Extrusion, yaitu penarikan satu lempeng terhadap lempeng yang lain.
3. Transcursion, yaitu terjadi gerakan vertikal satu lempeng terhadap yang lainnya. 4. Accretion, yaitu tabrakan lambat yang terjadi antara lempeng lautan dan lempeng benua.
2.3.2 Parameter Dasar Gempa Bumi
Beberapa parameter dasar gempa bumi Chopra,1995, yaitu: 1. Hypocenter, yaitu tempat terjadinya gempa atau pergeseran tanah di dalam bumi.
2. Epicenter, yaitu titik yang diproyeksikan tepat berada di atas hypocenter pada permukaan bumi.
3. Bedrock, yaitu tanah keras tempat mulai bekerjanya gaya gempa. 4. Ground acceleration, yaitu percepatan pada permukaan bumi akibat gempa bumi.
5. Amplification factor, yaitu faktor pembesaran percepatan gempa yang terjadi pada permukaan tanah akibat jenis tanah tertentu.
Skala gempa, yaitu suatu ukuran kekuatan gempa yang dapat diukur dengan secara kuantitatif dan kualitatif. Pengukuran kekuatan gempa secara kuantitatif dilakukan pengukuran dengan skala
Richter yang umumnya dikenal sebagai pengukuran magnitudo gempa bumi. Magnitudo gempa bumi adalah ukuran mutlak yang dikeluarkan oleh pusat gempa. Pendapat ini pertama kali dikemukakan
oleh Richter dengan besar antara 0 sampai 9. Selama ini gempa terbesar tercatat sebesar 8,9 skala Richter terjadi di Columbia tahun 1906. Pengukuran kekuatan gempa secara kualitatif yaitu dengan
15
melihat besarnya kerusakan yang diakibatkan oleh gempa. Kerusakan tersebut dapat dikatakan sebagai intensitas gempa bumi.
2.3.3 Jenis – jenis gelombang gempa
Gelombang gempa seismic waves adalah gelombang-gelombang yang menjalar di bumi, biasanya dihasilkan oleh gempa tektonik. Walaupun bisa juga gelombang ini muncul karena ledakan
buatan, misalnya akibat percobaan bom nuklir bawah tanah. Secara umum gelombang gempa dikategorikan menjadi Body Wave dan Survace Wave Tim pembina olimpiade kebumian
Indonesia,2010. 1.
Body Wave Body Wave
adalah gelombang yang merambat di interior bumi. Terdiri atas : a. P-WaveCompressional WaveGelombang primer, yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Gambar 9. Ilustrasi Gelombang P-WaveCompressional WaveGelombang primer
- Gelombang longitudinal arah gerak partikel searah dengan arah rambatan.
- Kecepatan 330 mdet di udara, 1450 mdet di air, dan sekitar 5000mdet di granit.
- Bisa merambat di segala jenis medium padat,cair dan gas.
- Relatif paling kecil dampak kerusakaannya dibandingkan dengan S-Wave dan Surface Wave
yang sangat merusak. -
Amplitudo kecil. b. S-WaveShear WaveGelombang sekunder, yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Gambar 10.
Ilustrasi gelombang S-WaveShear WaveGelombang sekunder.
16
- Gelombang transversal arah gerak partikel tegak lurus dengan arah rambatan.
- Kecepatan 60 dari P-Wave.
- Hanya bisa merambat di medium padat saja.
- Efek merusak lebih besar dari P-Wave.
- Amplitudo lebih besar dai P-Wave.
2. Surface Wave
Surface Wave adalah gelombang yang merambat di sepanjang permukaan bumi. Terdiri atas:
a. Love Wave
Gambar 11. Ilustrasi Love Wave.
- Gelombang transversal arah gerak partikel tegak lurus dengan arah rambatan.
- Kecepatan 70 dari S-Wave.
- Paling merusak, terutama di daerah dekat episentrum.
- Getaran yang dirasakan manusia pertama kali.
- Ditemukan oleh A.E.H Love pada 1911.
b. Rayleigh Wave
Gambar 12.
Ilustrasi Rayleigh Wave. -
Gerakan eliptik retrograde “ground rolling” tanah memutar ke belakang tapi secara umum
gelombangnya merambat ke depan, analog dengan gelombang laut. -
Sedikit lebih cepat dari Love Wave 90 dari kecepatan S-Wave. -
Ditemukan oleh Lord Rayleigh pada 1885.
17
2.3.4 Pengaruh Gempa terhadap Bangunan